Jenis Kabel Fiber Optik Berdasarkan Metode Pemasangan

Jenis Kabel Fiber Optik Berdasarkan Metode Pemasangan

Kali ini kita akan berbicara tentang jenis kabel fiber optik berdasarkan metode pemasangan, jika berbicara tentang Kabel Fiber Optik, pada dasarnya memiliki kemiripan dengan kabel kawat tembaga. Perbedaannya yaitu kabel kawat tembaga memakai sinyal elektronik dan kabel fiber sinyal cahaya untuk mengirimkan informasi data. Kabel fiber optik makin banyak digunakan pada jaringan telekomunikasi dan hamper mendominasi dibandingkan Kawat tembaga.

Namun, dalam konteks pemasangan, terdapat beberapa jenis kabel fiber optik yang umum digunakan, yaitu:

  • Kabel Duct
  • Kabel Aerial
  • Kabel Buried
  • Kabel Indoor
  • Kabel Underwater

 

Jenis Kabel Duct

Kabel fiber optik jenis duct, atau kabel duct, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dipasang di dalam pipa atau saluran (duct). Kabel ini memiliki struktur yang kokoh dan tahan benturan, sehingga cocok untuk penggunaan di bawah tanah atau di dalam gedung.

Karakteristik Kabel Duct

  • Pelindung luar : Kabel duct memiliki pelindung luar yang terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, seperti plastik HDPE (High Density Polyethylene) atau PVC (Polyvinyl Chloride). Pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari benturan, gesekan, dan bahan kimia.
  • Lapisan pelindung : Di bawah pelindung luar, terdapat lapisan pelindung yang terbuat dari bahan yang lebih lembut, seperti gel atau silikon. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari getaran dan guncangan.
  • Core kabel : Core kabel duct terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member : Kabel duct memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang kuat, seperti aramid atau fiberglass. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.

 

Jenis Kabel Aerial

Kabel fiber optik jenis aerial, atau kabel udara, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dipasang di luar ruangan, digantung pada tiang atau kabel. Kabel ini memiliki struktur yang ringan dan tahan cuaca, sehingga cocok untuk penggunaan jarak jauh atau di area yang sulit dijangkau.

Karakteristik Kabel Aerial

  • Pelindung luar: Kabel aerial memiliki pelindung luar yang terbuat dari bahan yang tahan cuaca, seperti plastik HDPE (High Density Polyethylene) atau PVC (Polyvinyl Chloride) yang dilapisi dengan bahan anti-UV. Pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari sinar matahari, hujan, angin, dan salju.
  • Lapisan pelindung: Di bawah pelindung luar, terdapat lapisan pelindung yang terbuat dari bahan yang lebih lembut, seperti gel atau silikon. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari getaran dan guncangan.
  • Core kabel: Core kabel aerial terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member: Kabel aerial memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang kuat, seperti aramid atau fiberglass. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.
  • Kabel messenger: Kabel aerial juga memiliki kabel messenger yang terbuat dari baja atau bahan kuat lainnya. Kabel messenger ini berfungsi untuk menopang kabel fiber optik dan mencegahnya kendur.

 

Jenis Kabel Aerial

Kabel fiber optik jenis buried, atau kabel tanam, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dikubur di dalam tanah. Kabel ini memiliki struktur yang paling kuat dan tahan lama, sehingga cocok untuk penggunaan di area yang rawan gangguan atau vandalism.

Karakteristik Kabel Buried

  • Pelindung luar: Kabel buried memiliki pelindung luar yang terbuat dari bahan yang sangat kuat dan tahan lama, seperti baja atau HDPE (High Density Polyethylene). Pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari benturan, gesekan, dan bahan kimia.
  • Lapisan pelindung: Di bawah pelindung luar, terdapat beberapa lapisan pelindung lainnya, seperti gel, silikon, dan tape lapis baja. Lapisan-lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari air, getaran, dan guncangan.
  • Core kabel: Core kabel buried terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member: Kabel buried memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang sangat kuat, seperti aramid atau fiberglass. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.

 

Jenis Kabel Indoor

Kabel fiber optik jenis indoor, atau kabel dalam ruangan, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dipasang di dalam ruangan, seperti di dalam rumah, kantor, atau gedung. Kabel ini memiliki struktur yang fleksibel dan mudah dipasang, sehingga cocok untuk penggunaan di berbagai macam lokasi.

Karakteristik Kabel Indoor:

  • Pelindung luar: Kabel indoor memiliki pelindung luar yang terbuat dari bahan yang fleksibel dan tahan lama, seperti PVC (Polyvinyl Chloride) atau LSZH (Low Smoke Zero Halogen). Pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari debu, kotoran, dan kelembapan.
  • Lapisan pelindung: Di bawah pelindung luar, terdapat lapisan pelindung yang terbuat dari bahan yang lebih lembut, seperti gel atau silikon. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari getaran dan guncangan.
  • Core kabel: Core kabel indoor terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member: Kabel indoor memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang fleksibel, seperti aramid atau Kevlar. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.

 

Jenis Kabel Underwater

Kabel fiber optik jenis underwater, atau kabel bawah laut, adalah jenis kabel fiber optik yang dirancang untuk dipasang di bawah air, seperti di laut, danau, atau sungai. Kabel ini memiliki struktur yang khusus untuk menahan tekanan air dan melindungi core kabel dari kerusakan akibat air laut.

Karakteristik Kabel Underwater:

  • Pelindung luar: Kabel underwater memiliki beberapa lapis pelindung luar yang terbuat dari bahan yang kuat dan tahan air, seperti polietilen (PE), ethylene vinyl acetate (EVA), dan neoprene. Pelindung-pelindung ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari tekanan air, abrasi, dan serangan hewan laut.
  • Lapisan pelindung: Di bawah pelindung luar, terdapat beberapa lapisan pelindung lainnya, seperti gel, silikon, dan tape lapis baja. Lapisan-lapisan ini berfungsi untuk melindungi core kabel dari air, getaran, dan guncangan.
  • Core kabel: Core kabel underwater terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis. Core ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal cahaya.
  • Strength member: Kabel underwater memiliki elemen penguat (strength member) yang terbuat dari bahan yang sangat kuat, seperti aramid atau fiberglass. Strength member ini berfungsi untuk memberikan kekuatan tarik pada kabel dan mencegahnya putus.

Beli kabel fiber optik klik disini

 

Bagaimana struktur dasar dan fungsi kabel fiber optik

Bagaimana struktur dasar dan fungsi kabel fiber optik

Setelah artikel sebelumnya membahas tentang Perbedaan kabel fiber optik single mode dan multimode, kali ini mari kita lanjutkan dengan membahas lebih dalam mengenai Bagaimana Struktur dasar dan Fungsi Kabel Fiber Optik.

Dalam sistem komunikasi fiber optik adalah sebuah pengiriman sinyal informasi yang berbentuk sinyal cahaya dari bagian pemancar ke penerima. Pada proses pengiriman sinyal informasi yang melalui fiber optik menggunakan prinsip pemantulan sinyal optik yang berupa cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Bagian atau struktur dasar pada kabel fiber optik terdiri dari 3 bagian yaitu core (inti), cladding (kulit), dan coat/jacket (mantel).

Fiber optik memiliki prinsip kerja yang unik, karena tidak menggunakan arus listrik, melainkan menggunakan aliran cahaya yang dikonversi dari aliran listrik sehingga tidak akan terganggu oleh gelombang elektromagnetik. Bahan penyusunnya adalah serat kaca yang berguna untuk mendapat refleksi cahaya yang tinggi dari cermin tersebut sehingga data akan ditransmisikan dengan cepat pada jarak yang tidak terbatas.

 

 

Struktur Dasar Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optik memiliki struktur yang terdiri dari beberapa lapisan, yaitu:

1. Inti (Core)

Core merupakan bagian paling dalam kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik dengan diameter sangat kecil, sekitar 9 mikron untuk single-mode dan 50 mikron untuk multi-mode. Inti berfungsi sebagai media perambatan cahaya.

2. Cladding

adalah lapisan yang mengelilingi inti dan terbuat dari bahan dengan indeks bias yang lebih rendah. Cladding berfungsi untuk memantulkan cahaya kembali ke inti, sehingga cahaya dapat merambat dengan jarak yang jauh.

3. Coating (Selubung)

Merupakan lapisan terluar yang terbuat dari plastik. Coating berfungsi untuk melindungi kabel dari kerusakan fisik, seperti goresan, benturan, dan bahan kimia.

4. Strength Member / Seling

Biasa disebut Seling adalah lapisan opsional yang terbuat dari plastik atau Kevlar. Strength member berfungsi untuk memberikan kekuatan pada kabel agar tidak mudah putus.

