Fiber Optik ADSS

Kabel Fiber Optik ADSS : Sejarah, Fungsi dan Aplikasinya

Kabel ADSS, atau All Dielectric Self-Supporting Fiber Optic Cable, adalah salah satu jenis kabel optik yang tidak mengandung elemen logam konduktif sehingga aman dari sengatan listrik dan petir. Mari kita bahas lebih lanjut tentang Kabel Fiber Optik ADSS : Sejarah, Fungsi dan Aplikasinya

Kabel ini dirancang khusus untuk instalasi FTTH dan FTTX pada area luar ruangan. karena konstruksinya yang tanpa logam, kuat, dan tahan cuaca menjadikannya solusi yang aman untuk kebutuhan infrastruktur jaringan serat optik luar ruangan. Falcom Technology mejual kabel ADSS memiliki varian 6 Core, 12 Core, 24 Core dan 48 Core dengan kualitas dan Harga terbaik

 

Struktur Kabel Fiber ADSS

Kabel ADSS memiliki struktur yang dirancang khusus untuk memberikan kekuatan, ketahanan, dan fleksibilitas yang tinggi dalam aplikasi luar ruangan. Berikut adalah uraian struktur material kabel ADSS:

1. Inti Serat Optik:

  • Inti kabel ADSS terbuat dari serat kaca murni, yang berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Jumlah serat optik dalam satu kabel ADSS dapat bervariasi, umumnya berkisar antara 4 hingga 200 core.

2. Tabung Pelindung Serat Optik:

  • Serat optik dikelilingi oleh tabung pelindung, biasanya terbuat dari plastik seperti PBT (Polybutylene Terephthalate) atau PE (Polyethylene).
  • Tabung ini berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan mekanis dan air.

3. Lapisan Kekuatan:

  • Di luar tabung pelindung, terdapat lapisan kekuatan yang terbuat dari bahan FRP (Fiber Reinforced Plastic).
  • FRP terdiri dari serat kaca yang diperkuat dengan resin plastik, memberikan kekuatan tarik yang tinggi pada kabel.

4. Lapisan Luar:

  • Kabel ADSS dilapisi dengan lapisan luar yang terbuat dari plastik seperti PE (Polyethylene) atau PUR (Polyurethane).
  • Lapisan ini berfungsi untuk melindungi kabel dari sinar UV, air, bahan kimia, dan abrasi.

5. Elemen Pendukung (Opsional):

  • Beberapa jenis kabel ADSS memiliki elemen pendukung tambahan, seperti kevlar aramid atau benang baja, untuk meningkatkan kekuatan tarik kabel.
  • Elemen pendukung ini terutama digunakan pada kabel yang dirancang untuk beban yang lebih berat, seperti di area dengan kondisi angin kencang atau bentang panjang.

Karakteristik Struktur Material Kabel ADSS:

  • Bebas Logam: Struktur ADSS tidak mengandung konduktor logam, sehingga aman dari petir dan interferensi elektromagnetik.
  • Ringan dan Fleksibel: Konstruksi ADSS relatif ringan dan fleksibel, memudahkan pemasangan dan penanganan kabel.
  • Tahan Cuaca: Material yang digunakan dalam kabel ADSS tahan terhadap cuaca ekstrem, sinar UV, air, dan bahan kimia.
  • Kekuatan Tarik Tinggi: Lapisan FRP memberikan kekuatan tarik yang tinggi pada kabel, memungkinkan penggunaannya dalam bentang panjang.

 

Sejarah Kabel Fiber ADSS

  • Abad ke-19: Konsep dasar transmisi cahaya melalui serat kaca sudah mulai dipelajari pada abad ke-19. Namun, pada masa itu, teknologi ini masih sangat terbatas dan belum memiliki aplikasi praktis.
  • Pertengahan Abad ke-20: Minat pada serat optik mulai meningkat seiring dengan perkembangan teknologi laser. Laser menyediakan sumber cahaya yang koheren dan intens, yang sangat ideal untuk transmisi melalui serat optik.

Tantangan dan Inovasi

  • Redaman Sinyal: Salah satu tantangan utama dalam pengembangan serat optik adalah redaman sinyal yang tinggi. Para ilmuwan dan insinyur bekerja keras untuk menemukan bahan serat optik yang dapat meminimalkan redaman ini.
  • Pemurnian Kaca: Proses pemurnian kaca untuk menghasilkan serat optik dengan kualitas tinggi merupakan kunci keberhasilan teknologi ini.

Munculnya Kabel ADSS

  • Kebutuhan akan Alternatif: Dengan semakin meningkatnya permintaan akan bandwidth yang lebih besar dan jaringan komunikasi yang lebih handal, kebutuhan akan alternatif kabel tembaga menjadi semakin mendesak.
  • Keunggulan Material Dielektrik: Material dielektrik seperti aramid menawarkan kekuatan tarik yang tinggi namun tetap ringan. Sifatnya yang non-konduktif juga membuatnya tahan terhadap gangguan elektromagnetik dan korosi.
  • Desain Self-Supporting: Konsep “self-supporting” memungkinkan kabel ADSS dipasang tanpa memerlukan kabel baja tambahan untuk menopang, sehingga mengurangi biaya dan mempercepat proses instalasi.

 

Masa Depan Kabel ADSS

Hingga saat ini, kabel ADSS tetap menjadi solusi populer untuk jaringan serat optik luar ruangan. Dengan pengembangan teknologi berkelanjutan dan fokus pada inovasi material, kabel ADSS diprediksi akan terus memainkan peran penting dalam infrastruktur telekomunikasi masa depan.

Beberapa tonggak sejarah penting dalam perkembangan kabel ADSS:

  • 1970-an: Dimulainya penelitian dan pengembangan kabel serat optik tanpa kabel pendukung logam di Kanada.
  • 1980-an: Penemuan FRP dan penggunaannya dalam kabel serat optik.
  • Awal 1990-an: Peluncuran kabel ADSS komersial pertama.
  • 2000-an: Peningkatan pesat dalam adopsi ADSS seiring dengan pertumbuhan jaringan serat optik.
  • Saat ini: ADSS terus menjadi solusi populer untuk jaringan serat optik luar ruangan, dengan fokus pada pengembangan teknologi dan material baru.

 

Fungsi dan Aplikasi dari Kabel Fiber ADSS

Kabel ADSS (All Dielectric Self-Supporting Fiber Optic Cable) merupakan solusi inovatif untuk kebutuhan jaringan serat optik luar ruangan. Kabel ini menawarkan beberapa fungsi dan aplikasi penting, menjadikannya pilihan populer di berbagai bidang.

Fungsi Utama Kabel ADSS:

  1. Menyediakan Infrastruktur Jaringan Serat Optik: ADSS berfungsi sebagai media transmisi data jarak jauh, memungkinkan transmisi data berkecepatan tinggi dengan keandalan yang tinggi.
  2. Menghubungkan Lokasi Terpencil: Kabel ini ideal untuk menghubungkan lokasi terpencil yang sulit dijangkau dengan kabel serat optik konvensional, seperti di pegunungan, pedesaan, dan area terpencil.
  3. Menyediakan Konektivitas Jaringan yang Aman dan Tahan Lama: Struktur tanpa logam ADSS membuatnya aman dari petir, interferensi elektromagnetik, dan korosi, memastikan jaringan yang tahan lama dan andal.
  4. Memfasilitasi Berbagai Layanan Jaringan: ADSS mendukung berbagai layanan jaringan, seperti telekomunikasi, internet, televisi kabel, dan sistem keamanan.

Aplikasi Kabel ADSS yang Luas:

  1. Jaringan Telekomunikasi: Menjadi tulang punggung jaringan telepon, internet, dan data jarak jauh.
  2. Jaringan CATV: Mengoptimalkan distribusi sinyal TV kabel.
  3. Jaringan FTTH (Fiber to the Home): Mengantarkan layanan internet berkecepatan tinggi langsung ke rumah pelanggan.
  4. Jaringan DAS (Distributed Antenna System): Meningkatkan konektivitas nirkabel di area luas, seperti bandara, stadion, dan area publik lainnya.
  5. Sistem Keamanan: Memberikan pengawasan dan kontrol akses yang handal di berbagai lokasi, seperti gedung perkantoran, area industri, dan infrastruktur penting.
  6. Listrik: Digunakan dalam sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) untuk monitoring dan kontrol infrastruktur listrik.
  7. Aplikasi Lainnya: Kabel ADSS juga dapat digunakan dalam aplikasi lain seperti transportasi, pertambangan, dan militer.

Keuntungan Memilih Kabel ADSS:

  • Keamanan Terjamin: Tidak ada risiko tersambar petir atau interferensi elektromagnetik.
  • Efisiensi Biaya: Instalasi dan perawatan yang mudah, menghemat waktu dan biaya.
  • Ketahanan Tinggi: Tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan kerusakan fisik.
  • Kapasitas Besar: Mendukung transmisi data berkecepatan tinggi dengan skalabilitas masa depan.
  • Keserbagunaan: Cocok untuk berbagai aplikasi outdoor, baik di area perkotaan maupun pedesaan.

Memilih Kabel ADSS yang Tepat:

  • Jumlah Core: Sesuaikan dengan kebutuhan bandwidth jaringan Anda.
  • Jarak Transmisi: Pilih kabel yang sesuai dengan jarak tempuh yang diperlukan.
  • Kondisi Lingkungan: Pertimbangkan faktor cuaca dan potensi gangguan di area pemasangan.
  • Metode Pemasangan: Pilih kabel yang kompatibel dengan metode pemasangan yang diinginkan (tiang, menara, dll.).

 

Kesimpulan

Kabel ADSS, atau All Dielectric Self-Supporting Fiber Optic Cable, adalah salah satu jenis kabel optik yang tidak mengandung elemen logam konduktif sehingga aman dari sengatan listrik dan petir. Struktur material kabel ADSS yang kokoh dan multi-lapisan memberikan kombinasi kekuatan, ketahanan, dan fleksibilitas yang tinggi, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi jaringan serat optik luar ruangan.

