Alat yang Diperlukan Untuk Instalasi Jaringan FTTH

  1. Fusion Splicer
    Fusion splicer adalah jenis splicer yang paling umum digunakan dalam instalasi fiber optik sebagai penyambung ujung fiber optik. Cara kerja dari Fusion Splicer yaitu dengan memanfaatkan energi panas yang dapat meleburkan dua ujung optik dengan proses penyambungan yang sangat singkat waktunya. Proses penyambungan dilakukan menggunakan sistem komputerisasi sehingga kedua ujung kabel secara otomatis tersambung.
    Inti atau core dari serat-serat optik berbasis kaca akan disambungkan dengan menggunakan daya listrik yang diubah menjadi sinar laser.  Kaca serat-serat optik tersebut akan dipanaskan dengan sinar laser sehingga proses penyambungan dapat berlangsung.  Pada proses penyambungan serat optik maka terjadi peristiwa pengelasan dan peleburan media kaca yang menghasilkan suatu media. Hasilnya media dengan senyawa yang sama akan menyambung secara utuh tanpa adanya celah-celah. Adapun produk kami yaitu, Splicer AI-9 adalah splicer fusi fiber optik yang menggunakan teknologi penyelarasan inti terbaru dengan fokus otomatis dan enam penggerak motor. Alat ini dirancang untuk digunakan dalam berbagai instalasi fiber optik, termasuk konstruksi saluran jarak menengah dan pendek, proyek Fiber To The Home (FTTH), pemantauan keamanan, dan proyek penyambungan kabel fiber lainnya. Beberapa fitur penyambung AI-9, penyambung fusi yang canggih, termasuk fokus otomatis, enam motor, pengukur daya internal dan pencari kesalahan visual, pengoperasian sederhana dan intuitif, desain unik dengan detail estetika, pencahayaan internal , penggunaan yang lebih luas di berbagai lingkungan, serta penyambungan dan pemanasan yang lebih cepat.

  2. Fiber Cleaver
    Cleaver adalah alat yang digunakan untuk memotong serat optik dengan bersih dan tepat sebelum disambung.Alat ini penting dalam instalasi fiber optik, hal tersebut karena apabila proses pembelahan buruk dapat mengakibatkan kerugian yang besar dan kinerja yang buruk. Kit splicer AI-9 juga dilengkapi dengan fiber cleaver yang dirancang untuk bekerja dengan splicer guna memastikan sambungan yang dipasang memiliki kualitas yang tinggi.

    Adapun produk kami yaitu, Fiber Cleaver FC6S alat yang dirancang untuk bekerja dengan penyambungan fusi. Alat ini dapat berfungsi untuk menetapkan standar baru terhadap fleksibilitas dan kinerja. Alat ini dibuat di atas platform kokoh berkualitas tinggi, sehingga ideal untuk digunakan di berbagai lingkungan. Kemudian, alat ini juga memiliki penghitung belah cerdas, pisau pita fiber 1 hingga 12 dan putaran bilah otomatis. Fiber cleaver FC6S adalah alat fiber optik presisi tinggi yang sederhana dan mudah digunakan, menjadikannya alat penting dalam instalasi fiber optik.

  3. Tang Stripper
    Tang Stripper adalah alat yang digunakan untuk mengupas lapisan pelindung kabel fiber optik. Alat ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pisau, cutter, atau gunting, antara lain lebih aman digunakan, lebih mudah digunakan, memberikan hasil yang lebih rapi, dan tidak membutuhkan ketrampilan khusus untuk mengupas kabel.Oleh karena itu, alat ini penting digunakan dalam instalasi kabel fiber optik, karena cocok untuk fiber untuk penyambungan atau terminasi pada instalasi kabel fiber optik.Alat ini juga memiliki bagian pelindung yang terbuat dari fiber karbon yang diperkuat dengan baja yang tahan karat.

  4. Optical Power Meter (OPM)  
    Optical Power Meter (OPM) alat yang digunakan untuk mengukur tenaga dalam sinyal optik. Fungsi lain dari  alat ini dapat digunakan untuk mengukur tenaga rata-rata dalam sistem optik berfiber. Biasanya alat ini digunakan untuk mengukur tenaga optik absolut, atau digunakan bersama dengan sumber cahaya optik yang cocok ada beberapa komponen di dalam alat ini, yaitu sensor yang telah kalibrasi, amplifier ukuran, dan display. Sensor utama sendiri terdiri dari photodiode yang dipilih untuk wavelength dan tingkat kekuatan yang tepat.

  5. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)
    Optical time domain reflectometer adalah alat optoelectronik yang digunakan untuk mengevaluasi fiber optik dalam domain waktu. Alat ini bekerja dengan mengirimkan pulsa laser ke dalam fiber optik yang diuji, kemudian mengukur waktu yang diperlukan untuk sinyal balik menghantarkan. fungsi lainnya alat ini yaitu untuk mengukur loss dalam satuan Panjang, memeriksa ketidaknormalan dalam instalasi fiber optik, seperti bengkokan atau beban yang tidak diharapkan. Secara garis besar alat ini digunakan untuk mengevaluasi fiber optik dan mengelola sumber daya dalam jaringan komunikasi optik.