5. Outer Jacket (Jaket Luar)

Adalah lapisan terluar kabel yang terbuat dari plastik. Outer jacket berfungsi untuk melindungi kabel dari kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti suhu tinggi, paparan sinar UV, dan air.

 

Bagaimana Cara Kerja Kabel Fiber Optik ?

Kabel fiber optik bekerja dengan cara mentransmisikan data dalam bentuk pulsa cahaya melalui inti yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat tipis. Cahaya ini merambat di dalam inti kabel dengan cara pemantulan internal total, di mana cahaya terus memantul dari dinding inti dan cladding (lapisan pelindung) tanpa kehilangan sinyal.

Berikut adalah penjelasan lebih detail mengenai cara kerja kabel fiber optik:

1. Konversi Data menjadi Sinyal Cahaya:

  • Data digital diubah menjadi sinyal cahaya (pulsa optik) oleh sumber cahaya (biasanya laser atau LED).
  • Sinyal cahaya ini kemudian dimodulasi dengan informasi yang ingin ditransmisikan.

2. Transmisi Sinyal Cahaya melalui Kabel:

  • Sinyal cahaya yang dimodulasi diarahkan ke dalam inti kabel fiber optik.
  • Inti kabel memiliki indeks bias yang lebih tinggi daripada cladding, sehingga cahaya akan terpantul total di dalam inti dan merambat dengan jarak yang jauh.

3. Deteksi dan Konversi Sinyal Cahaya:

  • Di ujung kabel penerima, detektor optik (biasanya photodiode) menangkap sinyal cahaya yang datang.
  • Sinyal cahaya ini kemudian dikonversi kembali menjadi data digital.

4. Penguat Sinyal (Opsional):

  • Untuk jarak transmisi yang sangat jauh, repeater dapat digunakan untuk memperkuat sinyal cahaya yang melemah selama perjalanan.

 

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Transmisi:

  • Jenis kabel fiber optik: Single-mode fiber optik umumnya lebih cepat daripada multi-mode fiber optik.
  • Sumber cahaya: Laser umumnya menghasilkan sinyal cahaya yang lebih cepat dan stabil daripada LED.
  • Jarak transmisi: Semakin jauh jarak transmisi, semakin besar kemungkinan sinyal cahaya melemah.

 

Konversi Data Menjadi Sinyal Cahaya pada Kabel Fiber Optik

Proses konversi data menjadi sinyal cahaya pada kabel fiber optik melibatkan beberapa komponen utama, yaitu:

1. Sumber Cahaya:

  • Laser (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation): Laser menghasilkan cahaya yang monokromatik, koheren, dan terarah. Cahaya monokromatik memiliki satu panjang gelombang, cahaya koheren memiliki fase yang sama, dan cahaya terarah memiliki arah yang terfokus.
  • LED (Light Emitting Diode): LED menghasilkan cahaya yang tidak monokromatik, tidak koheren, dan tidak terarah. Cahaya tidak monokromatik memiliki berbagai panjang gelombang, cahaya tidak koheren memiliki fase yang berbeda, dan cahaya tidak terarah menyebar ke segala arah.

2. Modulator Optik:

Modulator optik berfungsi untuk memodulasi sinyal cahaya dengan informasi yang ingin ditransmisikan. Ada dua jenis modulasi utama:

  • Modulasi Intensitas: Intensitas cahaya diubah sesuai dengan sinyal digital. Sinyal “1” direpresentasikan dengan intensitas cahaya yang tinggi, sedangkan sinyal “0” direpresentasikan dengan intensitas cahaya yang rendah.
  • Modulasi Frekuensi: Frekuensi cahaya diubah sesuai dengan sinyal digital. Sinyal “1” direpresentasikan dengan frekuensi cahaya yang tinggi, sedangkan sinyal “0” direpresentasikan dengan frekuensi cahaya yang rendah.

3. Cara Kerja Modulasi:

  • Modulasi Intensitas:
    • Dalam modulasi intensitas, laser dioda dimatikan dan dinyalakan dengan pola yang sesuai dengan sinyal digital.
    • LED dioda dialiri arus listrik dengan pola yang sesuai dengan sinyal digital, yang menghasilkan variasi intensitas cahaya.
  • Modulasi Frekuensi:
    • Dalam modulasi frekuensi, laser dioda dioperasikan pada frekuensi dasar tertentu.
    • Tegangan yang diterapkan pada laser dioda diubah dengan pola yang sesuai dengan sinyal digital, yang menghasilkan variasi frekuensi cahaya.

4. Hasil Konversi:

Proses konversi data menjadi sinyal cahaya menghasilkan pulsa optik yang mewakili informasi digital. Pulsa optik ini kemudian diarahkan ke dalam inti kabel fiber optik untuk ditransmisikan.

 

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Sinyal Cahaya:

  • Jenis sumber cahaya: Laser umumnya menghasilkan sinyal cahaya yang lebih berkualitas daripada LED karena sifat monokromatik, koheren, dan terarahnya.
  • Kecepatan transmisi: Semakin tinggi kecepatan transmisi, semakin kompleks modulasi yang diperlukan, dan semakin sulit untuk menghasilkan sinyal cahaya yang berkualitas.
  • Kualitas komponen: Kualitas sumber cahaya, modulator optik, dan komponen lainnya dalam sistem transmisi fiber optik juga akan mempengaruhi kualitas sinyal cahaya.

 

Fungsi Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optik memiliki banyak fungsi penting dalam dunia modern, terutama dalam hal komunikasi dan transmisi data. Berikut adalah beberapa fungsi utama kabel fiber optik:

1. Saluran Komunikasi:

Kabel fiber optik banyak digunakan sebagai saluran komunikasi untuk berbagai keperluan, seperti:

  • Jaringan internet: Kabel fiber optik memungkinkan transmisi data internet dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga ideal untuk streaming video, game online, dan aktivitas internet lainnya yang membutuhkan bandwidth besar.
  • Jaringan telepon: Kabel fiber optik dapat digunakan untuk mentransmisikan panggilan telepon dengan kualitas suara yang jernih dan bebas gangguan.
  • Jaringan televisi: Kabel fiber optik memungkinkan transmisi sinyal televisi dengan kualitas gambar yang tinggi dan definisi tinggi (HD).
  • Jaringan data: Kabel fiber optik banyak digunakan dalam jaringan data untuk menghubungkan komputer, server, dan perangkat lain dalam suatu organisasi atau area yang luas.

2. Transmisi Data Jarak Jauh:

Kabel fiber optik mampu mentransmisikan data dengan jarak yang sangat jauh tanpa perlu menggunakan repeater (penguat sinyal). Hal ini karena kabel fiber optik memiliki tingkat kehilangan sinyal yang jauh lebih rendah dibandingkan kabel tembaga. Kemampuan ini sangat penting untuk aplikasi seperti:

  • Jaringan komunikasi bawah laut: Kabel fiber optik digunakan untuk menghubungkan negara-negara di seluruh dunia melalui jaringan komunikasi bawah laut.
  • Jaringan komunikasi satelit: Kabel fiber optik digunakan untuk menghubungkan stasiun bumi dengan satelit komunikasi.
  • Jaringan backbone: Kabel fiber optik digunakan sebagai backbone (jaringan inti) dalam jaringan telekomunikasi dan jaringan data untuk menghubungkan titik-titik penting dalam suatu wilayah yang luas.

3. Ketahanan Terhadap Gangguan:

Kabel fiber optik tahan terhadap gangguan elektromagnetik (EMI) yang dapat menyebabkan interferensi pada sinyal data. Hal ini membuat kabel fiber optik ideal untuk digunakan di lingkungan dengan tingkat EMI yang tinggi, seperti di dekat gardu listrik atau menara radio. Ketahanan terhadap gangguan ini penting untuk aplikasi seperti:

  • Jaringan di kawasan industri: Kabel fiber optik dapat digunakan di kawasan industri di mana terdapat banyak mesin dan peralatan yang menghasilkan EMI.
  • Jaringan di area militer: Kabel fiber optik dapat digunakan di area militer di mana terdapat banyak peralatan elektronik yang dapat menyebabkan interferensi.
  • Jaringan di area medis: Kabel fiber optik dapat digunakan di area medis di mana terdapat peralatan medis yang sensitif terhadap EMI.

4. Keamanan Data:

Kabel fiber optik lebih aman dibandingkan kabel tembaga karena lebih sulit untuk disadap. Hal ini karena cahaya yang merambat di dalam kabel fiber optik tidak dapat dideteksi dengan mudah. Keamanan data ini penting untuk aplikasi seperti:

  • Jaringan perbankan: Kabel fiber optik dapat digunakan untuk jaringan perbankan di mana data keuangan perlu dilindungi dari akses yang tidak sah.
  • Jaringan pemerintahan: Kabel fiber optik dapat digunakan untuk jaringan pemerintahan di mana data rahasia negara perlu dilindungi.
  • Jaringan perusahaan: Kabel fiber optik dapat digunakan untuk jaringan perusahaan di mana data rahasia perusahaan perlu dilindungi.