Kabel ini telah menempuh perjalanan panjang dari konsep awal hingga menjadi solusi handal untuk jaringan serat optik modern. Dikombinasikan dengan keandalan, keamanan, dan fleksibilitasnya, kabel ADSS diprediksi akan terus memainkan peran penting dalam menghubungkan dunia melalui infrastruktur telekomunikasi yang canggih.

Kabel Fiber ADSS menghadirkan solusi inovatif dan serbaguna untuk berbagai kebutuhan infrastruktur jaringan serat optik luar ruangan. Dengan kombinasi keandalan, keamanan, fleksibilitas, dan skalabilitasnya, kabel ADSS menjadi pilihan tepat dalam berbagai aplikasi, mulai dari jaringan telekomunikasi hingga FTTH dan sistem keamanan.

Cara Perawatan Umum Pada Kabel ADSS

Cara Perawatan Umum Pada Kabel ADSS

Setelah kita membahas tentang Kabel Fiber Optik ADSS : Sejarah, Fungsi dan Aplikasinya, kita akan membahas selanjutnya seputar kabel adss : cara perawatan dan permasalahan umum yang tejadi di lapangan, tentu kami disclaimer dulu bahwa mungkin saja kondisi di lapangan akan berbeda-beda sesuai pada kasus permasalahan masing masing.

Perawatan Kabel ADSS: Jaminan Kinerja Jangka Panjang

Kabel ADSS (All-Dielectric Self-Supporting) merupakan jenis kabel serat optik yang dirancang khusus untuk instalasi luar ruangan tanpa memerlukan kawat baja sebagai penyangga. Agar kabel ini dapat berfungsi optimal dalam jangka panjang, perawatan yang tepat sangatlah penting.

Mengapa Perawatan Kabel ADSS Penting?

  • Mencegah kerusakan: Perawatan rutin dapat mencegah kerusakan fisik seperti goresan, retakan, atau terkelupas akibat faktor eksternal.
  • Meningkatkan umur pakai: Dengan perawatan yang baik, umur pakai kabel ADSS dapat lebih panjang, sehingga mengurangi biaya penggantian.
  • Menjaga kualitas sinyal: Perawatan yang teratur memastikan kualitas sinyal transmisi data tetap stabil.
  • Mencegah downtime: Kerusakan pada kabel dapat menyebabkan gangguan pada jaringan komunikasi. Perawatan preventif dapat meminimalkan risiko downtime.

Standar Perawatan Kabel ADSS

Standar perawatan kabel ADSS sangat penting untuk memastikan kinerja optimal dan umur pakai yang panjang dari jaringan serat optik. Meskipun tidak ada satu standar internasional yang secara khusus mengatur seluruh aspek perawatan kabel ADSS, namun terdapat beberapa standar dan pedoman yang dapat dijadikan acuan, serta praktik terbaik yang telah dikembangkan oleh industri telekomunikasi.

Standar dan Pedoman yang Relevan

  • IEC (International Electrotechnical Commission): Organisasi ini menerbitkan berbagai standar terkait dengan kabel serat optik, termasuk persyaratan kinerja, pengujian, dan instalasi.
  • ITU-T (International Telecommunication Union-Telecommunication Standardization Sector): Badan ini mengeluarkan rekomendasi dan standar internasional untuk telekomunikasi, termasuk standar untuk jaringan optik.
  • Standar Nasional: Setiap negara memiliki standar nasional terkait dengan infrastruktur telekomunikasi, termasuk kabel serat optik. Standar ini seringkali mengacu pada standar internasional seperti IEC dan ITU-T.
  • Standar Perusahaan: Perusahaan telekomunikasi besar biasanya memiliki standar internal mereka sendiri yang lebih spesifik untuk prosedur operasi dan pemeliharaan.

Baca Juga : Kabel Fiber ADSS Unggul dalam Urusan Internet?

Aspek-aspek yang Tercakup dalam Standar Perawatan Kabel :

  • Inspeksi Berkala: Frekuensi inspeksi, metode inspeksi (visual, OTDR), dan parameter yang harus diukur.
  • Pembersihan: Prosedur pembersihan kabel dan sambungan untuk mencegah kontaminasi.
  • Perbaikan: Prosedur perbaikan kerusakan pada kabel, termasuk splicing dan penggantian.
  • Dokumentasi: Jenis dokumentasi yang harus dijaga, seperti peta jaringan, catatan perawatan, dan laporan inspeksi.
  • Keamanan Kerja: Prosedur keselamatan kerja selama melakukan perawatan kabel.

Cara Terbaik Merawat Kabel ADSS:

  • Pemeliharaan Preventif: Melakukan perawatan secara berkala sebelum terjadi kerusakan.
  • Dokumentasi yang Terperinci: Mencatat semua kegiatan perawatan, termasuk tanggal, kondisi kabel, dan tindakan yang dilakukan.
  • Pelatihan Teknisi: Memastikan teknisi yang melakukan perawatan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup.
  • Penggunaan Alat yang Tepat: Menggunakan alat yang sesuai dan terkalibrasi untuk melakukan pengukuran dan perbaikan.
  • Kepatuhan terhadap Standar: Mematuhi standar yang berlaku, baik itu standar internasional maupun standar perusahaan.
  • Kolaborasi dengan Tim Terkait: Berkolaborasi dengan tim operasi jaringan, tim pemeliharaan, dan tim teknik untuk memastikan koordinasi yang baik.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pemeliharaan:

  • Kondisi lingkungan: Semakin ekstrem kondisi lingkungan, semakin sering diperlukan pemeliharaan.
  • Beban lalu lintas: Jika kabel digunakan untuk lalu lintas data yang tinggi, pemeliharaan mungkin perlu dilakukan lebih sering.
  • Riwayat kerusakan: Jika sebelumnya pernah terjadi kerusakan, perlu dilakukan pemeriksaan lebih sering.

Kabel ADSS (All-Dielectric Self-Supporting) memang memerlukan perhatian khusus karena fungsinya yang krusial dalam jaringan komunikasi. Berikut ini beberapa aspek perawatan yang perlu diperhatikan secara lebih detail :

Inspeksi Berkala yang Lebih Intensif

  • Pemeriksaan Mikro-Bending: Selain inspeksi visual, gunakan alat bantu seperti OTDR (Optical Time Domain Reflectometer) untuk mendeteksi mikro-bending atau tekukan kecil pada serat optik yang mungkin tidak terlihat secara kasat mata. Mikro-bending ini bisa disebabkan oleh tekanan mekanis atau perubahan suhu yang ekstrim.
  • Pengecekan Koneksi: Periksa semua koneksi, termasuk splice dan konektor, secara berkala. Pastikan tidak ada kotoran, korosi, atau kerusakan fisik yang dapat mengganggu transmisi sinyal.
  • Monitoring Temperatur: Gunakan sensor suhu untuk memantau suhu kabel secara berkala, terutama pada daerah dengan fluktuasi suhu yang besar. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memengaruhi kinerja kabel.

Perlindungan Tambahan yang Spesifik

  • Perlindungan dari Petir: Pasang arrester petir pada titik-titik yang rentan terkena sambaran petir untuk melindungi kabel dari lonjakan tegangan.
  • Perlindungan dari Korosi: Jika kabel terpasang di lingkungan yang korosif, gunakan bahan pelapis tambahan yang tahan korosi.
  • Perlindungan dari Radiasi Elektromagnetik: Jika kabel terpasang di dekat sumber radiasi elektromagnetik yang kuat, gunakan kabel dengan lapisan pelindung tambahan yang dapat meredam gangguan.

Pemeliharaan Preventif

  • Pembersihan Rutin: Lakukan pembersihan rutin pada kabel, terutama pada bagian yang sering terkena kotoran atau debu. Gunakan lap bersih dan kering atau udara bertekanan rendah.
  • Penyesuaian Tegangan: Jika kabel dipasang secara tegang, lakukan penyesuaian tegangan secara berkala untuk memastikan tegangan tetap optimal. Tegangan yang terlalu kencang dapat menyebabkan mikro-bending, sedangkan tegangan yang terlalu kendur dapat menyebabkan kabel mudah tergores atau rusak.
  • Dokumentasi yang Terperinci: Catat semua hasil inspeksi, perawatan, dan perbaikan dalam sebuah logbook. Dokumentasi ini sangat penting untuk melacak sejarah perawatan kabel dan membantu dalam perencanaan pemeliharaan di masa mendatang.

Perbaikan dan Penggantian

  • Perbaikan Cepat: Jika ditemukan kerusakan, segera lakukan perbaikan untuk mencegah kerusakan yang lebih luas.
  • Penggantian Segmen: Jika kerusakan pada kabel sudah parah, lakukan penggantian segmen kabel yang rusak. Pastikan sambungan splice yang baru dibuat memiliki kualitas yang sama dengan sambungan sebelumnya.
  • Penggantian Total: Jika kerusakan pada kabel sudah sangat meluas, pertimbangkan untuk mengganti seluruh kabel.

Faktor Lingkungan

  • Pohon: Rutin pangkas pohon yang tumbuh di sekitar kabel untuk mencegah cabang pohon mengenai atau menggosok kabel.
  • Hewan: Gunakan pelindung kabel yang kuat untuk mencegah hewan pengerat atau hewan lain merusak kabel.
  • Cuaca Ekstrem: Lakukan pemeriksaan ekstra setelah terjadi cuaca ekstrem seperti badai, angin kencang, atau hujan lebat.

Pentingnya Pelatihan Teknisi Teknisi yang melakukan perawatan kabel ADSS harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Pelatihan yang komprehensif akan membantu teknisi dalam melakukan inspeksi, perbaikan, dan penggantian kabel dengan benar.

Kesimpulan

Kesimpulan Perawatan kabel ADSS merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk menjaga kualitas dan keandalan jaringan komunikasi. Dengan melakukan perawatan secara rutin dan mengikuti pedoman yang benar, Anda dapat memperpanjang umur kabel dan meminimalkan gangguan pada layanan.

Penting untuk diingat bahwa standar pemeliharaan kabel ADSS dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis kabel, lingkungan pemasangan, dan kebijakan perusahaan.

