TOP FAQ (Frequently Asked Questions)
Pembelian Produk
Anda dapat membeli produk falcom secara offline atau online.
1. Secara offline , pelanggan dapat menghubungi partner agen /toko produk falcom technologi yang terdekat dari lokasi pelanggan. Untuk mengetahui lokasi cabang / agen kami bisa klik disini.
2. Secara online , anda dapat membeli melalui e-commerce ( Tokopedia,Shopee, Bukalapak ,dll ).
Bisa menghubungi sales falcom technology atau cabang / agen falcom terdekat di kota anda. Untuk mengetahui lokasi cabang / agen kami bisa klik disini.
Harga di setiap wilayah cenderung akan sama, perbedaan harga bisa saja terjadi utamanya dipengaruhi adanya biaya kirim antara wilayah. Harga di pulau jawa, bisa berbeda dengan harga di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Kami sarankan untuk membeli produk falcom di agen atau toko yang terdekat dengan lokasi pelanggan.
Harga produk kemungkinan bervariasi tergantung kebijakan masing-masing toko/seller, namun kebijakan internal falcom untuk harga jual diupayakan cenderung sama antara penjual/ seller.
Ada. Skema kredit untuk pelanggan yang sudah rutin bertransaksi pada jumlah tertentu dalam 1 periode ( bulan atau tahun ). Penilaian layak atau tidak layak kredit berdasarkan evaluasi dari falcom dengan beberapa parameter yang akan dijelaskan pada saat pelanggan mengajukan kredit.
Silahkan menghubungi customer servis atau sales falcom dan infokan terkait kekurangan jumlah barang yang diterima disertai dengan foto/ bukti-bukti.
Untuk ke alamat anda, team logistik akan membantu mencarikan ekspedisi yang cepat dengan harga yang terjangkau.
Ada. Garansi berlaku untuk kerusakan karena cacat produksi atau kerusakan dalam pemakaian normal, bukan kerusakan karena kesalahan pemasangan atau kerusakan yang diakibatkan tegangan listrik yang tidak stabil, terkena petir, masuk air, dll.
Masa garansi tergantung jenis produk, masa garansi dari 1 bulan s.d 2 tahun. Informasi garansi produk akan tercantum pada keterangan produk.
Ada. Falcom tetap akan mengupayakan perbaikan selama sparepart barang tersedia.
Jika pengembalian barang karena kemauan pelanggan, beban biaya kirim menjadi beban pelanggan.
Untuk biaya kirim menjadi beban pelanggan
Technical Support
Ada. Petunjuk penggunaan / pemasangan dilampirkan di dalam kemasan pada saat pembelian. Petunjuk penggunaan dan pemasangan produk falcom juga dapat dilihat di channel youtube dan social media falcom technology.
Anda dapat menghubungi customer support falcom technology via online jika memerlukan bantuan lebih lanjut.
Untuk langkah perbaikan awal, pelanggan bisa menggunakan petunjuk perbaikan pada manual yang ada dikemasan produk, atau mengecek link video youtube atau media social falcom technology. Jika kerusakan tetap tidak tertangani silahkan menghubungi customer support falcom secara online untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Pilihan penggunaan type regulator power, tergantung kondisi .
Regulator switching power ( SMPS ) disarankan digunakan untuk area dimana tegangan listrik tidak stabil ( daya tegangan fluktuatif ). Regulator travo disarankan di area dimana tegangan listrik cukup stabil. Klik artikel……untuk info lebih lanjut.
Untuk kualitas sinyal yang optimal disarankan tidak lebih dari 2 cascade ( susunan ) amplifier pada satu jalur jaringan dari titik node ( optical receiver ).
Kisaran input amplifier direkomendasikan diangka 75dB – 78 dB, output amplifier 102 dB-106 dB
Input node (optical receiver ) disarankan diangka 0 dBm s.d 1 dBm dan output RF diangka 102dB s,d 106 dB.
Kabel coaxial RG11 jenis coaxial kabel yang digunakan untuk distribusi sinyal tv dan internet ( RF ) antara amplifier dengan tingkat losses ( attenuation ) sekitar 6 dB – 7 dB / 100 M.
Kabel coaxial RG6 jenis coaxial kabel yang digunakan untuk distribusi sinyal tv dan internet ( RF ) dari titik terminal ( tap/splitter ) ke rumah pelanggan ( TV ) dengan tingkat losses ( attenuation ) sekitar 13 dB – 14 dB / 100 M.
Agar awet, hal utama yang perlu diperhatikan diantaranya pastikan tegangan input power AC amplifier sesuai spesifikasi amplifier ( tidak over ), housing /casing selalu terpasang dan tertutup rapat, kencangkan baut secara merata dan sempurna, diupayakan agar system jaringan atau amplifier dilengkapi arde ( system grounding ).