5. Keandalan:

Kabel fiber optik lebih tahan lama dibandingkan kabel tembaga dan memiliki tingkat kegagalan yang lebih rendah. Hal ini membuat kabel fiber optik ideal untuk digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan keandalan tinggi, seperti:

  • Jaringan telekomunikasi: Jaringan telekomunikasi perlu beroperasi 24/7 tanpa henti, sehingga kabel fiber optik yang andal sangat penting.
  • Jaringan data: Jaringan data juga perlu beroperasi dengan handal untuk memastikan kelancaran bisnis dan operasi.
  • Jaringan kontrol: Kabel fiber optik dapat digunakan dalam jaringan kontrol untuk mengendalikan sistem kritis, seperti sistem pembangkit listrik dan sistem transportasi.

 

Kesimpulan :

Kabel fiber Optik adalah teknologi yang canggih dan memiliki banyak keunggulan dibandingkan kabel tembaga. Kabel fiber optik digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti telekomunikasi, jaringan komputer, dan industri medis sebagai Struktur Dasar Fiber Optik

 

Bagaimana layanan internet sampai ke tempat kita ?

Bagaimana layanan internet sampai ke tempat kita ?

Internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Pernahkah terpikirkan bagaimana layanan internet sampai ke tempat kita ? Kita menggunakannya secara terus-menerus setiap hari, baik secara profesional maupun pribadi – terutama sejak merebaknya pandemi. Internet dianggap sebagai hal yang biasa sehingga kita jarang memikirkan infrastruktur dan teknologi di baliknya.

Pengertian Internet

Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan.

Node bisa berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi, sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang punggung (backbone) yaitu media komunikasi terestrial (kabel, serat optik, microwave, radio link) maupun satelit. Node terdiri dari pusat informasi dan database, peralatan komputer dan perangkat interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di Internet.

Bagaimana layanan internet sampai ke tempat kita ?

Terdapat 3 Metode bagaimana internet bisa ketempat kamu, yaitu dengan :

  • Dengan Jaringan Kabel
  • Dengan Layanan Satelit
  • Dengan Layanan ISP

A. Layanan Jaringan Kabel

Pada intinya, internet bergantung pada jaringan infrastruktur fisik yang luas untuk mengirimkan data ke seluruh dunia. Jaringan ini secara umum dikenal sebagai backbone / tulang punggung internet dan terdiri dari kabel serat optik berkapasitas tinggi, router, dan switch yang menghubungkan berbagai lokasi di seluruh dunia, sehingga disebut “worldwide” dalam world web (www).

Jaringan backbone ini dikelola dan dioperasikan oleh perusahaan telekomunikasi besar, penyedia layanan internet (ISP), dan jaringan pengiriman konten (CDN). Sebagian besar internet bergantung pada jutaan mil jalur serat optik bawah laut yang menghubungkan benua. Sejumlah besar data mengalir melalui kabel bawah laut setiap detik, menghubungkan dunia dalam skala besar. Setelah data mencapai setiap negara, data tersebut disalurkan melalui ISP lokal.

  • Kabel Bawah Laut: Kabel optik bawah laut menghubungkan benua dan negara, membawa data dalam jumlah besar jarak jauh.
  • Kabel Darat: Jaringan kabel serat optik dan kabel tembaga terbentang di darat, menghubungkan kota, desa, dan rumah.
  • Menara Seluler: Menara seluler (BTS) memancarkan sinyal radio untuk menyediakan layanan internet nirkabel (seperti 4G dan 5G) ke perangkat mobile.

B. Layanan Satelit

Satelit merupakan salah satu medium yang digunakan dalam transmisi komunikasi. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan dari satu titik ke titik lainnya di atas bumi. Pada umumnya digunakan jenis satelit  Geostasioner, yang mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

Sistem transmisi data dengan jaringan satelit juga disebut dengan VSAT (Very Small Aperture Terminal). Sebenarnya VSAT merupakan stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Oleh karena itu piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit Geostasioner.

Keunggulan VSAT yakni mecakup jangkauan terjauh, dapat mencapai setengah permukaan bumi karena menggunakan relay dari satelit. Adapun kekurangannya antara lain koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca, memakan tempat (piringan/parabola), mempunyai tingkat hambatan (latency) yang lebih tinggi dibanding kabel dan akibat jarak antara satelit dan bumi yang relatif jauh mengakibatkan adanya delay propagansi yang signifikan.

Internet satelit menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data ke dan dari rumah kita, berbeda dengan internet kabel yang menggunakan kabel optik atau tembaga. Berikut cara kerjanya:

1. Satelit Komunikasi:

  • Di Orbit: Satelit komunikasi mengorbit bumi di ketinggian sekitar 36.000 km.
  • Transponder: Satelit memiliki transponder yang menerima dan memancarkan sinyal radio.
  • Area Cakupan: Setiap satelit memiliki area cakupan (footprint) yang memancarkan sinyal ke bumi.

2. Stasiun Bumi

  • Gerbang Internet: Stasiun bumi di darat berfungsi sebagai gerbang internet, terhubung ke jaringan internet global.
  • Mengirim Sinyal: Stasiun bumi memancarkan sinyal radio ke satelit yang mengorbit di atas area cakupannya.

3. Peralatan Pendukung

  • Antena Parabola: Pengguna di rumah memasang antena parabola yang diarahkan ke satelit yang tepat.
  • Modem Satelit: Modem satelit terhubung ke antena parabola dan menerima sinyal dari satelit.

C. Dengan Layanan ISP (Internet Service Provider)

Setiap ISP menyediakan layanan yang berbeda-beda kepada pelanggannya. Tidak hanya menyediakan koneksi internet tetapi juga meliputi pemeliharaan dan instalasi. ISP biasanya adalah perusahaan kabel atau perusahaan telepon seluler yang menawarkan langganan internet, selain TV atau layanan komunikasi seluler. ISP juga dikenal sebagai Internet Access Provider atau IAP (Penyedia Akses Internet).

Perjalanan layanan internet untuk sampai ke rumah kita dengan menggunakan ISP (Internet Service Provider) melibatkan beberapa langkah yang saling terhubung, di antaranya:

1. Jaringan Infrastruktur

  • Jaringan Kabel: Jaringan kabel optik dan tembaga terbentang di darat dan bawah laut, menghubungkan benua, negara, kota, dan rumah. Kabel ini membawa data dalam jumlah besar dalam bentuk sinyal optik atau elektrik.
  • Menara Seluler: Menara seluler (BTS) memancarkan sinyal radio untuk menyediakan layanan internet nirkabel (seperti 4G dan 5G) ke perangkat mobile.

2. Penyedia Layanan Internet (ISP)

  • ISP: ISP seperti IndiHome, Telkomsel, dan First Media membeli akses internet dari penyedia infrastruktur (seperti Telkom Indonesia) dan menjualnya kepada pelanggan rumah tangga dan bisnis.
  • Jaringan ISP: ISP memiliki jaringannya sendiri yang terhubung dengan jaringan infrastruktur. Jaringan ini dapat berupa kabel optik, kabel tembaga, atau nirkabel.

3. Koneksi ke Rumah

  • Kabel: Di rumah, koneksi internet dapat dilakukan melalui kabel optik, kabel tembaga, atau kabel coaxial yang terhubung ke modem atau router.
  • Nirkabel: Koneksi nirkabel seperti Wi-Fi juga tersedia, di mana router memancarkan sinyal radio yang dapat diakses oleh perangkat seperti laptop, smartphone, dan tablet.

Proses Koneksi:

  1. Saat Anda meminta halaman web atau mengirim email, perangkat Anda mengirimkan sinyal ke router.
  2. Router meneruskan sinyal ke modem, yang mengubahnya menjadi format yang dapat dikirim melalui kabel atau sinyal nirkabel.
  3. Modem terhubung ke jaringan ISP, yang kemudian menghubungkannya ke internet global melalui jaringan kabel, nirkabel, atau kombinasi keduanya.
  4. Data ditransmisikan bolak-balik antara perangkat Anda dan internet, memungkinkan Anda mengakses informasi dan layanan online.

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Internet:

  • Jenis Koneksi: Koneksi kabel umumnya lebih cepat dan stabil daripada koneksi nirkabel.
  • Lokasi: Jarak Anda dari menara seluler atau kabel optik dapat memengaruhi kecepatan.
  • Kapasitas Jaringan: Jaringan yang padat dapat menyebabkan perlambatan.
  • Paket ISP: Paket ISP yang berbeda menawarkan kecepatan unggahan dan unduhan yang berbeda.