Jika Anda memerlukan informasi yang lebih spesifik terkait standar perawatan kabel ADSS di wilayah atau untuk aplikasi tertentu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan Falcom Technology

Pengaruh Ethernet dalam Internet

Pengaruh Ethernet dalam Internet

Ethernet adalah teknologi jaringan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat dalam jaringan area lokal (LAN). Protokol Ethernet memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan internet. sebelum membahas lebih jauh, sebaiknya membahas sekilas pengertian tentang Protokol Ethernet

Ethernet adalah sebuah teknologi jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat dalam jaringan lokal (LAN). Ethernet mendefinisikan serangkaian standar dan protokol yang memungkinkan perangkat untuk saling berkomunikasi dan bertukar data secara efisien melalui kabel jaringan. Teknologi ini telah menjadi standar dominan dalam jaringan lokal karena keandalannya, kecepatan tinggi, dan kemampuan untuk menghubungkan berbagai perangkat secara bersamaan. Ethernet juga dapat diimplementasikan dalam jaringan yang lebih besar, seperti jaringan metropolitan (MAN) dan jaringan area luas (WAN).

Pengertian Protokol Ethernet

Protokol Ethernet adalah serangkaian aturan dan standar yang mengatur komunikasi data dalam jaringan area lokal (Local Area Network atau LAN). Ethernet adalah salah satu teknologi jaringan yang paling umum digunakan di dunia, dan berfungsi sebagai fondasi bagi banyak jaringan komputer modern. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang protokol Ethernet:

Protokol Ethernet mendefinisikan aturan dan standar yang mengatur bagaimana perangkat-perangkat di jaringan berkomunikasi satu sama lain. Aturan ini meliputi:

  • Format data: Cara data dipecah menjadi paket-paket kecil yang dapat ditransmisikan melalui kabel.
  • Metode akses: Cara perangkat menentukan kapan mereka dapat mentransmisikan data ke jaringan.
  • Pengaturan alamat: Cara setiap perangkat diidentifikasi secara unik di jaringan.
  • Pengendalian kesalahan: Cara mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi selama transmisi data.

Cara Kerja Protokol Ethernet

  1. Pengiriman Data: Data yang akan dikirim dikemas ke dalam frame Ethernet. Frame ini berisi informasi penting seperti alamat MAC sumber dan tujuan, tipe data, dan data itu sendiri.
  2. Akses Media: Ethernet menggunakan metode CSMA/CD untuk mengatur akses ke media transmisi. Perangkat dalam jaringan memeriksa apakah media sedang digunakan sebelum mengirimkan data. Jika media bebas, data dikirim; jika terjadi tabrakan, perangkat akan menunggu selama periode acak sebelum mencoba mengirimkan data lagi.
  3. Penerimaan Data: Perangkat yang menerima frame Ethernet akan memeriksa alamat MAC tujuan. Jika alamat MAC cocok dengan perangkat tersebut, frame akan diproses lebih lanjut. Jika tidak, frame akan diabaikan.

Fungsi Utama Protokol Ethernet:

  • Menghubungkan perangkat: Ethernet memungkinkan perangkat untuk saling terhubung dan berbagi sumber daya seperti file, printer, dan koneksi internet.
  • Mentransmisikan data: Ethernet mentransfer data antar perangkat dalam bentuk paket-paket kecil.
  • Mengontrol akses: Ethernet mengatur bagaimana perangkat dapat mengakses jaringan dan mentransmisikan data untuk menghindari tabrakan data.
  • Mendeteksi dan memperbaiki kesalahan: Ethernet memiliki mekanisme untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi selama transmisi data.

Jenis-jenis Protokol Ethernet:

Ada beberapa jenis protokol Ethernet yang berbeda, yang paling umum adalah:

  • Ethernet 10 Mbps: Jenis Ethernet ini menawarkan kecepatan transmisi data 10 Mbps. Ini adalah jenis Ethernet yang paling lama dan paling murah, tetapi tidak lagi banyak digunakan karena kecepatannya yang lambat.
  • Fast Ethernet (100 Mbps): Jenis Ethernet ini menawarkan kecepatan transmisi data 100 Mbps. Ini adalah jenis Ethernet yang paling umum digunakan saat ini karena keseimbangan antara kecepatan dan biaya.
  • Gigabit Ethernet (1 Gbps): Jenis Ethernet ini menawarkan kecepatan transmisi data 1 Gbps. Ini adalah jenis Ethernet yang ideal untuk jaringan yang membutuhkan kecepatan tinggi, seperti jaringan multimedia dan server.
  • 10 Gigabit Ethernet (10 Gbps): Jenis Ethernet ini menawarkan kecepatan transmisi data 10 Gbps. Ini adalah jenis Ethernet yang digunakan untuk jaringan berkecepatan tinggi seperti jaringan data center dan jaringan backbone.
  • 40 Gigabit Ethernet (40 Gbps): Jenis Ethernet ini menawarkan kecepatan transmisi data 40 Gbps. Ini adalah jenis Ethernet yang terbaru dan tercepat, dan digunakan untuk jaringan yang membutuhkan bandwidth yang sangat tinggi.

Pengaruh Ethernet dalam Internet

Protokol Ethernet memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan dan pertumbuhan internet. Berikut adalah beberapa poin pentingnya:

1. Infrastruktur Jaringan Dasar:

Ethernet menjadi standar teknologi yang mendasari infrastruktur jaringan lokal (LAN) di seluruh dunia. LAN ini menyediakan koneksi berkecepatan tinggi dan andal untuk perangkat seperti komputer, printer, dan router, yang menjadi fondasi bagi akses internet di rumah, kantor, sekolah, dan institusi lainnya.

2. Konektivitas dan Akses Internet:

Perangkat keras Ethernet, seperti kartu jaringan dan kabel Ethernet, memungkinkan perangkat untuk terhubung ke router dan jaringan area luas (WAN) yang menyediakan akses internet. Tanpa Ethernet, koneksi internet seperti yang kita kenal sekarang tidak akan mungkin dilakukan.

3. Kecepatan dan Kapasitas:

Ethernet telah berkembang pesat selama bertahun-tahun, dengan kecepatan transmisi data yang terus meningkat dari 10 Mbps hingga 40 Gbps. Hal ini memungkinkan internet untuk menangani volume data yang semakin besar, seperti streaming video, game online, dan transfer file besar, dengan lancar dan tanpa penundaan.

4. Interoperabilitas dan Standarisasi:

Ethernet adalah standar terbuka yang disepakati secara global, yang berarti perangkat dari berbagai vendor dapat bekerja sama secara mulus dalam jaringan Ethernet. Hal ini mendorong interoperabilitas dan kompatibilitas, memudahkan pengguna untuk menghubungkan perangkat mereka ke internet tanpa masalah kompatibilitas.

5. Biaya dan Keterjangkauan:

Perangkat keras Ethernet relatif murah dan mudah diakses dibandingkan dengan teknologi jaringan lainnya. Hal ini memungkinkan penyebaran internet yang lebih luas dan membuatnya lebih terjangkau bagi individu dan organisasi di seluruh dunia.

Kesimpulan:

Pengaruh Ethernet dalam Internet berperan penting dalam mendukung infrastruktur internet global. Kecepatan, keandalan, keterjangkauan, dan standarisasinya telah menjadikannya teknologi fundamental yang memungkinkan jutaan orang di seluruh dunia untuk terhubung ke internet dan menikmati berbagai layanan dan sumber dayanya.

Dampak Positif Pengaruh Ethernet dalam Internet :

  • Penyebaran internet yang lebih luas: Ethernet memungkinkan koneksi internet yang lebih mudah dan terjangkau bagi individu dan organisasi di seluruh dunia.
  • Peningkatan kecepatan dan kapasitas: Perkembangan Ethernet memungkinkan internet untuk menangani volume data yang lebih besar dan mendukung aplikasi yang lebih demanding.
  • Meningkatkan keandalan dan stabilitas: Ethernet menawarkan koneksi yang andal dan stabil, meminimalkan downtime dan gangguan internet.
  • Mendukung inovasi dan pertumbuhan: Ethernet menjadi fondasi bagi berbagai layanan internet baru dan inovatif, seperti streaming video, cloud computing, dan Internet of Things (IoT).

Tantangan dan Masa Depan Ethernet :

Meskipun Ethernet telah menjadi teknologi yang sangat sukses, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:

  • Keterbatasan jangkauan: Kabel Ethernet memiliki jangkauan yang terbatas, sehingga diperlukan solusi nirkabel untuk menjangkau area yang lebih luas.
  • Keamanan: Keamanan jaringan Ethernet perlu ditingkatkan untuk melindungi terhadap cyberattack dan akses yang tidak sah.
  • Kecepatan yang terus meningkat: Permintaan akan bandwidth internet yang semakin tinggi mendorong pengembangan teknologi Ethernet yang lebih cepat, seperti 100 Gigabit Ethernet dan 400 Gigabit Ethernet.

Secara keseluruhan, protokol Ethernet telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan internet dan terus memainkan peran penting dalam menunjang infrastruktur internet global. Masa depan Ethernet akan berfokus pada mengatasi tantangan seperti jangkauan, keamanan, dan kecepatan untuk mendukung kebutuhan internet yang terus berkembang di masa depan.

Baca Juga : Perbedaan ISP dan NAP : Pengertian dan Fungsi

Perbedaan Kabel LAN dan Kabel FO

Perbedaan antara Kabel LAN & Kabel FO

Kabel LAN dan Kabel FO ( Fiber Optik ) adalah dua jenis kabel yang umum digunakan untuk jaringan komputer. Dalam jaringan komunikasi modern, terdapat perbedaan Kabel LAN dan Kabel FO itu sendiri baik secara fungsi dan aplikasinya sebagai berikut :

Pengertian Kabel LAN & Kabel FO

Kabel LAN adalah jenis kabel jaringan yang menggunakan kabel twisted-pair untuk mentransmisikan data. Kabel ini tersedia dalam berbagai kategori, dengan Cat5e dan Cat6 being the most common. Kategori kabel menentukan kecepatan maksimum data yang dapat ditransmisikan melalui kabel.