3 TOPOLOGI Fiber Broadband Network

Fiber Broadband Network atau FBN merupakan suatu sistem yang menggabungkan / mendukung distribusi sinyal TV  dan data/internet dalam satu kabel Koaksial sehingga pelanggan bisa mendapatkan siaran TV + internet

1. FBN dengan mengunakan Master 1301 (1 way) indoor standart
Ini adalah cara paling sederhana dalam system FBN dengan mengabungkan sinyal internet dari ISP yang masuk ke Mikrotik sebagai sumber internet untuk Master 1301.
Input internet / data dikoneksikan melalui kabel LAN ke Master 1301 selanjutnya input sinyal TV dari Amplifier dikoneksikan juga pada Master 1301 dan output sudah tergabung antara data/Internet  dan sinyal TV yang siap didistribusikan melalui kabel koaksial.

Foto : Topologi Master 1301 Indoor

2. FBN dengan mengunakan Master 1501 (2 way) outdoor dengan ONU

Sumber internet didapat dari ISP ke Mikrotik dikoneksikan ke OLT selanjutknya dikirimkan melalui kabel fiber optic 1 core menuju ONU yang terpasang pada Master 1501. OLT yang digunakan harus sesuai/terkonfigurasi dengan ONU yang terpasang pada master , Contoh jika OLT yang digunakan EPON bisa mengunakan ONU EPON.

Untuk sinyal Tv didapatkan dari output Amplifier/Node jaringan dan setelah semua terkoneksi output Master 1501 sudah tergabung antara sinyal TV dan Data/Internet yang siap didistribusikan melalui kabel koaksial menuju pelanggan.

Foto : Topologi FBN Master Outdoor + ONU

3. FBN dengan mengunakan Master 1301 / Master 1501 outdoor dengan Media Converter
Sumber internet didapat dari ISP ke Mikrotik dan dikoneksikan  ke Media Converter selanjutnya dikirimkan melalui kabel fiber optic 1 core menuju Media Converter yang terpasang pada Master 1301/1501.
Pemasangan Media Converter pada Master bisa disesuaikan dengan kebutuhan pada  jaringan CATV yang sudah ada. Untuk sinyal Tv didapatkan dari output Node/Amplifier jaringan dan setelah semua terkoneksi output Master 1301/1501 sudah tergabung antara sinyal TV dan Data/Internet yang siap didistribusikan melalui kabel koaksial menuju pelanggan.

Foto : Topologi FBN Master + Media Converter

JARINGAN RTRW.NET MENGGUNAKAN MEDIA CONVERTER /HTB

Apa itu RT RW Net ?
RT RW Net Adalah jaringan komputer mandiri yang dibuat oleh masyarakat secara swadaya untuk menghubungkan komputer antar rumah dalam satu RT RW atau Desa.

Tujuan pembuatan jaringan komputer antar rumah adalah agar semua rumah yang terhubung ke jaringan RT RW Net bisa dialiri akses internet.

Konsep jaringan RT RW Net sudah ada sejak tahun 2000-an tapi menjadi sangat marak akhir-akhir ini setelah wabah covid-19 dan diberlakukan nya WFH.

Tujuan Dibuatnya RT RW Net
Pada mulanya Tujuan RT RW net yaitu untuk menyediakan akses internet yang lebih murah untuk rakyat dengan cara patungan.Namun semakin meningkatnya kebutuhan jaringan internet, maka semakin berkembang pula inovasi untuk lebih mengembangkan system RTRW net dan menjadikannya ladang bisnis yang menguntungkan.

Tentunya menggunakan peralatan yang sederhana namun dengan biaya konstruksi jaringan yang lebih murah dan sederhana.

Kelengkapan Yang Diperlukan
Kelengkapan yang diperlukan untuk membangun jaringan FTTH RtRw net dengan skema sederhana menggunakan Media Converter/HTB diantaranya:

  • Sumber Ineternet dari ISP
  • Mikrotik
  • Switch Gigabite
  • Rack Mount untuk Media Converter A dan B
  • Kabel FO
  • Kabel UTP
  • Switch support POE
  • Router/ONT

Cara Pengaplikasiannya
Langkah pertama untuk yang harus dilakukan yaitu merancang topologi jaringannya sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan dan menyesuaikan cakupan jaringannya.Berikut topologi jaringan sederhana untuk jaringan Rt Rw net yang mudah diterapkan:

  1. Topologi

Untuk Topologi jaringannya dapat menggunakan beberapa sekema,Dibawah ini ada dua topologi jaringan FTTH menggunakan Media Converter/ HTB dengan skema Estafet dan juga skema HeadEnd menggunakan RackMount.

  • Topologi Skema Estafet
    Topologi ini umumnya digunakan untuk jaringan Rt Rw net dengan sekala kecil, dalam jangkauan dan jumlah client yang terbatas. Tentunya dengan skema jaringannya lebih sederhana.