Kesimpulan

Layanan internet tersampaikan ke rumah kita melalui jaringan infrastruktur yang kompleks yang terdiri dari layanan kabel backbone, layanan satelit dan layanan ISP. Jenis koneksi, lokasi, kapasitas jaringan, dan paket ISP yang Anda pilih memengaruhi kecepatan internet yang Anda alami.

Menghitung penggunaan bandwidth

Bagaimana menghitung penggunaan bandwidth ?

Apa itu Bandwidth, fungsi dan bagaimana cara menghitung penggunaan bandwidth ? Nah, Apakah kamu sering mendengar istilah bandwidth saat kamu ada temenmu sedang bicara soal internet hosting, vps ataupun website? nah, dalam artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang hal tersebut

Bandwidth adalah kapasitas maksimum suatu jalur komunikasi untuk mentransfer data dalam satuan waktu tertentu. Biasanya diukur dalam bit per detik (bps), seperti Mbps (megabit per detik) atau Gbps (gigabit per detik). Semakin tinggi bandwidth, semakin banyak data yang dapat ditransfer dalam waktu singkat. Bandwidth sering dianalogikan dengan lebar jalan, jalan yang lebar dapat menampung lebih banyak kendaraan sekaligus.

Kita bisa membayangkan bandwidth adalah sebuah jalan tol, sedangkan mobil adalah paket datanya. Jadi bila sebuah mobil melewati jalan tol sendiri akan terasa lebih cepat dari pada bersama dengan beberapa mobil yang lain, dan besar jalan tol juga mempengaruhi kelancaran perjalanan mobil tersebut.

Jadi bandwidth bisa disebut sebagai jalan untuk paket data melewati sebuah network, untuk kecepatan bandwidth tergantung dari jumlah paket data yang sedang diproses dalam satu waktu. Apabila paket data semakin besar, maka akan terjadi antrian dan menyebabkan penurunan kecepatan bandwidth.

Fungsi Bandwidth:

  • Memfasilitasi transfer data: Bandwidth memungkinkan transfer data seperti gambar, video, dan audio melalui jaringan internet, intranet, atau koneksi lainnya.
  • Menentukan kecepatan internet: Bandwidth yang tinggi menghasilkan koneksi internet yang lebih cepat, memungkinkan Anda mengunduh file besar, streaming video dengan lancar, dan bermain game online tanpa lag.
  • Mengatur lalu lintas data: Bandwidth dapat dialokasikan untuk berbagai aplikasi atau pengguna untuk memastikan kelancaran dan efisiensi transfer data.
  • Mempengaruhi kualitas layanan internet: Bandwidth yang memadai memastikan pengalaman internet yang stabil dan bebas hambatan, meminimalkan buffering dan gangguan saat streaming atau bermain game.

Menghitung Penggunaan Bandwidth

Untuk menghitung kebutuhan bandwidth pada website, pengguna dapat melakukannya dengan 2 metode :

1. Cara menghitung penggunaan bandwidth secara manual:

  • Perkirakan jumlah perangkat yang terhubung ke jaringan.
  • Pertimbangkan bagaimana setiap perangkat menggunakan internet.
    • Pengguna ringan: Browsing web, email, media sosial (50 Kbps)
    • Pengguna sedang: Streaming video, game online, mengunduh file (300 Kbps)
    • Pengguna berat: Streaming video HD, mengunduh file besar, aplikasi bandwidth tinggi (500 Kbps)
  • Hitung total penggunaan bandwidth. Jumlahkan penggunaan bandwidth rata-rata per perangkat.

Contoh: Anda mempunyai 3 perangkat masing-masing :

  • Laptop (pengguna sedang): 300 Kbps
  • Smartphone (pengguna ringan): 50 Kbps
  • Smart TV (pengguna berat): 500 Kbps

Total penggunaan bandwidth: 300 Kbps + 50 Kbps + 500 Kbps = 850 Kbps

2. Cara menghitung penggunaan bandwidth menggunakan alat:

Banyak alat online dan perangkat lunak yang dapat membantu melacak penggunaan bandwidth, seperti:

  • Google Wifi
  • Netgear Nighthawk
  • Windows Task Manager

Alat ini memberikan informasi detail tentang penggunaan bandwidth, seperti data per perangkat, aplikasi yang paling banyak menggunakan data, dan waktu penggunaan bandwidth tertinggi.

Tips Menghemat Bandwidth:

  • Batasi streaming video: Pilih kualitas video yang lebih rendah atau batasi waktu streaming.
  • Tunda pengunduhan file besar: Lakukan pengunduhan di luar jam sibuk atau saat tidak banyak orang yang menggunakan internet.
  • Gunakan aplikasi hemat data: Banyak aplikasi yang memiliki opsi untuk menghemat data, seperti YouTube dan Spotify.
  • Nonaktifkan perangkat yang tidak digunakan: Matikan perangkat yang tidak terhubung ke internet untuk mengurangi konsumsi bandwidth.

Contoh Kasus Menghitung Bandwidth di Rumah

Misalnya di dalam rumah ada 5 pengguna dengan masing-masing 2 perangkat laptop dan handphone dengan rincian sebagai berikut:

  • 3 pengguna dengan 6 perangkat = pengguna berat yang memerlukan bandwidth dengan kapasitas 120 Kbps.
  • 1 pengguna dengan 2 perangkat =  pengguna sedang dengan kebutuhan bandwidth 80 Kbps.
  • 1 pengguna dengan 2 perangkat = pengguna ringan dengan kebutuhan bandwidth 50 Kbps.

Cara menghitung bandwidth yang ideal untuk di rumah tersebut adalah:

(6×500 Kbps) + (2×300 Kbps) + (2×120 Kbps) = 3.840 Kbps atau 3,8 Mbps. Jadi sepesifikasi bandwidth pada modem yang diperlukan rumah tersebut supaya internet lancar adalah setidaknya 3,8 Mbps.

Baca Juga : Bagaimana system kerja internet satelit?

Faktor Pengaruh Besar Kecil Bandwidth

Sebelum pengguna memutuskan besaran kapasitas bandwidth yang dibutuhkan, perhatikan pula beberapa faktor lain yang juga akan mempengaruhi besar ukuran pada bandwidth. Beberapa faktor tersebut, antara lain:

1. Pertumbuhan dan Peningkatan Trafik

Pertumbuhan jumlah trafik atau kunjungan merupakan salah satu bentuk KPI dalam strategi pemasaran. Tentu sebagai pemilik bisnis, pengguna kamu ingin website yang dimiliki dikunjungi dikunjungi banyak calon pembeli. Oleh karena itu, faktor ini harus di pertimbangkan secara matang. Jangan sampai, website kamu malah mengalami crash pada saat terjadi lonjakan traffic yang sangat tinggi dikarenakan keterbatasan kapasitas maksimum bandwidth yang kamu miliki.

2. Pengembangan Kualitas Website

Pertumbuhan trafik juga berbanding lurus dengan kualitas layanan yang diberikan oleh website. Semakin proper website yang di miliki, semakin tertarik pula para calon pembeli untuk mengunjungi website. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan banyak perbaikan dari segi layout, design, tampilan halaman pada website, atau bahkan jumlah halaman yang yang dimiliki. Perlu diketahui, dalam melakukan perkembangan website tersebut, pengguna membutuhkan lebih banyak kuota bandwidth di luar dari kebutuhan utama seperti traffic pengunjung. Dengan begitu, besaran bandwidth yang kamu butuhkan dapat kembali dipertimbangkan mengingat banyak faktor yang dapat mempengaruhi ukuran bandwidth.

Bandwidth VS Kecepatan

Bandwidth dan kecepatan adalah dua konsep yang saling terkait dalam konteks teknologi dan komunikasi, tetapi keduanya memiliki arti yang berbeda. Seperti yang telah kita ketahui, bandwidth adalah kapasitas maksimum yang dapat dicapai oleh suatu jalur komunikasi atau media, sementara kecepatan mengukur seberapa cepat jalur tersebut benar-benar mengirim atau menerima data pada saat tertentu.

Bandwidth menciptakan potensi untuk transfer data dalam jumlah besar, sementara kecepatan adalah ukuran praktis dari seberapa cepat data benar-benar bergerak melalui jalur tersebut.

Meskipun keduanya terkait, kinerja sebenarnya suatu koneksi internet atau jalur komunikasi tidak hanya bergantung pada bandwidth, tetapi juga faktor-faktor lain seperti latensi, kepadatan lalu lintas, dan keadaan fisik jalur tersebut.

Besaran ukuran bandwidth akan berpengaruh ke kecepatan akses internet. Semakin besar bandwidth yang didapatkan, maka semakin cepat pula akses internet. Namun bila semakin kecil bandwidth yang didapatkan, maka semakin lambat akses internetnya.

Jika kamu Internet Service Provider (ISP) dan butuh kabel fiber optik, perangkat FTTH dan aksesoris nya bisa tanya marketing kami dengan Klik disini

Bagaimana Sistem Kerja Internet Satelit ?

