Fiber Optik ADSS

Fiber Optik ADSS, Pengertian & Karakteristiknya

Apa itu Kabel Fiber Optik ADSS (All Dielectric Self-Supporting) adalah singkatan dari All-Dielectric Self-Supporting. Seperti namanya, ini adalah jenis kabel serat optik yang dapat berdiri sendiri tanpa memerlukan kabel pendukung logam. Kabel ini terbuat dari bahan dielektrik (non-konduktif) yang cukup kuat, membuatnya sangat cocok untuk digunakan di luar ruangan. Terutama di daerah dengan risiko petir tinggi atau dekat dengan saluran listrik.

Komponen Fiber Optik ADSSĀ 

Komponen Kabel ADSS terdiri dari beberapa lapisan dan komponen yang dirancang untuk memberikan performa optimal di lingkungan luar :

  • Serat Optik: Inti dari kabel ADSS adalah serat optik, yang merupakan medium transmisi utama untuk data. Serat optik ini terbuat dari kaca atau plastik yang sangat murni, dan berfungsi untuk mengirimkan sinyal cahaya yang membawa data dengan kecepatan tinggi dan tanpa interferensi elektromagnetik.
  • Tube Buffer (Tabung Pelindung): Serat optik ditempatkan dalam tube buffer yang terbuat dari bahan polimer. Tube ini memberikan perlindungan mekanis pada serat optik dan memungkinkan fleksibilitas kabel.
  • Strength Member (Anggota Penguat): Untuk mendukung sifat self-supporting, kabel ADSS dilengkapi dengan strength member yang terbuat dari bahan dielektrik, seperti fiberglass atau aramid yarns (misalnya Kevlar). Bahan ini memberikan kekuatan tarik tinggi sehingga kabel bisa menahan beban berat dan tegangan tanpa memerlukan elemen penguat logam.
  • Jacket Luar: Kabel dilapisi dengan jacket luar yang tahan terhadap UV, air, kimia, dan kondisi cuaca ekstrem. Material jaket ini biasanya adalah polietilena (PE) atau bahan lain yang tahan lama. Yang dimana akan memberikan perlindungan terhadap faktor lingkungan dan fisik.

 

Karakteristik Kabel ADSS

  • Aman dan tahan lama: Kabel ADSS aman dan tahan lama, sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
  • Mudah dipasang dan dipelihara: Kabel ADSS mudah dipasang dan dipelihara, sehingga dapat menghemat biaya operasional.
  • Fleksibel dan serbaguna: Kabel ADSS dapat digunakan di berbagai aplikasi, seperti jaringan telekomunikasi, CATV, dan jaringan listrik.

Keuntungan Kabel ADSS

  • Instalasi yang Mudah dan Ekonomis: Karena bersifat self-supporting dan tidak memerlukan penguat tambahan, instalasi kabel ADSS lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan kabel serat optik konvensional yang membutuhkan dukungan mekanis tambahan.
  • Keamanan Tinggi: Dengan sifat dielektrik murni, kabel ADSS aman digunakan di lingkungan yang dekat dengan jaringan listrik tegangan tinggi, tanpa risiko korsleting atau interferensi.
  • Tahan Lama dan Reliabel: Kabel ADSS dirancang untuk memiliki umur panjang, sering kali melebihi 30 tahun, bahkan dalam kondisi lingkungan yang menantang.

 

Kabel ADSS Falcom Technology

Fiber Optik ADSS

 

ADSSĀ adalah singkatan dariĀ Aerial Distributed Strength Self-supporting, yang merujuk pada desain kabel yang unik. Kabel ini memiliki jumlah core : ADSS 6 Core 9mm, ADSS 12 Core 9mm 2 Tube, ADSS 12 Core Mini 4000M, ADSS 24 Core 9mm 4 Tube, dan ADSS 48 Core 9,7mm 4 Tube

Aplikasi Kabel ADSS :

Kabel ADSS umum digunakan dalam berbagai aplikasi luar ruangan, seperti:

  • Jaringan telekomunikasi: Kabel ADSS digunakan untuk membangun jaringan telepon, internet, dan data jarak jauh.
  • Jaringan televisi kabel: Kabel ADSS digunakan untuk mendistribusikan sinyal televisi kabel ke rumah dan bisnis.
  • Sistem pemantauan: Kabel ADSS digunakan untuk menghubungkan kamera CCTV dan sensor lainnya ke sistem pemantauan.
  • Jaringan listrik: Kabel ADSS digunakan untuk komunikasi dan kontrol dalam jaringan listrik.