Foto : Topologi dengan skema estafet

  • Topologi dengan RackMount HTB di HeadEnd
    Topologi ini cukup direkomendarikan untuk membangun jaringan RtRw net dengan cakupan client yang lebih banyak dan lebih luas. Inti dari topologi ini agar dapat menjangkau client yang lebih banyak dan luas yaitu dengan manajemen bandwith dan redaman yang disesuaikan setandarnya. Agar koneksi internet dapat berjalan dengan optimal tanpa adanya kendala.

Foto : Topologi dengan HeadEnd RackMount HTB

  • RackMount Media Converter/HTB
    Topologi yang menggunakan RackMount di bagian HeadEnd ini dapat berjalan lebih efisien karena dari segi instalasi dan estetika lebih baik. Ditambah lagi Rack mount ini tersedia beberapa ukuran dan jumlah slot HTBnya. Tentunya untuk spesifikasi dari HTB juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan jaringan.

    Berikut contoh HeadEnd dengan menggunakan RackMount HTB Sebagai HeadEnd:

Foto : HeadEnd RackMount Media Converter/HTB

  • Manajemen Koneksi
    Untuk manajemen koneksi dari internet / ISP(Internet Service Provider) dikelola menggunakan Mikrotik yang merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menjadikan komputer sebagai router pengelola jaringan.


Winbox
Untuk seting/manajemen mikrotiknya kitab isa menggunakan Winbox.Winbox merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mengoperasikan sistem pada mikrotik menggunakan mode GUI. Winbox dapat mendeteksi mikrotik dengan Mac Address dari ethernet yang terpasang pada Mikrotik Router.

Foto : Homepage Winbox


PPPoE
Untuk pembagian bandwidth pastinya berbeda tiap clientnya, Maka dari itu untuk pembagiannya bisa menggunakan PPPoE.
PPPoE adalah konfigurasi jaringan yang digunakan untuk membuat koneksi melalui protocol PPP yang ada dalam menu winbox. Dalam menu PPP berfungsi untuk menentukan bandwidth yang digunakan oleh setiap client yang tersambung dalam jaringan internet. Dalam menu secret dalam fitur PPP digunakan untuk menginisialisasikan nama dan password yang akan diberikan untuk setiap router rumah client. Dengan bandwidth yang sudah diberikan batasan kecepatan tertentu.

Foto : Configurasi PPPoe Secret


Manajemen Bandwidth
untuk menentukan paket Bandwidth di clientnya kitab isa menggunakan Manajemen Bandwidth yang telah dibatasi berdasarkan pada fitur PPP pada menu Winbox yang berbasis PPPoE.
Apabila sudah dibatasi untuk batas kecepatan tertentu maka kecepatan client yang sudah dibatasi tidak dapat melebihi batas yang telah ditentukan seperti gambar dibawah ini,

Foto : Manajemen Bandwidth


Monitoring Client
Kemudian untuk monitoring client yang terkoneksi dari jaringan PPPoE yang sudah di seting, dapat dilihat di menu Interface. pada lingkaran merah menunjukan user Client yang terkoneksi di jaringan tersebut melalui PPPoE.

Dari sini dapat kita pantau status koneksinya secara detail.

Foto : PPPoE Client Interface

  • Seting PPPOE di ONT
    Seting PPPOE di ONT yang sudah di config sebelumnya di atas. Testing  menggunakan ONU HG8546M. Langkah pertama masuk ke webpagenya dengan IP 192.168.100.1
    Kemudian klik menu WAN dan isikan VLAN dan USER PPPOE dari Mikrotik

Sesuaikan yang ada tanda panah kemudian Apply.
Setelah konfigurasinya selesai, kemudian tunggu beberapa saat hingga koneksinya tersambung ke PPPoE.

  • Cek Status Koneksi.
    Setelah seting WAN sudah selesai kemudian cek status koneksi di bagian Status > Wan Information.

Gambar diatas menunjukan ONT sudah dapat koneksi internet dan mendapatkan IP dari user PPPOE dari Mikrotik, Kemudian bisa dilakukan test koneksi dengan dihubungkan ke perangkat dan pastikan semua layanan berjalan dengan baik

Apa itu FBN?

Fiber Broadband Network atau FBN merupakan suatu sistem yang menggabungkan / mendukung distribusi sinyal TV  dan data/internet dalam satu kabel Koaksial sehingga pelanggan bisa mendapatkan siaran TV + internet.

FBN mampu untuk melewatkan data/internet pada kabel koaksial, sehingga tidak memerlukan perubahan pada jaringan TV kabel (CATV maupun MATV) yang sudah ada. Jadi, pengembangan ke FBN lebih hemat biaya dibanding migrasi ke sistem FTTH.

Material yang perlu ditambahkan adalah FIBER BROADBAND MASTER L/H.

Untuk FBM sendiri ada dua type 1301 ( 1 Way ) dan 1501 ( 2 Way ) , kedua MASTER ini mendapatkan data melalui kabel LAN.