Bagaimana Sistem Kerja Internet Satelit ?

Sistem Kerja Internet Satelit

Bagaimana sistem kerja internet satelit bekerja ? Internet satelit adalah layanan internet yang menggunakan satelit komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data dan memanfaatkan satelit sebagai media transmisi (last mile).

Berbeda dengan internet kabel atau fiber yang menggunakan kabel optik atau kabel tembaga untuk mentransmisikan data, internet satelit memanfaatkan gelombang radio untuk mengirim dan menerima data ke dan dari satelit yang mengorbit Bumi.

Internet satelit umumnya menggunakan koneksi VSAT berupa C-band, Ku-band, hingga Ka-Band. Di mana, koneksi Ka-band ini menghasilkan bandwidth paling besar antara ketiganya. Internet satelit menggunakan gelombang radio untuk beroperasi. Selain itu, dibutuhkan juga tiga parabola di penyedia layanan internet, luar angkasa, dan rumah pengguna.

Jenis Jenis Satelit

Ada dua jenis utama satelit internet yang digunakan:

  • Satelit Orbit Geostasioner (GEO): Satelit ini mengorbit Bumi pada ketinggian 35.786 km di atas garis khatulistiwa. Mereka menyediakan jangkauan area yang luas, tetapi latensi (waktu yang dibutuhkan sinyal untuk bolak-balik) lebih tinggi.

  • Satelit Orbit Rendah Bumi (LEO): Satelit ini mengorbit Bumi pada ketinggian yang lebih rendah, antara 160 hingga 2.000 km. Mereka menyediakan latensi yang lebih rendah, tetapi jangkauan areanya lebih kecil dan membutuhkan lebih banyak satelit untuk memberikan cakupan global.

Kemudian beberapa Satelit jenis VSAT yang saat ini banyak digunakan, yaitu :

1. KU-Band

KU-Band adalah jaringan elektromagnetik dengan rentang frekuensi 12 sampai 18 GHz. Dibandingkan dengan yang lainnya, ukuran VSAT jenis ini relatif lebih kecil, sehingga cocok untuk dipasang di tanah maupun di atap. Hanya saja kekurangannya adalah jaringan mudah terganggu jika hujan. Namun, Anda tidak perlu khawatir sebab, ahli telekomunikasi di Indonesia sudah menemukan solusi teknologi untuk mengatasi hal ini. Maka dari itu, tidak heran jika VSAT jenis KU-Band banyak digunakan untuk mengakses komunikasi satelit dan televisi satelit.

2. C-Band

C-Band adalah jaringan elektromagnetik dengan rentang frekuensi 4-8 GHz. VSAT jenis ini umumnya digunakan sebagai alat radar cuaca, untuk mengakses TV kabel dan mengakses internet untuk WiFi jenis tertentu. Kelebihan dari C-Band adalah sinyal tetap lancar meskipun di tengah cuaca buruk. Kekurangannya adalah parabola VSAT jenis ini cukup besar, yaitu sekitar 1,8-3,5 meter.

3. KA-Band KA-Band adalah jaringan elektromagnetik dengan rentang frekuensi 26,5–40 GHz. Jaringan ini umumnya digunakan untuk menyediakan broadband internet pada VSAT dan di beberapa negara juga digunakan untuk mendeteksi kecepatan kendaraan. Namun apabila dibandingkan dengan dua jenis VSAT sebelumnya, KA-Band cenderung lebih rentan terhadap cuaca buruk.

Cara Kerja Internet Satelit

1. Pengiriman Permintaan:

  • Pengguna mengirimkan permintaan internet atau membuka halaman web melalui perangkat mereka.
  • Permintaan ini dikirim ke antena parabola yang terpasang di lokasi pengguna.

2. Koneksi ke Satelit:

  • Antena parabola mengarahkan sinyal ke satelit yang mengorbit Bumi di angkasa luar.
  • Satelit ini memiliki jangkauan area yang luas dan dapat menerima sinyal dari banyak pengguna di area tersebut.

3. Rute Data:

  • Satelit menerima sinyal dari antena parabola dan meneruskannya ke stasiun bumi terdekat.
  • Stasiun bumi terhubung ke jaringan internet global dan meneruskan permintaan pengguna ke internet.
  • Internet kemudian mengirimkan informasi yang diminta kembali ke stasiun bumi.

4. Penerimaan Data:

  • Stasiun bumi mengirimkan data yang diterima dari internet kembali ke satelit.
  • Satelit kemudian menyiarkan data tersebut kembali ke antena parabola pengguna.

5. Koneksi ke Perangkat:

  • Antena parabola menerima sinyal data dari satelit dan meneruskannya ke modem satelit.
  • Modem satelit menerjemahkan sinyal dan mengirimkannya ke perangkat pengguna melalui kabel ethernet atau Wi-Fi.
  • Pengguna dapat mengakses internet dan menggunakannya seperti biasa.

Kelebihan dan Kekurangan Internet Satelit:

Kelebihan:

  • Jangkauan luas: Internet satelit dapat menjangkau daerah terpencil yang tidak dapat dijangkau oleh internet kabel atau DSL.
  • Kecepatan yang cepat: Internet satelit dapat menawarkan kecepatan yang sebanding dengan internet kabel dan DSL di beberapa daerah.
  • Tidak ada batasan data: Banyak paket internet satelit tidak memiliki batasan data, yang berarti Anda dapat menggunakan internet sebanyak yang Anda suka.

Kekurangan:

  • Biaya: Internet satelit bisa lebih mahal daripada internet kabel atau DSL.
  • Latensi: Internet satelit dapat memiliki latensi yang lebih tinggi daripada internet kabel atau DSL, yang dapat membuatnya tidak ideal untuk game online atau aplikasi lain yang membutuhkan waktu respons yang cepat.
  • Cuaca: Cuaca dapat memengaruhi kualitas sinyal internet satelit.

Berikut beberapa penyedia layanan internet satelit di Indonesia:

  • PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)
  • PT Pasifik Satelit Nusantara (Pasifik Satelit)
  • PT Media Nusantara Citra (MNC Play)
  • PT DSI Net

Lebih Bagus Internet Kabel atau Internet Satelit?

Alih-alih saling bersaing, internet kabel dan internet satelit adalah dua hal yang saling melengkapi. Sebab meskipun memiliki jangkauan yang luas, internet kabel seringkali tidak menjangkau daerah pedalaman atau area yang memiliki kondisi geografis khusus. Hal ini karena pemasangan kabel itu sendiri cukup memakan biaya, Sistem Kerja Internet Satelit dinilai lebih memperpendek banyak topologi.

Internet satelit adalah pilihan yang baik untuk pengguna di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke internet kabel atau DSL. Namun, penting untuk mempertimbangkan biaya, latensi, dan potensi gangguan cuaca sebelum memilih internet satelit.

Pilih internet satelit jika: Anda tinggal di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh internet kabel atau DSL, membutuhkan kecepatan internet yang tinggi, dan tidak keberatan dengan latensi yang lebih tinggi dan potensi gangguan cuaca. Sistem Kerja Internet Satelit adalah sangat ideal

Pilih internet kabel fiber jika: Anda tinggal di area yang terlayani oleh infrastruktur kabel fiber, membutuhkan kecepatan internet yang sangat tinggi dan latensi rendah, menginginkan koneksi internet yang andal, dan bersedia membayar biaya pemasangan awal yang lebih tinggi.

Fiber Optik ADSS

Fiber Optik ADSS, Pengertian & Karakteristiknya

Apa itu Kabel Fiber Optik ADSS (All Dielectric Self-Supporting) adalah singkatan dari All-Dielectric Self-Supporting. Seperti namanya, ini adalah jenis kabel serat optik yang dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan kabel pendukung logam. Kabel ini terbuat dari bahan dielektrik (non-konduktif) yang cukup kuat, membuatnya sangat cocok untuk digunakan di luar ruangan. Terutama di daerah dengan risiko petir tinggi atau dekat dengan saluran listrik.

Komponen Fiber Optik ADSS 

Komponen Kabel ADSS terdiri dari beberapa lapisan dan komponen yang dirancang untuk memberikan performa optimal di lingkungan luar :

  • Serat Optik: Inti dari kabel ADSS adalah serat optik, yang merupakan medium transmisi utama untuk data. Serat optik ini terbuat dari kaca atau plastik yang sangat murni, dan berfungsi untuk mengirimkan sinyal cahaya yang membawa data dengan kecepatan tinggi dan tanpa interferensi elektromagnetik.
  • Tube Buffer (Tabung Pelindung): Serat optik ditempatkan dalam tube buffer yang terbuat dari bahan polimer. Tube ini memberikan perlindungan mekanis pada serat optik dan memungkinkan fleksibilitas kabel.
  • Strength Member (Anggota Penguat): Untuk mendukung sifat self-supporting, kabel ADSS dilengkapi dengan strength member yang terbuat dari bahan dielektrik, seperti fiberglass atau aramid yarns (misalnya Kevlar). Bahan ini memberikan kekuatan tarik tinggi sehingga kabel bisa menahan beban berat dan tegangan tanpa memerlukan elemen penguat logam.
  • Jacket Luar: Kabel dilapisi dengan jacket luar yang tahan terhadap UV, air, kimia, dan kondisi cuaca ekstrem. Material jaket ini biasanya adalah polietilena (PE) atau bahan lain yang tahan lama. Yang dimana akan memberikan perlindungan terhadap faktor lingkungan dan fisik.