 

Kesimpulan Kabel Fiber Optik ADSS

Kesimpulannya, kabel fiber optik ADSS (All-Dielectric Self-Supporting) adalah solusi serat optik yang andal dan efisien untuk aplikasi luar ruangan, terutama di lingkungan yang keras dan penuh tantangan. Dengan desain yang sepenuhnya dielektrik, kabel ini aman dari interferensi elektromagnetik dan sambaran petir, menjadikannya ideal untuk pemasangan di dekat jaringan listrik. Kelebihan utama kabel ADSS termasuk kemampuannya untuk menopang dirinya sendiri tanpa dukungan tambahan. Ketahanannya terhadap cuaca ekstrem, serta kemudahan dan efisiensi dalam instalasi.

Namun, meskipun memiliki banyak keuntungan, perlu pertimbangan khusus terkait beban angin, es, dan kendur (sag) dalam perencanaannya. Secara keseluruhan, kabel ADSS adalah pilihan yang sangat baik untuk jaringan telekomunikasi dan energi, terutama di daerah yang sulit diakses atau membutuhkan infrastruktur serat optik yang tahan lama dan aman.

 

Baca Juga :

kabel fiber optik jelly tube

Apa itu Kabel Fiber Optik Flat Jelly Tube

Apa itu Kabel fiber optik flat jelly tube? adalah merupakan salah satu jenis kabel fiber optik yang menggunakan desain pipih (flat) dan isi jelly tube untuk melindungi core fiber optik. Jelly tube ini mengandung hidrogel yang melindungi core dan serat optik lainnya dari gangguan eksternal. Kabel ini didesain khusus untuk instalasi di dalam ruangan dan di luar ruangan.

 

Sejarah Kabel Flat Jelly Tube

Kabel fiber optik flat jelly tube (FOFJ) merupakan pengembangan terbaru dalam teknologi kabel fiber optik. Kabel ini pertama kali diperkenalkan pada akhir tahun 1990-an sebagai alternatif yang lebih hemat ruang dan mudah dipasang dibandingkan dengan kabel fiber optik tradisional.

Faktor-faktor yang mendorong pengembangan kabel FOFJ:

  • Meningkatnya kebutuhan akan bandwidth: Permintaan akan konektivitas internet yang lebih cepat mendorong pengembangan kabel yang dapat menghantarkan data lebih banyak dalam ruang yang lebih kecil.
  • Perkembangan teknologi manufaktur: Kemajuan dalam teknologi manufaktur memungkinkan pembuatan kabel yang lebih tipis dan lebih fleksibel dengan biaya yang lebih murah.
  • Kebutuhan akan solusi pemasangan yang lebih mudah: Kabel FOFJ dirancang untuk mudah dipasang di ruang yang sempit dan sudut, sehingga menghemat waktu dan biaya.

 

Karakteristik kabel fiber optik jelly tube:

  • Perlindungan maksimal: Jelly tube melindungi core dari benturan, getaran, tekanan air, dan perubahan suhu.
  • Fleksibel: Kabel ini mudah ditekuk dan dipasang pada berbagai lokasi, termasuk sudut dan ruang sempit.
  • Tahan air: Jelly tube kedap air, sehingga cocok untuk penggunaan luar ruangan dan daerah yang lembab.
  • Mudah diinstalasi: Kabel ini ringan dan mudah dipotong, sehingga mudah dipasang dan diperbaiki.

 

Aplikasi kabel fiber optik jelly tube:

  • Jaringan komunikasi: Digunakan untuk menghantarkan data, suara, dan video dalam jaringan telekomunikasi, jaringan internet, dan jaringan CATV.
  • Jaringan LAN: Digunakan untuk menghubungkan komputer dan perangkat lainnya dalam jaringan lokal.
  • Sistem keamanan: Digunakan untuk menghantarkan sinyal dalam sistem keamanan, seperti CCTV dan alarm.
  • Sensor optik: Digunakan untuk mengirimkan data dari sensor optik ke perangkat pengontrol.

 

Kelebihan

  • Desain pipih yang hemat ruang dan mudah dipasang.
  • Perlindungan maksimal terhadap gangguan eksternal.
  • Fleksibel dan mudah ditekuk.
  • Tahan air dan cocok untuk penggunaan luar ruangan.
  • Mudah diinstalasi dan diperbaiki.
  • Harga terjangkau.

Kekurangan

  • Kurang tahan lama dibandingkan dengan jenis kabel fiber optik lainnya.
  • Lebih rentan terhadap kerusakan akibat hewan pengerat.
  • Membutuhkan konektor khusus untuk pemasangan.