Agar awet, hal utama yang perlu diperhatikan diantaranya pastikan tegangan input power AC node sesuai spesifikasi node ( tidak over ), input laser node tidak lebih (max ) dari 3 dBm, housing /casing selalu terpasang dan tertutup rapat, kencangkan baut secara merata dan sempurna, diupayakan agar system jaringan atau amplifier dilengkapi arde ( system grounding ).
Secara umum fungsi transmitter 1310nm dan transmitter 1550nm sama, yaitu mengkonversi signal RF ( TV ) menjadi sinyal laser agar sinyal tv dapat distribusi pada area yang lebih luas.
Perbedaan terdapat penggunaan gelombang ( wavelength ) 1310nm atau 1550nm.
Sinyal laser pada gelombang 1550nm dapat diperkuat dengan EDFA ( Erbium Doped Amplifier ), sedangkan signal 1310nm tidak disarankan untuk diperkuat.
Untuk harga, transmitter 1550nm lebih mahal dari transmitter 1310nm.
Pastikan input level RF pada transmitter tidak lebih dari 83 dB, disarankan menggunakan UPS / stabilzer untk tegangan input 220 vac yang tidak stabil. Rutin bersihkan output connector fiber pada transmitter.
Teknologi & Solusi
TV analog, sinyal audio video didistribusikan melalui modulasi sinyal RF ( Radio frequency ) dari sumber sinyal ke televisi penerima melalui udara atau media kabel. Untuk sinyal tv digital sinyal audio video ditransmisikan melalui modulasi paket data dalam format digital.
Sistem analogue pada sisi sumber modulasi menggunakan modulator RF, untuk system digital menggunakan modulator QAM.
Untuk system iptv, pada sistem distribusi / transmisi gambar dan suara dikirim dalam bentuk paket data switch yang disitribusikan melalui jaringan ( Internet Protocol – IP ). IPTV singkatan dari Internet Protocol TV.
Bisa. Melalui jaringan media kabel coaxial atau kabel fiber optik. Sinyal analogue ditransmisikan dari modulator RF analogue, sinyal tv digital dari modulator QAM. Kedua sinyal dapat digabungkan ( mix ) dengan frequency yang berbeda dan disalurkan di jaringan kabel yang sama tanpa ada interfrensi satu dengan yang lainnya.
Bisa, hanya diperlukan penambahan perangkat STB digital disisi pelanggan yang berlangganan tv digital.
Untuk system FTTH direkomendasikan menggunakan sinyal TV digital dengan penambahan wdm splitter atau mini node dan STB digital disisi pelanggan yang berlangganan tv digital.
Untuk sinyal tv analogue tidak direkomendasikan untuk didistribusikan pada jaringan FTTH.
Android TV, bentuk lain dari IPTV yang didistribusikan secara terbuka ( public ), siapapun dengan menggunakan android box ( stb android ) bisa mengakses content TV secara gratis atau berbayar yang dibroadcast oleh content provider melalui jaringan internet.
OTT “ Over The Top “, bentuk lain dari IPTV yang didistribusikan secara terbuka ( public ) melalui jaringan internet oleh content TV provider dan bisa diakses melalui perangkat portable ( gadget ), seperti handphone, PAD, dll. Agar kualitas sinyal tetap stabil , koneksi internet disarankan pada range 15 Mbps – 20 Mbps atau lebih untuk mengakses layanan android TV dan OTT di internet.
Sumber siaran bisa didapatkan melalui satelit dengan menggunakan antenna parabola pada sisi studio ( headend ). Terdapat konten siaran yang free ( gratis ) dan berbayar /premium ( diperlukan lisensi hak siar untuk re-distribusi ). Untuk mendapatkan dan bekerjasama terkait konten siaran premium, bisa menghubungi agen /distributor content tersebut di Indonesia seperti trans group, mnc, skynindo, dll.
Izin usaha standar, meliputi SIUP, TDP dan izin lokal lainnya. Untuk aktifitas distribusi siaran harus mendapatakan IPP penyiaran dari KOMINFO.
Badan hukum untuk mengelola usaha layanan tv kabel harus dalam bentuk badan hukum PT ( Perseroan Terbatas ). Pilihan lain pengelola usaha layanan TV kabel untuk memulai layanan, bisa melakukan kerjasama atau merger perizinan dengan pengelola yang sudah berbadan hukum PT dan memiliki izin penyiaran.
Di sisi headend (studio ) untuk tv kabel analogue diperlukan antenna parabola, receiver, modulator RF, combiner dan beberapa perangkat pendukung lainnya. Pada sisi jaringan kabel coaxial RG 11, fiber optik, node, amplifier, tap dan splitter, dan untuk sambungan ke pelanggan menggunakan kabel coaxial RG6 dan konektor TV.