Kabel FO (Fiber Optik) adalah jenis kabel jaringan yang menggunakan serat kaca atau plastik untuk mentransmisikan data dalam bentuk pulsa cahaya. Kabel FO jauh lebih cepat dan dapat mentransmisikan data dalam jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel LAN (Local Area Network) yang menggunakan kabel tembaga.

LAN (Lokal Area Network), atau jaringan area lokal, adalah jaringan komputer yang mencakup area geografis yang kecil, biasanya bangunan atau kampus kadang-kadang. serat LAN kabel serat digunakan untuk menghubungkan perangkat untuk LAN. Dengan Fiber LAN, transmisi data sangat cepat dan dilakukan melalui jalur non-disewakan. LAN adalah bandwidth tinggi dan memiliki tingkat delay rendah dan tingkat kesalahan.

Perbedaan Kabel LAN dan Kabel Fiber Optik

Kabel LAN dan kabel fiber optik sama-sama digunakan untuk menghubungkan perangkat dalam jaringan, tetapi memiliki beberapa perbedaan penting, seperti :

Media Transmisi:

  • Kabel LAN: Menggunakan kabel tembaga untuk menghantarkan sinyal data dalam bentuk impuls listrik.
  • Kabel Fiber Optik: Menggunakan serat kaca atau plastik tipis untuk menghantarkan sinyal data dalam bentuk pulsa cahaya.

Kecepatan:

Jarak:

  • Kabel LAN: Jangkauan maksimumnya lebih pendek, biasanya sekitar 100 meter.
  • Kabel Fiber Optik: Mampu menjangkau jarak yang jauh lebih panjang, hingga puluhan kilometer.

Gangguan:

  • Kabel LAN: Lebih rentan terhadap gangguan elektromagnetik (EMI) dan radio frequency interference (RFI), yang dapat menyebabkan interferensi dan kehilangan data.
  • Kabel Fiber Optik: Tahan terhadap EMI dan RFI, sehingga menghasilkan transmisi data yang lebih stabil dan bebas gangguan.

Keamanan:

  • Kabel LAN: Data yang dikirimkan melalui kabel LAN dapat disadap dengan mudah karena sifat sinyal listriknya.
  • Kabel Fiber Optik: Data yang dikirimkan melalui kabel fiber optik lebih aman karena sifat sinyal cahayanya yang sulit disadap.

Biaya:

  • Kabel LAN: Harganya lebih murah dibandingkan kabel fiber optik.
  • Kabel Fiber Optik: Harganya lebih mahal dibandingkan kabel LAN.

Aplikasi:

  • Kabel LAN: Cocok untuk jaringan lokal (LAN) di rumah, kantor, atau sekolah dengan jarak yang pendek.
  • Kabel Fiber Optik: Cocok untuk jaringan area luas (WAN), jaringan backbone, dan aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan jarak jauh, seperti internet, streaming video, dan cloud computing.
  • Kabel LAN: Kecepatan maksimumnya tergantung pada jenis kabel LAN yang digunakan. Contohnya:
    • Kabel Ethernet Cat.5: 100 Mbps
    • Kabel Ethernet Cat.6: 1 Gbps
    • Kabel Ethernet Cat.7: 10 Gbps
  • Kabel Fiber Optik: Memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan kabel LAN, mencapai puluhan atau bahkan ratusan gigabit per detik.

Kesimpulan:

LAN menggunakan protokol ethernet dan kabel yang menghantar informasi adalah kabel tembaga. sedangkan Fiber Optik menggunakan wavelength modulation dan informasi dihantarkan melalui cahaya.

Beda protokol dan beda modulasi. Frekuensi gelombang elektromagnet berbeda. Fiber optik di frekuensi cahaya. Perbedaan Kabel LAN dan Kabel FO memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pilihan kabel yang tepat tergantung pada kebutuhan dan anggaran.

Sejarah Singkat Hybrid Fiber Coaxial

Sejarah Singkat Hybrid Fiber Coaxial (HFC)

Mari kita bahas tentang sejarah singkat Hybrid Fiber Coaxial atau sering disebut HFC, sebelum membahas kita akan ulas pengertian tentang apa itu Hybrid Fiber Coaxial. Coba baca artikel Apa itu kabel koaksial ( coaxial ) dan apa itu kabek fiber optik

Pengertian dan Tujuan

Hybrid Fiber Coaxial (HFC) adalah teknologi yang menggabungkan kabel fiber optik dengan kabel koaksial untuk menyediakan layanan telekomunikasi, termasuk televisi kabel, internet berkecepatan tinggi, dan telepon. Tujuan penemuan teknologi Hybrid Fiber Coaxial (HFC) adalah untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat akan kapasitas jaringan yang lebih tinggi dan layanan telekomunikasi yang lebih baik

Baca Juga : Mengenal apa itu HFC (Hybrid Fiber Coaxial)

Sejarah Teknologi HFC

Teknologi HFC muncul sebagai evolusi dari sistem kabel koaksial tradisional yang telah lama digunakan untuk distribusi layanan televisi. Kabel koaksial memiliki keterbatasan dalam hal bandwidth dan jarak transmisi. Untuk mengatasi keterbatasan ini, para insinyur telekomunikasi mulai menggabungkan serat optik dengan kabel koaksial. Berikut adalah sejarah singkat tentang perkembangan HFC :

Awal Mula dan Perkembangan

  • 1953: C-COR, sebuah perusahaan teknologi, pertama kali memperkenalkan konsep pembangkitan daya melalui kabel koaksial untuk menyalakan penguat sinyal pada jaringan kabel. Ini menjadi fondasi penting untuk pengembangan sistem HFC di masa depan.
  • 1965: C-COR kembali berinovasi dengan menggunakan sirkuit terpadu pada penguat sinyal yang dipasang di tiang listrik. Hal ini meningkatkan efisiensi dan kinerja sistem.
  • 1969: C-COR menjadi yang pertama menggunakan sirip pendingin pada penguat sinyal, sehingga meningkatkan keandalan sistem dalam kondisi suhu yang ekstrem.
  • Awal 1990-an: Teknologi serat optik mulai diintegrasikan dengan jaringan kabel koaksial yang sudah ada. Kombinasi ini melahirkan HFC, yang memungkinkan penyedia layanan kabel untuk menawarkan layanan broadband berkecepatan tinggi kepada pelanggan mereka.

Mengapa HFC Menjadi Populer?

  • Kecepatan Tinggi: HFC mampu mengirimkan data dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi sebelumnya, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengakses internet, streaming video, dan melakukan aktivitas online lainnya dengan lancar.
  • Kapasitas Besar: HFC memiliki kapasitas yang sangat besar, sehingga dapat menampung banyak pengguna sekaligus tanpa mengalami penurunan kinerja.
  • Fleksibilitas: HFC dapat digunakan untuk mengirimkan berbagai jenis layanan, termasuk televisi kabel, internet, dan telepon.
  • Infrastruktur yang Ada: Banyak penyedia layanan kabel sudah memiliki infrastruktur koaksial yang terpasang. Dengan mengintegrasikan serat optik ke dalam jaringan yang ada, mereka dapat dengan mudah meningkatkan kapasitas dan kecepatan layanan mereka.

HFC di Era Modern

HFC terus mengalami perkembangan dan peningkatan seiring dengan kemajuan teknologi. Beberapa perkembangan terbaru termasuk:

  • Peningkatan Kecepatan: Dengan adanya teknologi seperti DOCSIS (Data Over Cable Service Interface Specification) versi terbaru, kecepatan internet yang dapat ditawarkan oleh jaringan HFC terus meningkat.
  • Layanan Baru: HFC tidak hanya digunakan untuk menyediakan layanan internet dan televisi kabel, tetapi juga digunakan untuk mendukung layanan lainnya seperti VoIP (Voice over Internet Protocol) dan IPTV (Internet Protocol Television).
  • Integrasi dengan Teknologi Lain: Jaringan HFC semakin terintegrasi dengan teknologi lainnya, seperti jaringan seluler dan jaringan nirkabel, untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih seamless.

Kesimpulan

Hybrid Fiber Coaxial (HFC) adalah jaringan yang menggabungkan serat optik dan kabel koaksial untuk menyediakan layanan seperti internet, televisi, dan telepon. Serat optik digunakan untuk mengirim data jarak jauh, sedangkan kabel koaksial menghubungkan node terdekat ke rumah-rumah pelanggan. HFC memungkinkan penyedia layanan untuk memberikan koneksi cepat dan andal dengan biaya yang efisien.

Jenis Kabel Fiber Optik Berdasarkan Metode Pemasangan

Jenis Kabel Fiber Optik Berdasarkan Metode Pemasangan

Kali ini kita akan berbicara tentang jenis kabel fiber optik berdasarkan metode pemasangan, jika berbicara tentang Kabel Fiber Optik, pada dasarnya memiliki kemiripan dengan kabel kawat tembaga. Perbedaannya yaitu kabel kawat tembaga memakai sinyal elektronik dan kabel fiber sinyal cahaya untuk mengirimkan informasi data. Kabel fiber optik makin banyak digunakan pada jaringan telekomunikasi dan hamper mendominasi dibandingkan Kawat tembaga.

Namun, dalam konteks pemasangan, terdapat beberapa jenis kabel fiber optik yang umum digunakan, yaitu:

  • Kabel Duct
  • Kabel Aerial
  • Kabel Buried
  • Kabel Indoor
  • Kabel Underwater

 

Jenis Kabel Duct

Kabel fiber optik jenis duct, atau kabel duct, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dipasang di dalam pipa atau saluran (duct). Kabel ini memiliki struktur yang kokoh dan tahan benturan, sehingga cocok untuk penggunaan di bawah tanah atau di dalam gedung.

Karakteristik Kabel Duct

  • Pelindung luar : Kabel duct memiliki pelindung luar yang terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, seperti plastik HDPE (High Density Polyethylene) atau PVC (Polyvinyl Chloride). Pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari benturan, gesekan, dan bahan kimia.
  • Lapisan pelindung : Di bawah pelindung luar, terdapat lapisan pelindung yang terbuat dari bahan yang lebih lembut, seperti gel atau silikon. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari getaran dan guncangan.
  • Core kabel : Core kabel duct terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member : Kabel duct memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang kuat, seperti aramid atau fiberglass. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.