Foto : Master 1301

Foto : Master 1501

1. Input data bisa didapatkan dari Mikrotik jika mengunakan Master Indoor ( Standart Type 1301 ) dengan mengunakan kabel LAN.

2. Input data bisa didapatkan dari Media Converter  jika mengunakan Master yang sudah dimodifikasi terpasang didalamnya Media Converter.

3. Input data bisa didapatkan dari ONU jika mengunakan Master plus ONU ( Standart untuk Type 1501 ) dan jaringan internet sudah mengunakan OLT.+ Tidak perlu mengubah jaringan CATV/MATV yang sudah ada.

Kelebihan FBN :

1. Hanya perlu tambahan 1 core kabel fiber optik untuk distribusi data/internet.

2. Distribusi data/internet bisa menggunakan OLT dan ONU/ONT atau media converter.

3. Bisa menjangkau area luas (sesuai titik node/amplifier). 1 FBM untuk 32 – 64 pelanggan.

4. Setting dan maintenance perangkat yang mudah.

5. Investasi harga perangkat yang lebih murah dan bisa dilakukan secara bertahap .

Penambahan yang dilakukan :

1. Penambahan perangkat master/bridger pada tiang.

2. Merupakan perangkat aktif di jaringan dan rumah pelanggan bisa disiapkan sumber untuk Tegangan.

Kabel Lan Cat-5e vs Cat-6

Mengapa pasangan tembaga pada kabel LAN dipilin?
Memutar atau memilin kabel tembaga setiap 3-4 di tiang listrik memungkinkan pengurangan interferensi elektromagnetik dan peningkatan jangkauan. Kabel tembaga ethernet pun mengadopsi teknik yang sama untuk mengurangi crosstalk antara kabel internal dan kabel eksternal. Crosstalk merupakan suatu fenomena di mana sinyal yang ditransmisikan pada suatu kanal frekuensi menciptakan efek yang tidak diharapkan pada kanal frekuensi yang lain.

Apa perbedaan antara UTP, STP, FTP, dan S/FTP?
1. UTP: Unshielded Twisted Pair
Seperti namanya, kabel UTP tidak memiliki pelindung atau shield. Kabel jenis ini adalah yang paling banyak digunakan dan paling dasar. Kabel UTP berisi sepasang kabel yang dipilin bersama untuk membantu mengurangi dan mencegah interferensi elektromagnetik.
2. STP: Shielded Twisted Pair
Kabel STP mirip dengan kabel UTP, di mana kabel dipilin menjadi satu dan kemudian dibungkus dengan bahan pelindung yang terbuat dari foil aluminium.
3. FTP: Foil Twisted Pair
Pada kabel FTP, setiap pasangan kabel terpilin dibungkus dengan pelindung dari foil untuk melindungi dari EMI (electromagnetic interference) dan crosstalk.
4. S/FTP: Shielded Foil Twisted Pair
Kabel yang diklasifikasikan sebagai S/FTP adalah kombinasi pelindung FTP dan STP. Kawat tembaga di dalam kabel dipilin dan kemudian dilindungi dengan pembungkus dari foil. Pengelompokan 4 pasang kabel ini juga dipisahkan dengan semacam plastik fleksibel. Penerapan ini memberikan tingkat perlindungan tertinggi terhadap EMI dan crosstalk.


Apa perbedaan antara CAT-5e dan CAT-6?
Cat-5e merupakan kabel tipe kategori 5 yang kemampuannya ditingkatkan atau enhances. Kabel Cat-5e merupakan kabel yang paling murah saat ini, mendukung kecepatan transfer data hingga 1 Gbps pada 100 MHz hingga 100 meter. Crosstalk di antara kawat tembaga di dalam kabel Cat-5e yang berkurang, menghasilkan lebih sedikit interferensi electromagnetik dan menjadikan lebih sedikit kemungkinan kesalahan transmisi. Tentu saja, ini akan memberikan kinerja yang optimal untuk sebagian besar aplikasi dan instalasi perangkat saat ini. Namun, kabel Cat-5e juga menyisakan sedikit peluang untuk upgrade di masa mendatang.


Cat-6 lebih mahal dan lebih cepat dari Cat-5e, tetapi juga dibatasi oleh jarak. Cat-6 mendukung kecepatan transfer data hingga 10 Gbps pada 250 MHz dengan lebih sedikit (atau bahkan tidak ada) gangguan crosstalk, karena isolasi kabel yang lebih baik. Namun, kecepatan 10 Gbps-nya hanya efektif hingga 50 meter. Terlepas dari keterbatasan ini, pemasangan kabel Cat-6 lebih optimal untuk menangani kecepatan jaringan Gigabit Ethernet. Bahkan ada kemungkinan Cat-6 akan menggantikan HDMI sebagai standar transmisi audio/video pada masa mendatang.