 

Karakteristik Kabel ADSS

  • Aman dan tahan lama: Kabel ADSS aman dan tahan lama, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
  • Mudah dipasang dan dipelihara: Kabel ADSS mudah dipasang dan dipelihara, sehingga dapat menghemat biaya operasional.
  • Fleksibel dan serbaguna: Kabel ADSS dapat digunakan di berbagai aplikasi, seperti jaringan telekomunikasi, CATV, dan jaringan listrik.

Keuntungan Kabel ADSS

  • Instalasi yang Mudah dan Ekonomis: Karena bersifat self-supporting dan tidak memerlukan penguat tambahan, instalasi kabel ADSS lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan kabel serat optik konvensional yang membutuhkan dukungan mekanis tambahan.
  • Keamanan Tinggi: Dengan sifat dielektrik murni, kabel ADSS aman digunakan di lingkungan yang dekat dengan jaringan listrik tegangan tinggi, tanpa risiko korsleting atau interferensi.
  • Tahan Lama dan Reliabel: Kabel ADSS dirancang untuk memiliki umur panjang, sering kali melebihi 30 tahun, bahkan dalam kondisi lingkungan yang menantang.

 

Kabel ADSS Falcom Technology

Fiber Optik ADSS

 

ADSS adalah singkatan dari Aerial Distributed Strength Self-supporting, yang merujuk pada desain kabel yang unik. Kabel ini memiliki jumlah core : ADSS 6 Core 9mm, ADSS 12 Core 9mm 2 Tube, ADSS 12 Core Mini 4000M, ADSS 24 Core 9mm 4 Tube, dan ADSS 48 Core 9,7mm 4 Tube

Aplikasi Kabel ADSS :

Kabel ADSS umum digunakan dalam berbagai aplikasi luar ruangan, seperti:

  • Jaringan telekomunikasi: Kabel ADSS digunakan untuk membangun jaringan telepon, internet, dan data jarak jauh.
  • Jaringan televisi kabel: Kabel ADSS digunakan untuk mendistribusikan sinyal televisi kabel ke rumah dan bisnis.
  • Sistem pemantauan: Kabel ADSS digunakan untuk menghubungkan kamera CCTV dan sensor lainnya ke sistem pemantauan.
  • Jaringan listrik: Kabel ADSS digunakan untuk komunikasi dan kontrol dalam jaringan listrik.

 

Kesimpulan Kabel Fiber Optik ADSS

Kesimpulannya, kabel fiber optik ADSS (All-Dielectric Self-Supporting) adalah solusi serat optik yang andal dan efisien untuk aplikasi luar ruangan, terutama di lingkungan yang keras dan penuh tantangan. Dengan desain yang sepenuhnya dielektrik, kabel ini aman dari interferensi elektromagnetik dan sambaran petir, menjadikannya ideal untuk pemasangan di dekat jaringan listrik. Kelebihan utama kabel ADSS termasuk kemampuannya untuk menopang dirinya sendiri tanpa dukungan tambahan. Ketahanannya terhadap cuaca ekstrem, serta kemudahan dan efisiensi dalam instalasi.

Namun, meskipun memiliki banyak keuntungan, perlu pertimbangan khusus terkait beban angin, es, dan kendur (sag) dalam perencanaannya. Secara keseluruhan, kabel ADSS adalah pilihan yang sangat baik untuk jaringan telekomunikasi dan energi, terutama di daerah yang sulit diakses atau membutuhkan infrastruktur serat optik yang tahan lama dan aman.

 

Baca Juga :

kabel fiber optik jelly tube

Apa itu Kabel Fiber Optik Flat Jelly Tube

Apa itu Kabel fiber optik flat jelly tube? adalah merupakan salah satu jenis kabel fiber optik yang menggunakan desain pipih (flat) dan isi jelly tube untuk melindungi core fiber optik. Jelly tube ini mengandung hidrogel yang melindungi core dan serat optik lainnya dari gangguan eksternal. Kabel ini didesain khusus untuk instalasi di dalam ruangan dan di luar ruangan.

 

Sejarah Kabel Flat Jelly Tube

Kabel fiber optik flat jelly tube (FOFJ) merupakan pengembangan terbaru dalam teknologi kabel fiber optik. Kabel ini pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1990-an sebagai alternatif yang lebih hemat ruang dan mudah dipasang dibandingkan dengan kabel fiber optik tradisional.

Faktor-faktor yang mendorong pengembangan kabel FOFJ:

  • Meningkatnya kebutuhan akan bandwidth: Permintaan akan konektivitas internet yang lebih cepat mendorong pengembangan kabel yang dapat menghantarkan data lebih banyak dalam ruang yang lebih kecil.
  • Perkembangan teknologi manufaktur: Kemajuan dalam teknologi manufaktur memungkinkan pembuatan kabel yang lebih tipis dan lebih fleksibel dengan biaya yang lebih murah.
  • Kebutuhan akan solusi pemasangan yang lebih mudah: Kabel FOFJ dirancang untuk mudah dipasang di ruang yang sempit dan sudut, sehingga menghemat waktu dan biaya.

 

Karakteristik kabel fiber optik jelly tube:

  • Perlindungan maksimal: Jelly tube melindungi core dari benturan, getaran, tekanan air, dan perubahan suhu.
  • Fleksibel: Kabel ini mudah ditekuk dan dipasang pada berbagai lokasi, termasuk sudut dan ruang sempit.
  • Tahan air: Jelly tube kedap air, sehingga cocok untuk penggunaan luar ruangan dan daerah yang lembab.
  • Mudah diinstalasi: Kabel ini ringan dan mudah dipotong, sehingga mudah dipasang dan diperbaiki.

 

Aplikasi kabel fiber optik jelly tube:

  • Jaringan komunikasi: Digunakan untuk menghantarkan data, suara, dan video dalam jaringan telekomunikasi, jaringan internet, dan jaringan CATV.
  • Jaringan LAN: Digunakan untuk menghubungkan komputer dan perangkat lainnya dalam jaringan lokal.
  • Sistem keamanan: Digunakan untuk menghantarkan sinyal dalam sistem keamanan, seperti CCTV dan alarm.
  • Sensor optik: Digunakan untuk mengirimkan data dari sensor optik ke perangkat pengontrol.

 

Kelebihan

  • Desain pipih yang hemat ruang dan mudah dipasang.
  • Perlindungan maksimal terhadap gangguan eksternal.
  • Fleksibel dan mudah ditekuk.
  • Tahan air dan cocok untuk penggunaan luar ruangan.
  • Mudah diinstalasi dan diperbaiki.
  • Harga terjangkau.

Kekurangan

  • Kurang tahan lama dibandingkan dengan jenis kabel fiber optik lainnya.
  • Lebih rentan terhadap kerusakan akibat hewan pengerat.
  • Membutuhkan konektor khusus untuk pemasangan.

 

Kesimpulan

Kabel FOFJ adalah pilihan yang tepat untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan perlindungan maksimal, fleksibilitas, kemudahan instalasi, dan desain pipih. Kabel ini terjangkau dan mudah digunakan, sehingga menjadikannya pilihan populer untuk jaringan komunikasi, jaringan LAN, sistem keamanan, dan sensor optik.

Informasi tambahan:

  • Jumlah core: Kabel flat jelly tube tersedia dengan jumlah core yang beragam, seperti 2 core, 4 core, 6 core, 8 core, dan 12 core.
  • Jenis core: Kabel ini dapat menggunakan jenis core yang berbeda, seperti single mode dan multimode.
  • Jarak: Jarak jangkau kabel fiber optik flat jelly tube dapat bervariasi tergantung pada jenis core, jumlah core, dan kondisi pemasangan

 

 

Dropcore 4 Core 3 Seling

Kabel Fiber Optik 4 Core 3 Seling

Kabel fiber optik 4 core 3 seling merupakan jenis kabel optik yang umum digunakan dalam jaringan telekomunikasi dan internet. Kabel ini memiliki 4 inti (core) yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus untuk mentransmisikan data dalam bentuk cahaya.