 

Jenis Kabel Aerial

Kabel fiber optik jenis aerial, atau kabel udara, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dipasang di luar ruangan, digantung pada tiang atau kabel. Kabel ini memiliki struktur yang ringan dan tahan cuaca, sehingga cocok untuk penggunaan jarak jauh atau di area yang sulit dijangkau.

Karakteristik Kabel Aerial

  • Pelindung luar: Kabel aerial memiliki pelindung luar yang terbuat dari bahan yang tahan cuaca, seperti plastik HDPE (High Density Polyethylene) atau PVC (Polyvinyl Chloride) yang dilapisi dengan bahan anti-UV. Pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari sinar matahari, hujan, angin, dan salju.
  • Lapisan pelindung: Di bawah pelindung luar, terdapat lapisan pelindung yang terbuat dari bahan yang lebih lembut, seperti gel atau silikon. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari getaran dan guncangan.
  • Core kabel: Core kabel aerial terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member: Kabel aerial memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang kuat, seperti aramid atau fiberglass. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.
  • Kabel messenger: Kabel aerial juga memiliki kabel messenger yang terbuat dari baja atau bahan kuat lainnya. Kabel messenger ini berfungsi untuk menopang kabel fiber optik dan mencegahnya kendur.

 

Jenis Kabel Aerial

Kabel fiber optik jenis buried, atau kabel tanam, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dikubur di dalam tanah. Kabel ini memiliki struktur yang paling kuat dan tahan lama, sehingga cocok untuk penggunaan di area yang rawan gangguan atau vandalism.

Karakteristik Kabel Buried

  • Pelindung luar: Kabel buried memiliki pelindung luar yang terbuat dari bahan yang sangat kuat dan tahan lama, seperti baja atau HDPE (High Density Polyethylene). Pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari benturan, gesekan, dan bahan kimia.
  • Lapisan pelindung: Di bawah pelindung luar, terdapat beberapa lapisan pelindung lainnya, seperti gel, silikon, dan tape lapis baja. Lapisan-lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari air, getaran, dan guncangan.
  • Core kabel: Core kabel buried terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member: Kabel buried memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang sangat kuat, seperti aramid atau fiberglass. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.

 

Jenis Kabel Indoor

Kabel fiber optik jenis indoor, atau kabel dalam ruangan, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dipasang di dalam ruangan, seperti di dalam rumah, kantor, atau gedung. Kabel ini memiliki struktur yang fleksibel dan mudah dipasang, sehingga cocok untuk penggunaan di berbagai macam lokasi.

Karakteristik Kabel Indoor:

  • Pelindung luar: Kabel indoor memiliki pelindung luar yang terbuat dari bahan yang fleksibel dan tahan lama, seperti PVC (Polyvinyl Chloride) atau LSZH (Low Smoke Zero Halogen). Pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari debu, kotoran, dan kelembapan.
  • Lapisan pelindung: Di bawah pelindung luar, terdapat lapisan pelindung yang terbuat dari bahan yang lebih lembut, seperti gel atau silikon. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari getaran dan guncangan.
  • Core kabel: Core kabel indoor terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member: Kabel indoor memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang fleksibel, seperti aramid atau Kevlar. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.

 

Jenis Kabel Underwater

Kabel fiber optik jenis underwater, atau kabel bawah laut, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dipasang di bawah air, seperti di laut, danau, atau sungai. Kabel ini memiliki struktur yang khusus untuk menahan tekanan air dan melindungi core kabel dari kerusakan akibat air laut.

Karakteristik Kabel Underwater:

  • Pelindung luar: Kabel underwater memiliki beberapa lapis pelindung luar yang terbuat dari bahan yang kuat dan tahan air, seperti polietilen (PE), ethylene vinyl acetate (EVA), dan neoprene. Pelindung-pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari tekanan air, abrasi, dan serangan hewan laut.
  • Lapisan pelindung: Di bawah pelindung luar, terdapat beberapa lapisan pelindung lainnya, seperti gel, silikon, dan tape lapis baja. Lapisan-lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari air, getaran, dan guncangan.
  • Core kabel: Core kabel underwater terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member: Kabel underwater memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang sangat kuat, seperti aramid atau fiberglass. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.

Beli kabel fiber optik klik disini

 

Bagaimana struktur dasar dan fungsi kabel fiber optik

Bagaimana struktur dasar dan fungsi kabel fiber optik

Setelah artikel sebelumnya membahas tentang Perbedaan kabel fiber optik single mode dan multimode, kali ini mari kita lanjutkan dengan membahas lebih dalam mengenai Bagaimana Struktur dasar dan Fungsi Kabel Fiber Optik.

Dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebuah pengiriman sinyal informasi yang berbentuk sinyal cahaya dari bagian pemancar ke penerima. Pada proses pengiriman sinyal informasi yang melalui fiber optik menggunakan prinsip pemantulan sinyal optik yang berupa cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Bagian atau struktur dasar pada kabel fiber optik terdiri dari 3 bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan coat/jacket (mantel).

Fiber optik memiliki prinsip kerja yang unik, karena tidak menggunakan arus listrik, melainkan menggunakan aliran cahaya yang dikonversi dari aliran listrik sehingga tidak akan terganggu oleh gelombang elektromagnetik. Bahan penyusunnya adalah serat kaca yang berguna untuk mendapat refleksi cahaya yang tinggi dari cermin tersebut sehingga data akan ditransmisikan dengan cepat pada jarak yang tidak terbatas.

 

 

Struktur Dasar Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optik memiliki struktur yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:

1. Inti (Core)

Core merupakan bagian paling dalam kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik dengan diameter sangat kecil, sekitar 9 mikron untuk single-mode dan 50 mikron untuk multi-mode. Inti berfungsi sebagai media perambatan cahaya.

2. Cladding

adalah lapisan yang mengelilingi inti dan terbuat dari bahan dengan indeks bias yang lebih rendah. Cladding berfungsi untuk memantulkan cahaya kembali ke inti, sehingga cahaya dapat merambat dengan jarak yang jauh.

3. Coating (Selubung)

Merupakan lapisan terluar yang terbuat dari plastik. Coating berfungsi untuk melindungi kabel dari kerusakan fisik, seperti goresan, benturan, dan bahan kimia.

4. Strength Member / Seling

Biasa disebut Seling adalah lapisan opsional yang terbuat dari plastik atau Kevlar. Strength member berfungsi untuk memberikan kekuatan pada kabel agar tidak mudah putus.

5. Outer Jacket (Jaket Luar)

Adalah lapisan terluar kabel yang terbuat dari plastik. Outer jacket berfungsi untuk melindungi kabel dari kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti suhu tinggi, paparan sinar UV, dan air.

 

Bagaimana Cara Kerja Kabel Fiber Optik ?

Kabel fiber optik bekerja dengan cara mentransmisikan data dalam bentuk pulsa cahaya melalui inti yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat tipis. Cahaya ini merambat di dalam inti kabel dengan cara pemantulan internal total, di mana cahaya terus memantul dari dinding inti dan cladding (lapisan pelindung) tanpa kehilangan sinyal.

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai cara kerja kabel fiber optik:

1. Konversi Data menjadi Sinyal Cahaya:

  • Data digital diubah menjadi sinyal cahaya (pulsa optik) oleh sumber cahaya (biasanya laser atau LED).
  • Sinyal cahaya ini kemudian dimodulasi dengan informasi yang ingin ditransmisikan.

2. Transmisi Sinyal Cahaya melalui Kabel:

  • Sinyal cahaya yang dimodulasi diarahkan ke dalam inti kabel fiber optik.
  • Inti kabel memiliki indeks bias yang lebih tinggi daripada cladding, sehingga cahaya akan terpantul total di dalam inti dan merambat dengan jarak yang jauh.

3. Deteksi dan Konversi Sinyal Cahaya:

  • Di ujung kabel penerima, detektor optik (biasanya photodiode) menangkap sinyal cahaya yang datang.
  • Sinyal cahaya ini kemudian dikonversi kembali menjadi data digital.

4. Penguat Sinyal (Opsional):

  • Untuk jarak transmisi yang sangat jauh, repeater dapat digunakan untuk memperkuat sinyal cahaya yang melemah selama perjalanan.

 

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Transmisi:

  • Jenis kabel fiber optik: Single-mode fiber optik umumnya lebih cepat daripada multi-mode fiber optik.
  • Sumber cahaya: Laser umumnya menghasilkan sinyal cahaya yang lebih cepat dan stabil daripada LED.
  • Jarak transmisi: Semakin jauh jarak transmisi, semakin besar kemungkinan sinyal cahaya melemah.

 

Konversi Data Menjadi Sinyal Cahaya pada Kabel Fiber Optik

Proses konversi data menjadi sinyal cahaya pada kabel fiber optik melibatkan beberapa komponen utama, yaitu:

1. Sumber Cahaya:

  • Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation): Laser menghasilkan cahaya yang monokromatik, koheren, dan terarah. Cahaya monokromatik memiliki satu panjang gelombang, cahaya koheren memiliki fase yang sama, dan cahaya terarah memiliki arah yang terfokus.
  • LED (Light Emitting Diode): LED menghasilkan cahaya yang tidak monokromatik, tidak koheren, dan tidak terarah. Cahaya tidak monokromatik memiliki berbagai panjang gelombang, cahaya tidak koheren memiliki fase yang berbeda, dan cahaya tidak terarah menyebar ke segala arah.

2. Modulator Optik:

Modulator optik berfungsi untuk memodulasi sinyal cahaya dengan informasi yang ingin ditransmisikan. Ada dua jenis modulasi utama:

  • Modulasi Intensitas: Intensitas cahaya diubah sesuai dengan sinyal digital. Sinyal “1” direpresentasikan dengan intensitas cahaya yang tinggi, sedangkan sinyal “0” direpresentasikan dengan intensitas cahaya yang rendah.
  • Modulasi Frekuensi: Frekuensi cahaya diubah sesuai dengan sinyal digital. Sinyal “1” direpresentasikan dengan frekuensi cahaya yang tinggi, sedangkan sinyal “0” direpresentasikan dengan frekuensi cahaya yang rendah.