Jika Anda ingin menyiapkan jaringan Gigabit Ethernet jangka panjang yang sukses di masa mendatang, Cat-6a (Category 6 augmented) adalah pilihan yang tepat. Ya, ini akan lebih mahal daripada Cat-5e maupun Cat-6, tetapi perangkat yang akan Anda sambungkan ke jaringan akan menjadi lebih canggih dan tidak kalah seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan teknologi. Cat-6a mendukung kecepatan transmisi data 10 Gbps (sama dengan Cat-6) di jarak hingga 100 meter pada 500 MHz. Tentu saja, dengan crosstalk yang lebih sedikit daripada Cat 6.

Cat-5e bagus untuk sebagian besar perangkat, tetapi Cat-6 masih lebih baik. Dalam tes kecepatan, Cat-6 selalu lebih unggul. Walupun saat ini Cat-5e memberikan kinerja yang cukup untuk perangkat Anda, perlu diketahui juga kecepatan transmisi data berlipat ganda setiap 18 bulan. Jika Anda mengharapkan pemasangan kabel Anda tetap dan tidak berubah untuk beberapa tahun, Anda dapat memasang kabel
Cat-6 atau Cat-6a. Ya, itu adalah pilihan yang lebih aman.


Perlu dicatat bahwa kecepatan transmisi jaringan bergantung pada kemampuan setiap komponen untuk beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi. Peringkat kecepatan transmisi untuk setiap standar perangkat bersifat teoretis. Jadi, perangkat lama yang tidak mampu mencapai kecepatan Gigabit tidak akan dapat mencapai kecepatan Gigabit hanya karena Anda menggunakan kabel yang lebih cepat.

Studio TV Kabel

Studio TV Kabel

Studio atau headend adalah titik awal penggabungan beberapa siaran televisi dari satelit yang telah diolah dan diatur secara teknis supaya dapat didistribusikan bersama melalui satu saluran kabel ke pelanggan, baik melalui kabel koaksial, kabel fiber optik (FTTx/Fiber To The Home), maupun penggabungan dari keduanya (HFC/Hybrid Fiber Coaxial).

Studio TV kabel juga bisa mempunyai tambahan program siaran sendiri, seperti siaran langsung (live report) hingga optimasi jalur TV kabel dengan penambahan internet (FBN/Fiber Broadband Network), namun akan dibutuhkan beberapa peralatan dan perlengkapan tambahan untuk menghasilkan hal tersebut. Beberapa peralatan yang terdapat pada studioTV kabel, diantaranya:

  • Antena Parabola + LNB (Low Noise Block)

Antena parabola dan LNB merupakan peralatan satu paket. Antena parabola berfungsi untuk menerima sinyal C-band (3.7~4.2 GHz) atau sinyal Ku-band (10.7~11.7 GHz) yang dipancarkan dari satelit televisi nasional maupun internasional untuk kemudian dipantulkan ke LNB. LNB ini berfungsi untuk mengubah frekuensi tinggi dari satelit menjadi frekuensi yang lebih rendah, antara 950~2150 MHz sehingga dapat diteruskan dan diproses pada perangkat penerima atau receiver untuk mendapatkan tampilan gambar dan suara.

  • Pembagi Daya atau Power Devider

Pembagi daya merupakan perangkat pasif yang berfungsi sebagai titik percabangan dari satu polaritas LNB (vertikal atau horizontal) sehingga dapat digunakan untuk beberapa perangkat penerima.

  • Perangkat Penerima Satelit atau Satellite Receiver

Perangkat penerima satelit berfungsi untuk menerima signal dari LNB pada parabola, untuk kemudian diproses dan mengonversinya menjadi sinyal gambar dan suara untuk dapat dilihat pada layar televisi. Sebuah penerima satelit harus melalui proses pengaturan dan pemindaian frekuensi untuk mencari dan memilih siaran televisi yang akan ditayangkan.

  • Alat Modulasi atau Modulator

Modulator adalah alat yang berfungsi untuk menumpangkan informasi gambar dan suara dari penerima satelit (atau perangkat dengan keluaran gambar dan suara lainnya) pada suatu sinyal pembawa atau carrier, untuk kemudian ditransmisikan melalui kabel koaksial dalam bentuk gelombang RF (Radio Frequency) pada frekuensi 47~860 MHz. Setiap satu modulator analog memodulasikan gambar dan suara pada satu saluran kanal frekuensi dengan lebar pita 7~8 MHz. Sedangkan satu modulator digital (QAM/Quadrature Amplitude Modulation) dapat membawa 3-5 siaran gambar dan suara. Dalam TV kabel, ada dua jenis modulator yang digunakan, yaitu:

  • Fix Channel Modulator

Merupakan sebuah perangkat modulator yang hanya dapat memodulasikan informasi gambar dan suara pada satu saluran kanal frekuensi yang tetap.

  • Agile modulator

Merupakan sebuah perangkat modulator yang dapat memodulasikan informasi hanya pada satu saluran kanal frekuensi, namun saluran kanal frekuensinya dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.