Penggunaan fiber optik dalam sebuah jaringan kini semakin diminati oleh masyarakat sehingga banyak perusahaan yang bergerak di bidang ISP dan MSP mulai memberikan pelayanan pemasangan dan instalasi internet dengan menggunakan kabel fiber optik

Struktur Kabel:

  • 4 Core: Inti kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus, berfungsi untuk mentransmisikan cahaya.
  • 3 Seling: Lapisan pelindung yang terbuat dari plastik atau bahan lain, berfungsi untuk melindungi core dari kerusakan.

Fungsi Kabel:

  • Menghantarkan data : Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi dan stabil, menjadikannya pilihan ideal untuk jaringan internet berkecepatan tinggi (broadband), jaringan televisi kabel, dan jaringan komunikasi lainnya.
  • Jarak jauh : Kabel ini dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel tembaga tradisional, dengan redaman sinyal yang lebih rendah.
  • Ketahanan : Kabel fiber optik lebih tahan terhadap gangguan elektromagnetik dan interferensi dibandingkan kabel tembaga, sehingga menghasilkan transmisi data yang lebih andal.

Kabel Fiber Optik 4 Core 3 Seling Falcom

DROPCORE 4 CORE 3 SELING

Berikut adalah beberapa keunggulan Kabel Fiber Optik 4 Core 3 Seling:

  • Kecepatan tinggi: Kabel ini mampu mentransmisikan data dengan kecepatan hingga 1 Gbps, ideal untuk internet berkecepatan tinggi, streaming video, dan aplikasi bandwidth tinggi lainnya.
  • Redaman rendah: Kabel ini memiliki redaman rendah, yang berarti sinyal cahaya dapat merambat dengan lebih sedikit distorsi, menghasilkan kualitas transmisi yang lebih baik.
  • Ketahanan: Kabel ini dilapisi dengan beberapa lapisan pelindung, termasuk jaket luar yang tahan air dan tahan UV, membuatnya tahan lama dan cocok untuk penggunaan di luar ruangan.
  • Fleksibel: Kabel ini cukup fleksibel untuk memudahkan pemasangan di berbagai lokasi.
  • Aman: Kabel ini tidak memancarkan radiasi elektromagnetik, sehingga aman untuk digunakan di dekat peralatan elektronik lainnya.

Aplikasi Kabel :

  • Instalasi FTTH
  • Jaringan LAN dan WAN
  • Jaringan CATV
  • Jaringan komunikasi data
  • Koneksi internet berkecepatan tinggi

Spesifikasi umum :

  • Jumlah Core: 4
  • Jenis Core: G652D
  • Diameter Core: 900 µm
  • Diameter Kabel: 5.0 mm
  • Rating Tarik: 30 N
  • Suhu Operasi: -40°C hingga +70°C
  • Panjang Kabel: Tersedia dalam berbagai panjang, umumnya 1 km atau 2 km

BELI KABEL DROPCORE 4 CORE 3 SELING

Tips Cara Memilih Kabel Fiber Optik

Tips Cara Memilih Kabel Fiber Optik

Pada artikel ini, kami akan memberikan tips cara memilih kabel fiber optik dengan benar. agar bisa memahami lebih dalam entang apa itu kabel fiber optic bisa baca artikel : Pengertian kabel fiber optic, fungsi dan lapisannya

Di Indonesia, Kabel fiber optik sebenarnnya sudah dikembangkan sejak tahun 1960-an. Namun penggunaannya baru banyak digunakan ketika era internet tiba sekitar tahun 90-an. Di mana negara-negara di dunia saling tersambung oleh koneksi internet.

Kabel fiber optik menjadi pilihan utama untuk koneksi internet berkecepatan tinggi dan andal. Namun, dengan berbagai jenis dan spesifikasi yang tersedia, memilih kabel yang tepat bisa membingungkan. Panduan lengkap artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih kabel fiber optik yang tepat untuk kebutuhan.

Tips Memilih Kabel Fiber Optik Berdasarkan :

1. Berdasarkan Jenis Serat Kabel

Pertama, kita harus memilih apakah harus menggunakan serat optik mode tunggal atau multi-mode sesuai dengan aplikasi dan spesifikasi jaringan.

  • Serat mode tunggal : Kabel memiliki ukuran inti kecil kurang dari 10 mikrometer. Hal ini memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk melewatinya. Inti memungkinkan cahaya dengan panjang gelombang 1310 nm hingga 1550 nm melewatinya. Karena kabel hanya memungkinkan satu mode untuk melewatinya, maka pantulan sangat sedikit. Hal ini semakin menurunkan tingkat atenuasi dan memungkinkan sinyal menempuh jarak jauh. Inilah salah satu alasan mengapa kabel ini digunakan untuk aplikasi yang menuntut transmisi jarak jauh dan bandwidth yang ekstrim.

  • Serat Multimode: Kabel jenis ini memiliki inti besar 50 mikrometer – 62,5 mikrometer. Inti berdiameter besar ini memungkinkan banyak mode melewatinya. Dengan demikian, kabel dapat memungkinkan lebih banyak data melewatinya dibandingkan serat mode tunggal. Berbagai mode dapat menciptakan tingkat redaman dan dispersi yang tinggi, yang mengurangi kualitas sinyal dalam jarak jauh. Kabel serat optik multimode dapat mentransmisikan cahaya inframerah yang dihasilkan oleh LED. Kabel ini biasanya lebih disukai untuk aplikasi jarak menengah hingga pendek di gedung atau kampus.

    Berikut ini adalah beberapa serat multimode yang populer digunakan saat ini.
    • Kabel Multimode 50/125 um: Kabel ini adalah pilihan utama pada peralatan canggih. Dalam 50 mikron ini merupakan kapasitas bandwidth yang besar.
    • Kabel Multimode 62,5/125 um: Ini adalah kabel standar industri yang digunakan oleh sebagian besar aplikasi di pasar.   
    • Kabel Multimode Laser Enhanced 50/125 um: Sesuai namanya, kabel ini dirancang untuk aplikasi laser. Kabel ini terutama digunakan untuk aplikasi Ethernet 10 Gigabit hingga jangkauan 300 meter.

2. Berdasarkan Jaket Kabel Fiber Optik

Jaket kabel serat optik menambah kekuatan pada anggota serat yang tertutup di dalamnya. Ada berbagai jenis jaket kabel serat optik berdasarkan bahan konstruksinya. Berikut ini adalah beberapa yang populer.

  • PVC : Jaket yang terbuat dari bahan poli vinil klorida atau PVC digunakan dalam berbagai aplikasi seperti perangkat bertegangan rendah, komputer, perangkat komunikasi, dan lain sebagainya. Mereka tidak cocok untuk aplikasi suhu tinggi, asap tebal, atau gas hidrogen klorida. Jaket PVC biasa digunakan untuk kabel indoor dan outdoor.
  • PE : Kabel dengan jaket polietilen tahan terhadap cuaca dan kelembapan yang menantang. Mereka memiliki sifat listrik yang baik dan sebagian besar tahan terhadap abrasi. PE telah muncul sebagai bahan jaket yang terjangkau dan populer untuk kabel serat optik luar ruangan.
  • LSZH : Ini adalah singkatan dari Low Smoke Zero Halogen, yang berarti kabel LSZH tidak terbuat dari bahan terhalogenasi. Hal ini mengurangi kemungkinan toksisitas jika terjadi pembakaran.
  • PVDF : Jaket ini terbuat dari polivinil difluorida dan terutama digunakan untuk kabel pleno. Kabel ini mungkin menghasilkan sedikit asap saat terkena api dan memiliki sifat tahan api yang lebih baik.

Jaket serat optik tersedia dalam berbagai warna, dan ini membantu Anda memahami jenis kabel yang mungkin Anda gunakan. Anda juga dapat memeriksa nomenklatur yang dicetak untuk lebih jelasnya. Misalnya kabel mode tunggal untuk aplikasi non-militer dan militer berwarna kuning dan memiliki nomenklatur OS1, OS1a, OS2, SM/NZDS, dan SM. Kabel multimode 100/140 untuk aplikasi non-militer berwarna oranye dan hijau untuk aplikasi militer dan mungkin memiliki nomenklatur OS1, OS1a, OS2, SM, dan SM/NZDS.

3. Berdasarkan Aplikasi Kebutuhan

Setelah kita menentukan jenis serat optik, kita perlu mengetahui berapa banyak serat yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan. Hal ini sangat bergantung pada skala FTTX dan ODN (jaringan distribusi optik) dan bagian mana dari kabel serat optik yang digunakan.

Aplikasi Jaringan LAN:

  • Untuk jaringan LAN kecil di rumah atau kantor, kabel fiber optik dengan 2 hingga 4 core biasanya cukup.
  • Untuk jaringan LAN yang lebih besar atau dengan lalu lintas data yang tinggi, kabel dengan 8 hingga 12 core mungkin diperlukan.