3. Cara Kerja Modulasi:

  • Modulasi Intensitas:
    • Dalam modulasi intensitas, laser dioda dimatikan dan dinyalakan dengan pola yang sesuai dengan sinyal digital.
    • LED dioda dialiri arus listrik dengan pola yang sesuai dengan sinyal digital, yang menghasilkan variasi intensitas cahaya.
  • Modulasi Frekuensi:
    • Dalam modulasi frekuensi, laser dioda dioperasikan pada frekuensi dasar tertentu.
    • Tegangan yang diterapkan pada laser dioda diubah dengan pola yang sesuai dengan sinyal digital, yang menghasilkan variasi frekuensi cahaya.

4. Hasil Konversi:

Proses konversi data menjadi sinyal cahaya menghasilkan pulsa optik yang mewakili informasi digital. Pulsa optik ini kemudian diarahkan ke dalam inti kabel fiber optik untuk ditransmisikan.

 

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sinyal Cahaya:

  • Jenis sumber cahaya: Laser umumnya menghasilkan sinyal cahaya yang lebih berkualitas daripada LED karena sifat monokromatik, koheren, dan terarahnya.
  • Kecepatan transmisi: Semakin tinggi kecepatan transmisi, semakin kompleks modulasi yang diperlukan, dan semakin sulit untuk menghasilkan sinyal cahaya yang berkualitas.
  • Kualitas komponen: Kualitas sumber cahaya, modulator optik, dan komponen lainnya dalam sistem transmisi fiber optik juga akan mempengaruhi kualitas sinyal cahaya.

 

Fungsi Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optik memiliki banyak fungsi penting dalam dunia modern, terutama dalam hal komunikasi dan transmisi data. Berikut adalah beberapa fungsi utama kabel fiber optik:

1. Saluran Komunikasi:

Kabel fiber optik banyak digunakan sebagai saluran komunikasi untuk berbagai keperluan, seperti:

  • Jaringan internet: Kabel fiber optik memungkinkan transmisi data internet dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga ideal untuk streaming video, game online, dan aktivitas internet lainnya yang membutuhkan bandwidth besar.
  • Jaringan telepon: Kabel fiber optik dapat digunakan untuk mentransmisikan panggilan telepon dengan kualitas suara yang jernih dan bebas gangguan.
  • Jaringan televisi: Kabel fiber optik memungkinkan transmisi sinyal televisi dengan kualitas gambar yang tinggi dan definisi tinggi (HD).
  • Jaringan data: Kabel fiber optik banyak digunakan dalam jaringan data untuk menghubungkan komputer, server, dan perangkat lain dalam suatu organisasi atau area yang luas.

2. Transmisi Data Jarak Jauh:

Kabel fiber optik mampu mentransmisikan data dengan jarak yang sangat jauh tanpa perlu menggunakan repeater (penguat sinyal). Hal ini karena kabel fiber optik memiliki tingkat kehilangan sinyal yang jauh lebih rendah dibandingkan kabel tembaga. Kemampuan ini sangat penting untuk aplikasi seperti:

  • Jaringan komunikasi bawah laut: Kabel fiber optik digunakan untuk menghubungkan negara-negara di seluruh dunia melalui jaringan komunikasi bawah laut.
  • Jaringan komunikasi satelit: Kabel fiber optik digunakan untuk menghubungkan stasiun bumi dengan satelit komunikasi.
  • Jaringan backbone: Kabel fiber optik digunakan sebagai backbone (jaringan inti) dalam jaringan telekomunikasi dan jaringan data untuk menghubungkan titik-titik penting dalam suatu wilayah yang luas.

3. Ketahanan Terhadap Gangguan:

Kabel fiber optik tahan terhadap gangguan elektromagnetik (EMI) yang dapat menyebabkan interferensi pada sinyal data. Hal ini membuat kabel fiber optik ideal untuk digunakan di lingkungan dengan tingkat EMI yang tinggi, seperti di dekat gardu listrik atau menara radio. Ketahanan terhadap gangguan ini penting untuk aplikasi seperti:

  • Jaringan di kawasan industri: Kabel fiber optik dapat digunakan di kawasan industri di mana terdapat banyak mesin dan peralatan yang menghasilkan EMI.
  • Jaringan di area militer: Kabel fiber optik dapat digunakan di area militer di mana terdapat banyak peralatan elektronik yang dapat menyebabkan interferensi.
  • Jaringan di area medis: Kabel fiber optik dapat digunakan di area medis di mana terdapat peralatan medis yang sensitif terhadap EMI.

4. Keamanan Data:

Kabel fiber optik lebih aman dibandingkan kabel tembaga karena lebih sulit untuk disadap. Hal ini karena cahaya yang merambat di dalam kabel fiber optik tidak dapat dideteksi dengan mudah. Keamanan data ini penting untuk aplikasi seperti:

  • Jaringan perbankan: Kabel fiber optik dapat digunakan untuk jaringan perbankan di mana data keuangan perlu dilindungi dari akses yang tidak sah.
  • Jaringan pemerintahan: Kabel fiber optik dapat digunakan untuk jaringan pemerintahan di mana data rahasia negara perlu dilindungi.
  • Jaringan perusahaan: Kabel fiber optik dapat digunakan untuk jaringan perusahaan di mana data rahasia perusahaan perlu dilindungi.

5. Keandalan:

Kabel fiber optik lebih tahan lama dibandingkan kabel tembaga dan memiliki tingkat kegagalan yang lebih rendah. Hal ini membuat kabel fiber optik ideal untuk digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan keandalan tinggi, seperti:

  • Jaringan telekomunikasi: Jaringan telekomunikasi perlu beroperasi 24/7 tanpa henti, sehingga kabel fiber optik yang andal sangat penting.
  • Jaringan data: Jaringan data juga perlu beroperasi dengan handal untuk memastikan kelancaran bisnis dan operasi.
  • Jaringan kontrol: Kabel fiber optik dapat digunakan dalam jaringan kontrol untuk mengendalikan sistem kritis, seperti sistem pembangkit listrik dan sistem transportasi.

 

Kesimpulan :

Kabel fiber Optik adalah teknologi yang canggih dan memiliki banyak keunggulan dibandingkan kabel tembaga. Kabel fiber optik digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti telekomunikasi, jaringan komputer, dan industri medis sebagai Struktur Dasar Fiber Optik

 

Bagaimana layanan internet sampai ke tempat kita ?

Bagaimana layanan internet sampai ke tempat kita ?

Internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Pernahkah terpikirkan bagaimana layanan internet sampai ke tempat kita ? Kita menggunakannya secara terus-menerus setiap hari, baik secara profesional maupun pribadi – terutama sejak merebaknya pandemi. Internet dianggap sebagai hal yang biasa sehingga kita jarang memikirkan infrastruktur dan teknologi di baliknya.

Pengertian Internet

Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan.

Node bisa berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi, sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang punggung (backbone) yaitu media komunikasi terestrial (kabel, serat optik, microwave, radio link) maupun satelit. Node terdiri dari pusat informasi dan database, peralatan komputer dan perangkat interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di Internet.

Bagaimana layanan internet sampai ke tempat kita ?

Terdapat 3 Metode bagaimana internet bisa ketempat kamu, yaitu dengan :

  • Dengan Jaringan Kabel
  • Dengan Layanan Satelit
  • Dengan Layanan ISP

A. Layanan Jaringan Kabel

Pada intinya, internet bergantung pada jaringan infrastruktur fisik yang luas untuk mengirimkan data ke seluruh dunia. Jaringan ini secara umum dikenal sebagai backbone / tulang punggung internet dan terdiri dari kabel serat optik berkapasitas tinggi, router, dan switch yang menghubungkan berbagai lokasi di seluruh dunia, sehingga disebut “worldwide” dalam world web (www).

Jaringan backbone ini dikelola dan dioperasikan oleh perusahaan telekomunikasi besar, penyedia layanan internet (ISP), dan jaringan pengiriman konten (CDN). Sebagian besar internet bergantung pada jutaan mil jalur serat optik bawah laut yang menghubungkan benua. Sejumlah besar data mengalir melalui kabel bawah laut setiap detik, menghubungkan dunia dalam skala besar. Setelah data mencapai setiap negara, data tersebut disalurkan melalui ISP lokal.

  • Kabel Bawah Laut: Kabel optik bawah laut menghubungkan benua dan negara, membawa data dalam jumlah besar jarak jauh.
  • Kabel Darat: Jaringan kabel serat optik dan kabel tembaga terbentang di darat, menghubungkan kota, desa, dan rumah.
  • Menara Seluler: Menara seluler (BTS) memancarkan sinyal radio untuk menyediakan layanan internet nirkabel (seperti 4G dan 5G) ke perangkat mobile.

B. Layanan Satelit

Satelit merupakan salah satu medium yang digunakan dalam transmisi komunikasi. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan dari satu titik ke titik lainnya di atas bumi. Pada umumnya digunakan jenis satelit  Geostasioner, yang mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

Sistem transmisi data dengan jaringan satelit juga disebut dengan VSAT (Very Small Aperture Terminal). Sebenarnya VSAT merupakan stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Oleh karena itu piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit Geostasioner.

Keunggulan VSAT yakni mecakup jangkauan terjauh, dapat mencapai setengah permukaan bumi karena menggunakan relay dari satelit. Adapun kekurangannya antara lain koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca, memakan tempat (piringan/parabola), mempunyai tingkat hambatan (latency) yang lebih tinggi dibanding kabel dan akibat jarak antara satelit dan bumi yang relatif jauh mengakibatkan adanya delay propagansi yang signifikan.