  • Pengombinasi RF atau RF Combiner

Pengombinasi RF merupakan alat yang berfungsi sebagai pencampur sinyal RF dari beberapa keluaran modulator yang mempunyai frekuensi pembawa yang berbeda. Semua sinyal RF tersebut digabungkan hingga diperoleh satu keluaran RF yang kemudian diteruskan pada sistem penguat (untuk distribusi langsung ke pelanggan) atau pada sistem pengubah/pengonversi (untuk distribusi fiber optik dan menjangkau pelanggan pada area yang lebih jauh). Dalam TV kabel, ada dua jenis RF combiner yang digunakan, yaitu:

  • Active Combiner

Merupakan alat pengombinasi RF yang di dalamnya juga terdapat penguat RF atau RF amplifier yang berfungsi menguatkan kombinasi dari seluruh sinyal RF sebelum didistribusikan pada pelanggan.

  • Passive Combiner

Merupakan suatu alat pengombinasi RF yang tidak memiliki RF amplifier, serta tidak memerlukan tegangan listrik untuk mengaktifkannya. Penggunaan passive combiner ini akan memerlukan tambahan RF amplifier sebelum keluaran sinyal tersebut didistribusikan pada pelanggan.

Optical Splitter

Optical splitter adalah perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi sinyal LASER (Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation) menjadi dua atau lebih yang ditempatkan di kotak kabinet di studio dan di jaringan kabel fiber optik (contoh: HFC, FBN, FTTH). Ada dua jenis optical splitter; FBT splitter dan PLC splitter.

FBT Splitter

FBT (Fused Biconical Taper) splitter terbuat dari bahan yang cukup mudah didapat seperti baja, fiber, dll. Teknologi pembuatan dan produksinya pun tidak terlalu rumit sehingga membuat splitter jenis ini memiliki harga yang relatif murah.

FBT splitter memiliki nilai maximum split ratio hingga 1:32 (contoh: tipe 1:3, 1:7, 1:11, dst.) dengan custom nilai rasio persentase yang tidak simetris (contoh: 5/95, 20/40/40, 10/30/30/30, dll).

Namun, panjang gelombang (wavelength) FBT splitter ini terbatas di 1310 nm dan 1550 nm. Serta memiliki ukuran fisik yang besar sehingga tidak selalu muat di setiap kotak kabinet optik (coupler box, distribution box, join clossure, dll).

PLC Splitter

Pembuatan dan proses produksi PLC (Planar Lightwave Circuit) splitter yang menggunakan bahan dan teknologi semikonduktor (litografi, etsa, dll) membuatnya menjadi lebih rumit dan kompleks, sehingga harga perangkatnya pun menjadi lebih mahal dari FBT splitter.

PLC splitter memiliki nilai maximum split ratio hingga 1:64 dengan pembagian output tetap dan nilai rasio persentase yang sama dan rata, atau tidak bisa di-custom. Contoh: 1:2 = 50/50, 1:4 = 25/25/25/25, 1:8, 1:16, 1:16, 1:32, 1:64.

PLC splitter memiliki jangkauan panjang gelombang 1260~1650 nm, memiliki ukuran fisik yang kecil sehingga bisa muat dan menghemat ruang di kotak kabinet optik.

Formula IL

Cara mengetahui nilai IL pada setiap porta output FBT maupun PLC dapat dilihat langsung pada tabel spesifikasi yang tersedia atau dapat juga dihitung menggunakan rumus atau formula berikut: tabel hasil formula setiap persen rasio.

Pada FBT, berapa pun split ratio dan persentase yang diterapkan hasilnya pasti 100%. Jadi, nilai IL bisa dilihat langsung pada tabel yang tersedia.

Sedangkan pada PLC, dengan nilai split ratio yang tetap, mengetahui nilai IL bisa dilakukan dengan cara 100% dibagi jumlah split kemudian dilihat hasilnya pada tabel yang tersedia.

Optical Power Meter (OPM)

OPM adalah alat untuk mengukur daya laser pada panjang gelombang tertentu. Hasil pengukuran sinyal laser pada OPM tidak harus pas, namun harus sesuai, karena jenis, kualitas, dan kebersihan konektor optik sangat memengaruhi hasilnya.

Berapa Mbps Internet yang saya butuhkan?

“Berapa Mbps Internet yang saya butuhkan? Dan apa sih Mbps itu?”

Mbps itu adalah singkatan dari Megabits per second. Yang mana untuk mengukur banyaknya data yang dapat ditransfer dalam satuan waktu.

Contoh: Bandwidth sebuah koneksi Internet adalah 50 Mbps artinya koneksi Internet tersebut mampu mentransfer data maksimal sebanyak 50 juta bit data tiap detiknya.

Bandwidth itu bisa diibaratkan seperti pipa air. Makin BESAR diameter pipa (Bandwidth) semakin CEPAT dan BANYAK air yang dapat dialirkan dalam satu waktu. Jadi semakin besar Bandwidth maka semakin cepat koneksi internet.