Jaringan Data Center:

  • Data center membutuhkan kabel fiber optik dengan jumlah core yang lebih tinggi untuk mengakomodasi bandwidth yang besar dan skalabilitas di masa depan.
  • Kabel dengan 24 hingga 48 core umum digunakan di data center.
  • Kabel dengan 96 hingga 144 core tersedia untuk aplikasi data center yang sangat demanding.

Untuk Jaringan FTTx:

  • Jaringan Fiber to the Premises (FTTx) membawa layanan internet berkecepatan tinggi ke rumah dan bisnis.
  • Jumlah core yang dibutuhkan tergantung pada topologi jaringan dan jumlah pelanggan yang dilayani.
  • Kabel dengan 4 hingga 8 core umum digunakan untuk jaringan FTTx.
  • Kabel dengan 16 hingga 32 core dapat digunakan untuk jaringan FTTx yang lebih besar.

Jaringan CATV:

  • Jaringan Cable Television (CATV) menggunakan kabel fiber optik untuk mentransmisikan sinyal video dan data.
  • Jumlah core yang dibutuhkan tergantung pada jumlah saluran TV yang ditawarkan dan bandwidth yang diperlukan.
  • Kabel dengan 18 hingga 36 core umum digunakan untuk jaringan CATV.
  • Kabel dengan 72 core atau lebih dapat digunakan untuk jaringan CATV yang sangat besar.

Jaringan Transportasi:

  • Jaringan transportasi jarak jauh menggunakan kabel fiber optik dengan jumlah core yang tinggi untuk mengangkut data dalam jumlah besar.
  • Kabel dengan 96 hingga 288 core umum digunakan untuk jaringan transportasi.
  • Kabel dengan 1.728 core atau lebih tersedia untuk aplikasi jaringan transportasi yang sangat demanding.

4. Berdasarkan Konektor Kabel Fiber

Konektor kabel fiber optik merupakan komponen penting yang menghubungkan kabel fiber optik dan memungkinkan transmisi data. Memilih konektor yang tepat sangat penting untuk memastikan koneksi yang andal dan bebas gangguan. Berikut beberapa tips untuk membantu untuk dapat memilih konektor kabel fiber optik :

  • ST (Straight Tip) : Konektor ini biasanya dipelintir pada tempatnya menggunakan kopling kunci bengkok berbentuk silinder. Konektor ini menonjol karena bentuknya yang bulat dan telah populer sejak lama karena merupakan konektor pertama yang dikembangkan untuk aplikasi perkabelan komersial. Konektor ST juga dikenal sebagai konektor model bayonet karena biasanya dipelintir untuk mengunci.
  • SC (Subscriber Connector) : Juga dikenal sebagai konektor standar atau konektor persegi. Konektor SC semakin populer karena daya tahannya, biaya rendah, dan pemasangan yang sederhana. Mereka digunakan dalam aplikasi jaringan optik pasif dan point-to-point. Konektor disimpan di tempatnya menggunakan mekanisme perkawinan dorong/tarik.
  • LC (Lucent Connector) : Konektor ini sangat mirip dengan konektor SC tetapi lebih kecil jika dibandingkan. Mereka juga mengikuti mekanisme kawin dorong/tarik.  
  • FC (Ferrule Connector) : Konektor jenis ini memiliki badan berulir dan banyak digunakan di lingkungan dengan getaran tinggi. Konektor ini terutama digunakan pada serat optik terpolarisasi dan serat optik mode tunggal.
  • MTP/MPO (Multi-fiber Push-On/Multi-fiber Push-Off): Konektor multi-core yang memungkinkan koneksi beberapa serat optik sekaligus, ideal untuk aplikasi bandwidth tinggi seperti data center dan jaringan transportasi.

5. Berdasarkan Merek Kabel Fiber Optik

PT Mitra Kabel Indonesia (MKI Group) didirikan pada tahun 2002 dan berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan layanan telekomunikasi, khususnya dalam hal:

  • Perangkat CATV/MATV: MKI Group menyediakan berbagai perangkat CATV/MATV, termasuk kabel fiber optik, kabel LAN, kabel koaksial, dan aksesoris lainnya.
  • Solusi FTTH: MKI Group merupakan pemegang lisensi dan distributor perangkat FTTH (Fiber to the Home) merk FALCOM, Fastlink, Cablelink, FX-Link, dan beberapa merk lainnya.
  • Layanan televisi kabel: Pada awal berdirinya, MKI Group menyediakan layanan televisi kabel di beberapa daerah.

Produk dan Layanan

Saat ini, PT. Mitra Kabel Indonesia melalui Falcom Technology memasarkan berbagai perlengkapan jaringan telekomunikasi, antara lain:

  • Kabel Fiber Optik:
    • Digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi dalam jarak yang jauh.
    • Tersedia dalam berbagai jenis, seperti singlemode dan multimode.
  • Kabel LAN:
    • Digunakan untuk menghubungkan perangkat komputer dalam jaringan lokal.
    • Tersedia dalam berbagai jenis, seperti UTP dan STP.
  • Kabel Coaxial:
    • Digunakan untuk mentransmisikan sinyal televisi dan data.
    • Tersedia dalam berbagai jenis, seperti RG-59 dan RG-6.
  • Aksesoris Jaringan:
    • Konektor
    • Patch cord
    • Splice closure
    • Dan lain sebagainya

Kelebihan PT. Mitra Kabel Indonesia

  • Pengalaman: Memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menyediakan perlengkapan jaringan telekomunikasi.
  • Produk Berkualitas: Menawarkan produk dengan kualitas tinggi dari merek-merek ternama.
  • Harga Kompetitif: Menawarkan harga yang kompetitif dengan layanan yang baik.
  • Jaringan Luas: Memiliki jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia.

Baca Juga Artikel Lainnya Serat Optik : Panduan Singkat

Apa itu Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling

Apa itu Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling

Definisi, Struktur, dan Kegunaannya

Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling adalah jenis kabel optik yang memiliki dua inti (core) untuk mentransmisikan data dan tiga lapis pelindung (seling) untuk memperkuat kabel. Kabel ini umum digunakan untuk instalasi jaringan di dalam dan luar ruangan.

Fiber optik merupakan jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik sehingga sangat halus dan dapat mentransmisikan data secara maksimal dan optimal. Penggunaan fiber optik dalam sebuah jaringan kini semakin diminati oleh masyarakat sehingga banyak perusahaan yang bergerak di bidang ISP dan MSP mulai memberikan pelayanan pemasangan dan instalasi internet dengan menggunakan kabel fiber optik.

Struktur Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling :

  1. Core (Inti): Terbuat dari kaca atau plastik murni dengan diameter sekitar 2-50 mikrometer. Inti ini menjadi jalur utama transmisi sinyal cahaya.
  2. Cladding (Selubung): Lapisan yang menyelubungi core untuk memantulkan cahaya kembali ke dalam inti.
  3. Coating / Buffer: Melindungi cladding dari kerusakan fisik dan lingkungan.
  4. Strength Member: Memberikan kekuatan tarik pada kabel.
  5. Outer Jacket: Lapisan terluar yang melindungi kabel secara menyeluruh dari kerusakan mekanis dan lingkungan.

Contoh Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling

DROPCORE GJYXCH FALCOM TECHNOLOGY

GJYXCH atau FLAT OFC merupakan kabel dropcore merek Falcom Technology, kabel ini digunakan untuk instalasi jaringan di dalam maupun di luar ruangan. GJYXCH disebut juga dropcore karena kabel ini digunakan juga sebagai penghubung antara ODP dan ONU pada jaringan FTTH.

Menggunakan jenis serat optik (core) G.657A yang terletak di bagian tengah antara dua kawat paralel yang melindunginya (steel wire strength member) membuat kabel ini memiliki fleksibilitas dan performa tekukan (bending) yang baik. Standar self-supporting messenger wire juga membuat kabel ini tahan dari tarikan dan tegangan berlebihan saat proses instalasi.

Kelebihan Kabel Fiber Optik GJYXCH

  • Kecepatan tinggi: Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan hingga gigabit per detik (Gbps).
  • Jarak jauh: Dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel tembaga.
  • Gangguan rendah: Tahan terhadap gangguan elektromagnetik (EMI) dan interferensi radio (RFI).
  • Keandalan tinggi: Memiliki tingkat kegagalan yang rendah dan masa pakai yang lama.
  • Keamanan: Sulit disadap dibandingkan kabel tembaga.

Kegunaan Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling :

  • Jaringan FTTH (Fiber to the Home): Mengirimkan layanan internet berkecepatan tinggi ke rumah-rumah.
  • Jaringan data: Menghubungkan kantor, gedung, dan pusat data.
  • Jaringan komunikasi: Digunakan oleh operator telekomunikasi untuk menyediakan layanan telepon, internet, dan TV kabel.
  • Jaringan industri: Digunakan dalam aplikasi kontrol industri dan otomasi.

BELI KABEL FIBER OPTIK DROPCORE GJYXCH