Untuk TV kabel digital, perangkat yang digunakan pada sisi headend ( studio ) ada penambahan modulator QAM, IRD, Encoder, Software CAS/SMS untuk mengatur billing pelanggan. Pada bagian sistem jaringan tidak ada perbedaan dengan sistem tv kabel analogue, dan untuk sambungan ke rumah selain kabel coaxial RG6 dan konektor TV juga diperlukan tambahan STB digital untuk setiap pelanggan.
Untuk pemasangan diluar ruangan (outdoor) gunakan coaxial cable dengan bahan jacket PE ( Polyethylene ), untuk dalam ruangan gunakan Jenis bahan jacket PVC ( poly vinyl chloride). Braid atau serabut kabel direkomendasidengan dengan kerapatan 60%-90 %, bagian center conductor sebagai bagian utama penghantar signal terbuat dari bahan CCS ( Copper Clad Steel ), atau bahan CCU ( full copper ).
EPON berbasis protocol ethernet, GPON berbasis protocol gigabit.
Kapasitas EPON untuk upload 1.25Gbps dan download 1.25 Gbps, untuk GPON kapasitas upload 1.25 Gbps dan download 2.5 Gbps. Splitting ratio EPON 1:64, untuk GPON 1:128.
Pengembangan dari GPON yaitu 10G GPON -XG PON dengan kapasitas upload 2.5 Gbps dan downstream 10 Gbps, kemudian terdapat 10G GPON-XGS PON dengan kapasitas upload 10 Gbps dan download 10 Gbps.
Untuk saat ini yang umum digunakan di Indonesia adalah EPON and GPON OLT karena kualitas dan kapasitas sudah mencukupi dan harga cukup terjangkau.
FTTH (Fiber to the home) adalah pengiriman sinyal komunikasi melalui fiber optik dari kantor pusat operator sampai ke rumah atau bisnis, dengan demikian menggantikan infrastruktur tembaga yang ada seperti kabel telepon atau kabel koaksial. Fiber Broadband FTTX adalah pengiriman sinyal komunikasi melalui fiber optik dari kantor pusat operator sampai ke Fiber Broadband Node untuk di salurkan ke rumah atau bisnis, dengan menggunakan infrastruktur tembaga yang ada seperti kabel koaksial Atau Kabel Trunk.
Sambungan kabel, jika tersedia, selalu lebih baik. WiFi pada dasarnya tidak konsisten karena gangguan dan penggunaan yang tidak dapat diprediksi. Sedangkan Internet melalui kabel menyediakan kemampuan bandwidth penuh di mana pun ada koneksi kabel coax, WiFi dipengaruhi oleh jarak, dinding, cermin, WiFi Access Point yang bersaing, dan berbagai faktor lainnya, membuat pengalaman TV, game, dan video kurang memuaskan.
Dalam Jaringan komputer kita perlu hub yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan.
HUB : Fungsi dasar yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari satu komputer danmentransmisikannya ke komputer yang lain.
SWITCH : Switch adalah hub pintar yang mempunyai kemampuan untuk menentukan tujuan MAC address dari packet. Daripada melewatkan packet ke semua port, switch meneruskannya ke port dimana ia dialamatkan.
ONU / ONT adalah modem optik yang menghubungkan ke titik terminasi dengan kabel optik. Ini digunakan pada premis pengguna akhir untuk terhubung ke jaringan PON di satu sisi dan antarmuka dengan pengguna di sisi lain. Data yang diterima dari pelanggan dikirim, dikumpulkan, dan dioptimalkan oleh ONT ke OLT. ONT juga dikenal sebagai unit jaringan optik (ONU). ONT adalah istilah ITU-T, sedangkan ONU adalah istilah IEEE.
Meski sama-sama memakai teknologi WiFi, rupanya beda frekuensi berpengaruh terhadap bentuk gelombang. Pada panjang gelombang, di 2.4Ghz lebih jauh daripada di 5.8Ghz. Sementara pada kepadatan gelombang, di 5.8Ghz lebih padat daripada di 2.4Ghz.
Hal tersebut membuat perbedaan Wifi 2.4Ghz dan 5.8Ghz cukup signifikan. Seperti pada kecepatan di 5.8Ghz mampu hingga 1300Mbps, sementara pada 2.4Ghz mampu hingga 600Mbps. Lalu jarak jangkauan WiFi juga berbeda, di 2.4Ghz mampu hingga 2x jarak di 5Ghz.
Antena Omni-Directional memancarkan dan menerima energi RF secara merata, memberikan pola radiasi 360 derajat yang memungkinkan konektivitas ke segala arah.