Yang jadi pertanyaan disini, kira-kira berapa Mbps Internet yang saya butuhkan? Karena kalau terlalu kenceng tapi yang pake cuma kita sendiri buat apa juga sisanya kan jadi mubazir.

Ada 3 hal yang perlu kamu ingat untuk menentukan berapa speed internet yang cocok untuk kita.

  • Jumlah orang: Kamu otomatis akan butuh lebih banyak bandwidth kalau orang yang pakai internet juga banyak. Kalau cuma kamu sendiri ya 10Mbps juga cukup.
  • Pemakaian internet : Buat game? Streaming Netflix, Youtube? Download atau upload film? Atau cuma buat stalking IG ? Masing-masing aktivitas online ini butuh speed internet yang beda beda.
  • Jumlah perangkat yang terhubung ke Internet: Semakin banyak perangkat yang kita punya terhubung ke Internet maka semakin besar bandwidth yang kita perlukan.

Berikut ini adalah panduan singkat berapa speed yang butuhkan untuk masing-masing aktivitas online .

AktifitasRekomendasi Speed Internet
Streaming Video ( SD )3 Mbps
Streaming Video ( HD )5 Mbps
Streaming Video ( 4K )25 Mbps
Streaming Musik1 ~ 5 Mbps
Gaming5 Mbps
Download5 ~ 50 Mbps
Sosial Media1 Mbps
Video Calls1 ~ 2 Mbps
  • Rekomendasi tersebut hanya basic. Misalnya, disitu disebutkan untuk streaming HD kita butuh 5 Mbps. Akan lebih baik kalau koneksinya lebih dari 5 Mbps untuk antisipasi biar pas kita nonton gak ada buffering
  • Kecepatan yang disarankan ini belum memperhitungkan dua faktor lain yang kita sebutkan diawal tadi yaitu: jumlah pengguna dan jumlah device yang terhubung
  • kecepatan yang disarankan ini cuma berlaku untuk 1 aktivitas 1 device pada satu waktu. Pertanyaanya zaman sekarang masih ada yang konek cuma ke 1 device? Biasanya di rumah kita ada anggota keluarga yang pasti konek juga ke internet.

Sebagai gambaran berikut tabel satu keluarga sebut saja keluarga yang beranggotakan 5 orang lengkap dengan aktvitas dan devicenya. Masing-masing requirement speednya kita tambahin 5 Mbps dari tabel kecepatan yang disarankan di atas untuk antisipasi buffering dll.

UserAktifitasPerangkatRekomendasi Speed
User 1Download / Upload File besarLaptop20 Mbps
User 2YOUTUBESmart TV / Android box10 Mbps
User 3NetflixPC/Laptop15 Mbps
User 4Online GamingPC10 Mbps
User 5CCTV / Security SystemCCTV5 Mbps
Total Kebutuhan Bandwidth60 Mbps

Berdasarkan gambaran di atas bisa kita  ketahui berapa bandwidth internet yang dibutuhkan untuk anggota keluarga tersebut?

  • Hitung berapa banyak orang yang akan menggunakan internet dirumah
  • Berapa banyak device yang konek ke internet setiap harinya
  • Lihat lagi tabel Recommended Speed di atas, kira-kira kamu dan keluarga internetan buat apa ?
  • Setidaknya tambahkan 5 Mbps ekstra dari total semua kebutuhan untuk antisipasi buffering

Demikian informasi yang bisa kita berikan  semoga bermanfaat dan semoga membantu buat kita yang lagi bingung pilih paket internet yang cocok untul keperluan di rumah.

Pahami Kecepatan Internet Mbps

Mbps (Megabit per second )

Singkatan dari Megabit per second, atau dalam bahasa Indonesia disebut Megabit per detik. Kalo dibandingin, Mbps lebih kecil daripada MBps. Walaupun dalam penulisannya menggunakan huruf yang sama, namun ada perbedaan dalam penulisan huruf “B”. Yang mana pada Mbps, huruf “B” ditulis dengan huruf kecil bukan kapital.

Dilihat dari kepanjangannya, satuan Mbps berarti mengukur kecepatan internet dengan satuan bit pada setiap detik. Lazimnya satuan Mbps ini digunakan oleh ISP.

Makanya kalo kita speedtest, yang muncul adalah kecepatan dengan satuan Mbps. Hal ini mungkin bisa bikin bingung, karena terkadang angka yang ada di speedtest beda sama aplikasi download seperti IDM dll.

MBps ( Megabit per second )

Beda sama Mbps yang pake satuan bit per detik, MBps pake satuan byte yaitu Megabyte second. Cara bedain paling gampang ya itu

  • Berikut ini adalah penjabaran satuannya :

MBps = Mega Byte per second.

Mbps = Mega bit per second.

KBps = Kilo Byte per second.

Kbps = Kilo bit per second

B = byte.

b = bit

1 byte = 8 bit.

Terus apa lagi yang bedakan antara Mbps dengan MBps?