Internet satelit menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data ke dan dari rumah kita, berbeda dengan internet kabel yang menggunakan kabel optik atau tembaga. Berikut cara kerjanya:

1. Satelit Komunikasi:

  • Di Orbit: Satelit komunikasi mengorbit bumi di ketinggian sekitar 36.000 km.
  • Transponder: Satelit memiliki transponder yang menerima dan memancarkan sinyal radio.
  • Area Cakupan: Setiap satelit memiliki area cakupan (footprint) yang memancarkan sinyal ke bumi.

2. Stasiun Bumi

  • Gerbang Internet: Stasiun bumi di darat berfungsi sebagai gerbang internet, terhubung ke jaringan internet global.
  • Mengirim Sinyal: Stasiun bumi memancarkan sinyal radio ke satelit yang mengorbit di atas area cakupannya.

3. Peralatan Pendukung

  • Antena Parabola: Pengguna di rumah memasang antena parabola yang diarahkan ke satelit yang tepat.
  • Modem Satelit: Modem satelit terhubung ke antena parabola dan menerima sinyal dari satelit.

C. Dengan Layanan ISP (Internet Service Provider)

Setiap ISP menyediakan layanan yang berbeda-beda kepada pelanggannya. Tidak hanya menyediakan koneksi internet tetapi juga meliputi pemeliharaan dan instalasi. ISP biasanya adalah perusahaan kabel atau perusahaan telepon seluler yang menawarkan langganan internet, selain TV atau layanan komunikasi seluler. ISP juga dikenal sebagai Internet Access Provider atau IAP (Penyedia Akses Internet).

Perjalanan layanan internet untuk sampai ke rumah kita dengan menggunakan ISP (Internet Service Provider) melibatkan beberapa langkah yang saling terhubung, di antaranya:

1. Jaringan Infrastruktur

  • Jaringan Kabel: Jaringan kabel optik dan tembaga terbentang di darat dan bawah laut, menghubungkan benua, negara, kota, dan rumah. Kabel ini membawa data dalam jumlah besar dalam bentuk sinyal optik atau elektrik.
  • Menara Seluler: Menara seluler (BTS) memancarkan sinyal radio untuk menyediakan layanan internet nirkabel (seperti 4G dan 5G) ke perangkat mobile.

2. Penyedia Layanan Internet (ISP)

  • ISP: ISP seperti IndiHome, Telkomsel, dan First Media membeli akses internet dari penyedia infrastruktur (seperti Telkom Indonesia) dan menjualnya kepada pelanggan rumah tangga dan bisnis.
  • Jaringan ISP: ISP memiliki jaringannya sendiri yang terhubung dengan jaringan infrastruktur. Jaringan ini dapat berupa kabel optik, kabel tembaga, atau nirkabel.

3. Koneksi ke Rumah

  • Kabel: Di rumah, koneksi internet dapat dilakukan melalui kabel optik, kabel tembaga, atau kabel coaxial yang terhubung ke modem atau router.
  • Nirkabel: Koneksi nirkabel seperti Wi-Fi juga tersedia, di mana router memancarkan sinyal radio yang dapat diakses oleh perangkat seperti laptop, smartphone, dan tablet.

Proses Koneksi:

  1. Saat Anda meminta halaman web atau mengirim email, perangkat Anda mengirimkan sinyal ke router.
  2. Router meneruskan sinyal ke modem, yang mengubahnya menjadi format yang dapat dikirim melalui kabel atau sinyal nirkabel.
  3. Modem terhubung ke jaringan ISP, yang kemudian menghubungkannya ke internet global melalui jaringan kabel, nirkabel, atau kombinasi keduanya.
  4. Data ditransmisikan bolak-balik antara perangkat Anda dan internet, memungkinkan Anda mengakses informasi dan layanan online.

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Internet:

  • Jenis Koneksi: Koneksi kabel umumnya lebih cepat dan stabil daripada koneksi nirkabel.
  • Lokasi: Jarak Anda dari menara seluler atau kabel optik dapat memengaruhi kecepatan.
  • Kapasitas Jaringan: Jaringan yang padat dapat menyebabkan perlambatan.
  • Paket ISP: Paket ISP yang berbeda menawarkan kecepatan unggahan dan unduhan yang berbeda.

Kesimpulan

Layanan internet tersampaikan ke rumah kita melalui jaringan infrastruktur yang kompleks yang terdiri dari layanan kabel backbone, layanan satelit dan layanan ISP. Jenis koneksi, lokasi, kapasitas jaringan, dan paket ISP yang Anda pilih memengaruhi kecepatan internet yang Anda alami.

Menghitung penggunaan bandwidth

Bagaimana menghitung penggunaan bandwidth ?

Apa itu Bandwidth, fungsi dan bagaimana cara menghitung penggunaan bandwidth ? Nah, Apakah kamu sering mendengar istilah bandwidth saat kamu ada temenmu sedang bicara soal internet hosting, vps ataupun website? nah, dalam artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang hal tersebut

Bandwidth adalah kapasitas maksimum suatu jalur komunikasi untuk mentransfer data dalam satuan waktu tertentu. Biasanya diukur dalam bit per detik (bps), seperti Mbps (megabit per detik) atau Gbps (gigabit per detik). Semakin tinggi bandwidth, semakin banyak data yang dapat ditransfer dalam waktu singkat. Bandwidth sering dianalogikan dengan lebar jalan, jalan yang lebar dapat menampung lebih banyak kendaraan sekaligus.

Kita bisa membayangkan bandwidth adalah sebuah jalan tol, sedangkan mobil adalah paket datanya. Jadi bila sebuah mobil melewati jalan tol sendiri akan terasa lebih cepat dari pada bersama dengan beberapa mobil yang lain, dan besar jalan tol juga mempengaruhi kelancaran perjalanan mobil tersebut.

Jadi bandwidth bisa disebut sebagai jalan untuk paket data melewati sebuah network, untuk kecepatan bandwidth tergantung dari jumlah paket data yang sedang diproses dalam satu waktu. Apabila paket data semakin besar, maka akan terjadi antrian dan menyebabkan penurunan kecepatan bandwidth.

Fungsi Bandwidth:

  • Memfasilitasi transfer data: Bandwidth memungkinkan transfer data seperti gambar, video, dan audio melalui jaringan internet, intranet, atau koneksi lainnya.
  • Menentukan kecepatan internet: Bandwidth yang tinggi menghasilkan koneksi internet yang lebih cepat, memungkinkan Anda mengunduh file besar, streaming video dengan lancar, dan bermain game online tanpa lag.
  • Mengatur lalu lintas data: Bandwidth dapat dialokasikan untuk berbagai aplikasi atau pengguna untuk memastikan kelancaran dan efisiensi transfer data.
  • Mempengaruhi kualitas layanan internet: Bandwidth yang memadai memastikan pengalaman internet yang stabil dan bebas hambatan, meminimalkan buffering dan gangguan saat streaming atau bermain game.

Menghitung Penggunaan Bandwidth

Untuk menghitung kebutuhan bandwidth pada website, pengguna dapat melakukannya dengan 2 metode :

1. Cara menghitung penggunaan bandwidth secara manual:

  • Perkirakan jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan.
  • Pertimbangkan bagaimana setiap perangkat menggunakan internet.
    • Pengguna ringan: Browsing web, email, media sosial (50 Kbps)
    • Pengguna sedang: Streaming video, game online, mengunduh file (300 Kbps)
    • Pengguna berat: Streaming video HD, mengunduh file besar, aplikasi bandwidth tinggi (500 Kbps)
  • Hitung total penggunaan bandwidth. Jumlahkan penggunaan bandwidth rata-rata per perangkat.

Contoh: Anda mempunyai 3 perangkat masing-masing :

  • Laptop (pengguna sedang): 300 Kbps
  • Smartphone (pengguna ringan): 50 Kbps
  • Smart TV (pengguna berat): 500 Kbps

Total penggunaan bandwidth: 300 Kbps + 50 Kbps + 500 Kbps = 850 Kbps

2. Cara menghitung penggunaan bandwidth menggunakan alat:

Banyak alat online dan perangkat lunak yang dapat membantu melacak penggunaan bandwidth, seperti:

  • Google Wifi
  • Netgear Nighthawk
  • Windows Task Manager

Alat ini memberikan informasi detail tentang penggunaan bandwidth, seperti data per perangkat, aplikasi yang paling banyak menggunakan data, dan waktu penggunaan bandwidth tertinggi.

Tips Menghemat Bandwidth:

  • Batasi streaming video: Pilih kualitas video yang lebih rendah atau batasi waktu streaming.
  • Tunda pengunduhan file besar: Lakukan pengunduhan di luar jam sibuk atau saat tidak banyak orang yang menggunakan internet.
  • Gunakan aplikasi hemat data: Banyak aplikasi yang memiliki opsi untuk menghemat data, seperti YouTube dan Spotify.
  • Nonaktifkan perangkat yang tidak digunakan: Matikan perangkat yang tidak terhubung ke internet untuk mengurangi konsumsi bandwidth.

Contoh Kasus Menghitung Bandwidth di Rumah

Misalnya di dalam rumah ada 5 pengguna dengan masing-masing 2 perangkat laptop dan handphone dengan rincian sebagai berikut:

  • 3 pengguna dengan 6 perangkat = pengguna berat yang memerlukan bandwidth dengan kapasitas 120 Kbps.
  • 1 pengguna dengan 2 perangkat =  pengguna sedang dengan kebutuhan bandwidth 80 Kbps.
  • 1 pengguna dengan 2 perangkat = pengguna ringan dengan kebutuhan bandwidth 50 Kbps.

Cara menghitung bandwidth yang ideal untuk di rumah tersebut adalah:

(6×500 Kbps) + (2×300 Kbps) + (2×120 Kbps) = 3.840 Kbps atau 3,8 Mbps. Jadi sepesifikasi bandwidth pada modem yang diperlukan rumah tersebut supaya internet lancar adalah setidaknya 3,8 Mbps.

Baca Juga : Bagaimana system kerja internet satelit?