Antena directional memiliki radius sekitar 45 hingga 90 derajat, memfokuskan energi RF ke arah yang diperlukan dan membatasi konektivitas ke area tersebut. Ini dapat membantu mengatasi interferensi dan multipath, memberikan cakupan yang lebih baik dan lebih terstruktur.
poin to point adalah pendistribusian satu akses ke arah perangkat wireless lain, misal dari NOC ke arah BTS atau dari NOC ke arah client dengan jarak cukup jauh.
point to multi point adalah distribusi satu akses langsung ke beberapa arah client. Misal pada mal, cafe, kantor dsb dimana user menggunakan laptop / gadget untuk akses internet.
Router merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 3, Network Layer. Pada layer ini sudah dikenal pengalamatan jaringan menggunakan IP Address, dan router ini berperan penting sebagai penghubung/penerus paket data antara dua segmen jaringan atau lebih.
Access Point adalah device atau peripheral dalam sebuah jaringan yang telah di konfigurasi khusus untuk memancarkan atau melakukan broadcast SSID pada sebuah jaringan berbasis WLAN (Wireless Local Area Network)
Repeater adalah perangkat jaringan yang dapat menerima atau menangkap sinyal wifi yang kemudian menyebarkan lagi atau di pancarkan ulang agar jangkauan sinyal wifi menjadi lebih luas dan kuat.
CIR atau Committed Information Rate ialah minimum kecepatan yang akan dapatkan saat jaringan dalam kondisi sibuk, apabila dalam jaringan sedang terjadi peningkatan traffic internet (full traffic) maka akan tetap mendapat jaminan kecepatan sebesar yang sudah ditentukan dalam CIR tadi.
MIR atau Maximum Information Rate ialah batas maximum kecepatan yang akan dapatkan saat jaringan di provider internet sedang tidak sibuk.
Alat utama system FTTH yaitu OLT ( Optical Line Terminal), Optical Distribution Frame (ODF), Optical Distribution Cabinet (ODC) , Optical Distribution Point (ODP), Optical Network Termination (ONT), Fiber Optic kabel.
Alat utama system HFC+FTTX yaitu OLT / Optical Line Terminal (opsional) , ONB /Optical Node Broadband ,FBU / Fiber Broadband Unit , 2Way Amplifier , Broadband Bridge.
system Switch LAN dan Wireless Access Point yaitu Router, Fiber Optic Mediaconverter, Switch Hub, Access point.
Kabel LAN ( UTP ) Cat5 adalah kabel dengan standar yang diciptakan tahun 2001. Kabel ini dapat melakukan transmisi data hingga sebesar 100 Mbit/s yang sama dengan kapasitas kemampuan ethernet dalam melakukan pengiriman sinyal.
Kabel LAN ( UTP ) Cat5E adalah kabel Cat5 yang sudah ditingkatkan kemampuannya yaitu versi cat5e dengan speed maksimal 350 MHz atau 1 Gbit/s dengan noise yang sangat kecil saat mengirimkan data.
Kabel LAN ( UTP ) Cat6 adalah kabel UTP yang Kemampuannya waktu delay yang nyaris nol saat digunakan untuk mengirimkan data. Selain itu, kelebihan dari kabel ini adalah memiliki panjang maksimal hingga lebih dari 100 meter dengan lebar data yang bisa dikirimkan adalah 10 Gbit/s.
Fiber Optic Media Converter adalah perangkat jaringan sederhana yang memungkinkan untuk menghubungkan dua jenis jaringan yang berbeda media seperti twisted pair dengan kabel fiber optic. Fiber Optic Media Converter ada 2 jenis yaitu 100Mbps dan 1000Mbps.
Switch 100Mbps (10/100M ) dapat bekerja di jaringan dengan kecepatan 10Mbps dan 100Mbps Switch 1000Mbps ( 10/100/1000M ) dapat bekerja di jaringan dengan kecepatan 10Mbps, 100Mbps, bahkan teknologi yang terakhir 1000Mbps
Bisa bekerjasama dengan ISP ( Internet service Provider ) atau Operator jasa telekomunikasi di lokasi terdekat anda.
Konsep kerjasama dengan ISP biasanya menjadi mitra usaha ISP dan bersedia menjadi kantor layanan ISP.
Izin usaha standar, meliputi SIUP, TDP dan izin lokal mendirikan usaha serta izin menjadi distributor ISP dari Departemen Komunikasi dan Informatika serta membangun menara.
Jika pertanyaan anda belum terjawab dalam FAQ, silahkan mengisi form pertanyaan berikut dan lengkapi alamat email anda . Pertanyaaan anda akan di response dalam 1×24 jam