Ada banyak bedanya, mulai dari penggunaan pada perangkat sampe ukuran. Satuan MBps biasanya dipake di perangkat kaya smartphone, modem, komputer, laptop, konsol game dan perangkat lainnya. Jadi, kecepatan yang akan diterima oleh perangkat akan beda dengan ISP.

Nah karena ada perbedaan satuan antara ISP sama perangkat inilah yang harus di konversi dulu kalo mau tau speed aslinya. Jadi  gak perlu bingung kalo kecepatan internet di perangkat beda sama kecepatan jaringan. Selain itu kecepatan jaringan juga gak bisa diprediksi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan internet.

Berikut penjelasan lebih detail beda antara Mbps dengan MBps…

 ada 2 tipikal satuan dalam penyebutan untuk data digital antara bit sama byte. Kebetulan aja mereka punya huruf depan yang sama. Serupa tapi tidak sama, antara Mbps dan MBps punya bentuk, sifat dan makna yang beda. Byte adalah satuan terkecil dari besaran suatu data digital (perangkat) yang punya ukuran tertentu. Misal data file .mp3 punya ukuran 4.000.000 Byte = 4.000 KB (Kilo Byte) = 4 MB (Mega Byte)

Sedangkan untuk bit adalah satuan terkecil data digital dalam bentuk besaran data. Gampangnya, bit adalah partikel pembentuk data. Data tersebut dikirim dalam bentuk partikel bit. Oleh karena itu bit dipakai untuk transfer data, sehingga satuan bit lebih tepat sebagai satuan kecepatan transfer data. Dan, kebetulan untuk membentuk data 1 byte dibutuhkan proses transfer data sebanyak 8 bit.

Dengan begitu, kalau dihubungkan dengan satuan waktu, maka data dihitung berdasarkan ukuran bit (b kecil). Dan kalau dihitung berdasarkan ukuran file, maka di hitung berdasarkan satuan byte.

Kecepatan internet yang kita pakai baik itu internet rumah atau internet selular biasanya ditulis dalam kecepatan Megabit per second = Mbps (b kecil) sedangkan aplikasi yang kita pake untuk download seperti IDM, Steam dan Torrent biasanya kecepatannya tertulis dalam Mega Byte per second MBps = (B besar). Sampai disini sudah paham bedanya kan? Ya bener yang satu Mbps (b kecil) dan MBps (B besar) sama sama disingkat jadi Mbps (Megabit) dan MBps (Mega Byte). Coba pastikan deh di aplikasi download tadi pasti B nya besar.

Terus gimana caranya konversi dari bit ke Byte? Caranya mudah sekali, misalnya kita mau mengkonversikan,  tinggal bagi 8 saja.

Contoh:

Misalnya kita berlangganan internet 50 Mbps, kalo kita pakai download berapa  kecepatan yang muncul di aplikasi download?

50 Mbps = 50000 Kbps, ini sama artinya dengan 50000/8 = 6250 KBps atau 6.25 MBps

6.25 MBps Inilah angka yang akan muncul di aplikasi download kita.

Jadi, saat kita download sebuah file, kecepatan per detik dari file yang kita download maksimalnya adalah 6.25 MB per detik, bukan 50 MB per detik.

Sudah terjawab kan kenapa kalau kita langganan yang 50 Mbps tapi waktu download hasilnya  cuma 6.25 MBps setelah diteliti lagi salah satu faktornya adalah satuan yang beda.

HFC, FBN DAN TV DIGITAL

HFC ( Hybrid Fiber Coax ) adalah jenis jaringan TV broadband yang sudah sangat lama dikenal . Meskipun teknologi ini sudah lama , teknologi data dan TV kabel pada HFC terus berkembang.

Untuk Data internet  standarnya sekarang sudah DOCSIS3 yang mampu mendeliveri data speed ratusan Mbps. Bahkan sekarang sedang di kembangkan DOCSIS4 dan DOCSIS4.1 yang mampu mendeliver sampai 1Gbps .Sedangkan untuk TV kabelnya menggunakan QAM TV (DVB-C standard / DVB-T COMDF) yang mampu membawa ratusan channel TV HD maupun SD.

Selain DOCSIS, ditemukan juga beberapa implementasi Distribusi data menggunakann FBN ( Fiber Broadband Network). Standard Protocl FBN adalah HomePlugAV/HomePlugAV2 yang bekerja di frekuensi 7.5 – 65 MHz. Ada lagi teknologi FBN-H dimana frekuensi kerja 750 – 1500 MHz

Typical jaringan FBN seperti digambar berikut:

Modul FBN-L Master memiliki 300 Mbps throughput sehingga jika menggunakan EPON OLT dalam 1 port bisa mengaktifkan 4 FBN master ( 1,2 Gbps ).

Selain FBN-L  dengan standard HomePlug AV terdapat standar lain yaitu Modul FBN-H Master memiliki  1.5 Gbps throughput karena menggunakan channel bonding dari 750 – 1500 Mhz.

Dengan demikian ada 2 jenis Broadband Modem yang di gunakan yaitu ES 27 L untuk FBN-L dan ES 2 H untuk FBN-H.