Faktor Pengaruh Besar Kecil Bandwidth

Sebelum pengguna memutuskan besaran kapasitas bandwidth yang dibutuhkan, perhatikan pula beberapa faktor lain yang juga akan mempengaruhi besar ukuran pada bandwidth. Beberapa faktor tersebut, antara lain:

1. Pertumbuhan dan Peningkatan Trafik

Pertumbuhan jumlah trafik atau kunjungan merupakan salah satu bentuk KPI dalam strategi pemasaran. Tentu sebagai pemilik bisnis, pengguna kamu ingin website yang dimiliki dikunjungi dikunjungi banyak calon pembeli. Oleh karena itu, faktor ini harus di pertimbangkan secara matang. Jangan sampai, website kamu malah mengalami crash pada saat terjadi lonjakan traffic yang sangat tinggi dikarenakan keterbatasan kapasitas maksimum bandwidth yang kamu miliki.

2. Pengembangan Kualitas Website

Pertumbuhan trafik juga berbanding lurus dengan kualitas layanan yang diberikan oleh website. Semakin proper website yang di miliki, semakin tertarik pula para calon pembeli untuk mengunjungi website. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan banyak perbaikan dari segi layout, design, tampilan halaman pada website, atau bahkan jumlah halaman yang yang dimiliki. Perlu diketahui, dalam melakukan perkembangan website tersebut, pengguna membutuhkan lebih banyak kuota bandwidth di luar dari kebutuhan utama seperti traffic pengunjung. Dengan begitu, besaran bandwidth yang kamu butuhkan dapat kembali dipertimbangkan mengingat banyak faktor yang dapat mempengaruhi ukuran bandwidth.

Bandwidth VS Kecepatan

Bandwidth dan kecepatan adalah dua konsep yang saling terkait dalam konteks teknologi dan komunikasi, tetapi keduanya memiliki arti yang berbeda. Seperti yang telah kita ketahui, bandwidth adalah kapasitas maksimum yang dapat dicapai oleh suatu jalur komunikasi atau media, sementara kecepatan mengukur seberapa cepat jalur tersebut benar-benar mengirim atau menerima data pada saat tertentu.

Bandwidth menciptakan potensi untuk transfer data dalam jumlah besar, sementara kecepatan adalah ukuran praktis dari seberapa cepat data benar-benar bergerak melalui jalur tersebut.

Meskipun keduanya terkait, kinerja sebenarnya suatu koneksi internet atau jalur komunikasi tidak hanya bergantung pada bandwidth, tetapi juga faktor-faktor lain seperti latensi, kepadatan lalu lintas, dan keadaan fisik jalur tersebut.

Besaran ukuran bandwidth akan berpengaruh ke kecepatan akses internet. Semakin besar bandwidth yang didapatkan, maka semakin cepat pula akses internet. Namun bila semakin kecil bandwidth yang didapatkan, maka semakin lambat akses internetnya.

Jika kamu Internet Service Provider (ISP) dan butuh kabel fiber optik, perangkat FTTH dan aksesoris nya bisa tanya marketing kami dengan Klik disini

Bagaimana Sistem Kerja Internet Satelit ?

Bagaimana Sistem Kerja Internet Satelit ?

Sistem Kerja Internet Satelit

Bagaimana sistem kerja internet satelit bekerja ? Internet satelit adalah layanan internet yang menggunakan satelit komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data dan memanfaatkan satelit sebagai media transmisi (last mile).

Berbeda dengan internet kabel atau fiber yang menggunakan kabel optik atau kabel tembaga untuk mentransmisikan data, internet satelit memanfaatkan gelombang radio untuk mengirim dan menerima data ke dan dari satelit yang mengorbit Bumi.

Internet satelit umumnya menggunakan koneksi VSAT berupa C-band, Ku-band, hingga Ka-Band. Di mana, koneksi Ka-band ini menghasilkan bandwidth paling besar antara ketiganya. Internet satelit menggunakan gelombang radio untuk beroperasi. Selain itu, dibutuhkan juga tiga parabola di penyedia layanan internet, luar angkasa, dan rumah pengguna.

Jenis Jenis Satelit

Ada dua jenis utama satelit internet yang digunakan:

  • Satelit Orbit Geostasioner (GEO): Satelit ini mengorbit Bumi pada ketinggian 35.786 km di atas garis khatulistiwa. Mereka menyediakan jangkauan area yang luas, tetapi latensi (waktu yang dibutuhkan sinyal untuk bolak-balik) lebih tinggi.

  • Satelit Orbit Rendah Bumi (LEO): Satelit ini mengorbit Bumi pada ketinggian yang lebih rendah, antara 160 hingga 2.000 km. Mereka menyediakan latensi yang lebih rendah, tetapi jangkauan areanya lebih kecil dan membutuhkan lebih banyak satelit untuk memberikan cakupan global.

Kemudian beberapa Satelit jenis VSAT yang saat ini banyak digunakan, yaitu :

1. KU-Band

KU-Band adalah jaringan elektromagnetik dengan rentang frekuensi 12 sampai 18 GHz. Dibandingkan dengan yang lainnya, ukuran VSAT jenis ini relatif lebih kecil, sehingga cocok untuk dipasang di tanah maupun di atap. Hanya saja kekurangannya adalah jaringan mudah terganggu jika hujan. Namun, Anda tidak perlu khawatir sebab, ahli telekomunikasi di Indonesia sudah menemukan solusi teknologi untuk mengatasi hal ini. Maka dari itu, tidak heran jika VSAT jenis KU-Band banyak digunakan untuk mengakses komunikasi satelit dan televisi satelit.

2. C-Band

C-Band adalah jaringan elektromagnetik dengan rentang frekuensi 4-8 GHz. VSAT jenis ini umumnya digunakan sebagai alat radar cuaca, untuk mengakses TV kabel dan mengakses internet untuk WiFi jenis tertentu. Kelebihan dari C-Band adalah sinyal tetap lancar meskipun di tengah cuaca buruk. Kekurangannya adalah parabola VSAT jenis ini cukup besar, yaitu sekitar 1,8-3,5 meter.

3. KA-Band KA-Band adalah jaringan elektromagnetik dengan rentang frekuensi 26,5–40 GHz. Jaringan ini umumnya digunakan untuk menyediakan broadband internet pada VSAT dan di beberapa negara juga digunakan untuk mendeteksi kecepatan kendaraan. Namun apabila dibandingkan dengan dua jenis VSAT sebelumnya, KA-Band cenderung lebih rentan terhadap cuaca buruk.

Cara Kerja Internet Satelit

1. Pengiriman Permintaan:

  • Pengguna mengirimkan permintaan internet atau membuka halaman web melalui perangkat mereka.
  • Permintaan ini dikirim ke antena parabola yang terpasang di lokasi pengguna.

2. Koneksi ke Satelit:

  • Antena parabola mengarahkan sinyal ke satelit yang mengorbit Bumi di angkasa luar.
  • Satelit ini memiliki jangkauan area yang luas dan dapat menerima sinyal dari banyak pengguna di area tersebut.

3. Rute Data:

  • Satelit menerima sinyal dari antena parabola dan meneruskannya ke stasiun bumi terdekat.
  • Stasiun bumi terhubung ke jaringan internet global dan meneruskan permintaan pengguna ke internet.
  • Internet kemudian mengirimkan informasi yang diminta kembali ke stasiun bumi.

4. Penerimaan Data:

  • Stasiun bumi mengirimkan data yang diterima dari internet kembali ke satelit.
  • Satelit kemudian menyiarkan data tersebut kembali ke antena parabola pengguna.

5. Koneksi ke Perangkat:

  • Antena parabola menerima sinyal data dari satelit dan meneruskannya ke modem satelit.
  • Modem satelit menerjemahkan sinyal dan mengirimkannya ke perangkat pengguna melalui kabel ethernet atau Wi-Fi.
  • Pengguna dapat mengakses internet dan menggunakannya seperti biasa.

Kelebihan dan Kekurangan Internet Satelit:

Kelebihan:

  • Jangkauan luas: Internet satelit dapat menjangkau daerah terpencil yang tidak dapat dijangkau oleh internet kabel atau DSL.
  • Kecepatan yang cepat: Internet satelit dapat menawarkan kecepatan yang sebanding dengan internet kabel dan DSL di beberapa daerah.
  • Tidak ada batasan data: Banyak paket internet satelit tidak memiliki batasan data, yang berarti Anda dapat menggunakan internet sebanyak yang Anda suka.

Kekurangan:

  • Biaya: Internet satelit bisa lebih mahal daripada internet kabel atau DSL.
  • Latensi: Internet satelit dapat memiliki latensi yang lebih tinggi daripada internet kabel atau DSL, yang dapat membuatnya tidak ideal untuk game online atau aplikasi lain yang membutuhkan waktu respons yang cepat.
  • Cuaca: Cuaca dapat memengaruhi kualitas sinyal internet satelit.

Berikut beberapa penyedia layanan internet satelit di Indonesia:

  • PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)
  • PT Pasifik Satelit Nusantara (Pasifik Satelit)
  • PT Media Nusantara Citra (MNC Play)
  • PT DSI Net

Lebih Bagus Internet Kabel atau Internet Satelit?

Alih-alih saling bersaing, internet kabel dan internet satelit adalah dua hal yang saling melengkapi. Sebab meskipun memiliki jangkauan yang luas, internet kabel seringkali tidak menjangkau daerah pedalaman atau area yang memiliki kondisi geografis khusus. Hal ini karena pemasangan kabel itu sendiri cukup memakan biaya, Sistem Kerja Internet Satelit dinilai lebih memperpendek banyak topologi.

Internet satelit adalah pilihan yang baik untuk pengguna di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke internet kabel atau DSL. Namun, penting untuk mempertimbangkan biaya, latensi, dan potensi gangguan cuaca sebelum memilih internet satelit.

Pilih internet satelit jika: Anda tinggal di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh internet kabel atau DSL, membutuhkan kecepatan internet yang tinggi, dan tidak keberatan dengan latensi yang lebih tinggi dan potensi gangguan cuaca. Sistem Kerja Internet Satelit adalah sangat ideal

Pilih internet kabel fiber jika: Anda tinggal di area yang terlayani oleh infrastruktur kabel fiber, membutuhkan kecepatan internet yang sangat tinggi dan latensi rendah, menginginkan koneksi internet yang andal, dan bersedia membayar biaya pemasangan awal yang lebih tinggi.