 

Kesimpulan

Kabel FOFJ adalah pilihan yang tepat untuk berbagai aplikasi yang membutuhkan perlindungan maksimal, fleksibilitas, kemudahan instalasi, dan desain pipih. Kabel ini terjangkau dan mudah digunakan, sehingga menjadikannya pilihan populer untuk jaringan komunikasi, jaringan LAN, sistem keamanan, dan sensor optik.

Informasi tambahan:

  • Jumlah core: Kabel flat jelly tube tersedia dengan jumlah core yang beragam, seperti 2 core, 4 core, 6 core, 8 core, dan 12 core.
  • Jenis core: Kabel ini dapat menggunakan jenis core yang berbeda, seperti single mode dan multimode.
  • Jarak: Jarak jangkau kabel fiber optik flat jelly tube dapat bervariasi tergantung pada jenis core, jumlah core, dan kondisi pemasangan

 

 

Dropcore 4 Core 3 Seling

Kabel Fiber Optik 4 Core 3 Seling

Kabel fiber optik 4 core 3 seling merupakan jenis kabel optik yang umum digunakan dalam jaringan telekomunikasi dan internet. Kabel ini memiliki 4 inti (core) yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus untuk mentransmisikan data dalam bentuk cahaya.

Penggunaan fiber optik dalam sebuah jaringan kini semakin diminati oleh masyarakat sehingga banyak perusahaan yang bergerak di bidang ISP dan MSP mulai memberikan pelayanan pemasangan dan instalasi internet dengan menggunakan kabel fiber optik

Struktur Kabel:

  • 4 Core: Inti kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus, berfungsi untuk mentransmisikan cahaya.
  • 3 Seling: Lapisan pelindung yang terbuat dari plastik atau bahan lain, berfungsi untuk melindungi core dari kerusakan.

Fungsi Kabel:

  • Menghantarkan data : Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi dan stabil, menjadikannya pilihan ideal untuk jaringan internet berkecepatan tinggi (broadband), jaringan televisi kabel, dan jaringan komunikasi lainnya.
  • Jarak jauh : Kabel ini dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel tembaga tradisional, dengan redaman sinyal yang lebih rendah.
  • Ketahanan : Kabel fiber optik lebih tahan terhadap gangguan elektromagnetik dan interferensi dibandingkan kabel tembaga, sehingga menghasilkan transmisi data yang lebih andal.

Kabel Fiber Optik 4 Core 3 Seling Falcom

DROPCORE 4 CORE 3 SELING

Berikut adalah beberapa keunggulan Kabel Fiber Optik 4 Core 3 Seling:

  • Kecepatan tinggi: Kabel ini mampu mentransmisikan data dengan kecepatan hingga 1 Gbps, ideal untuk internet berkecepatan tinggi, streaming video, dan aplikasi bandwidth tinggi lainnya.
  • Redaman rendah: Kabel ini memiliki redaman rendah, yang berarti sinyal cahaya dapat merambat dengan lebih sedikit distorsi, menghasilkan kualitas transmisi yang lebih baik.
  • Ketahanan: Kabel ini dilapisi dengan beberapa lapisan pelindung, termasuk jaket luar yang tahan air dan tahan UV, membuatnya tahan lama dan cocok untuk penggunaan di luar ruangan.
  • Fleksibel: Kabel ini cukup fleksibel untuk memudahkan pemasangan di berbagai lokasi.
  • Aman: Kabel ini tidak memancarkan radiasi elektromagnetik, sehingga aman untuk digunakan di dekat peralatan elektronik lainnya.

Aplikasi Kabel :

  • Instalasi FTTH
  • Jaringan LAN dan WAN
  • Jaringan CATV
  • Jaringan komunikasi data
  • Koneksi internet berkecepatan tinggi

Spesifikasi umum :

  • Jumlah Core: 4
  • Jenis Core: G652D
  • Diameter Core: 900 µm
  • Diameter Kabel: 5.0 mm
  • Rating Tarik: 30 N
  • Suhu Operasi: -40°C hingga +70°C
  • Panjang Kabel: Tersedia dalam berbagai panjang, umumnya 1 km atau 2 km

BELI KABEL DROPCORE 4 CORE 3 SELING

Tips Cara Memilih Kabel Fiber Optik

Tips Cara Memilih Kabel Fiber Optik

Pada artikel ini, kami akan memberikan tips cara memilih kabel fiber optik dengan benar. agar bisa memahami lebih dalam entang apa itu kabel fiber optic bisa baca artikel : Pengertian kabel fiber optic, fungsi dan lapisannya

Di Indonesia, Kabel fiber optik sebenarnnya sudah dikembangkan sejak tahun 1960-an. Namun penggunaannya baru banyak digunakan ketika era internet tiba sekitar tahun 90-an. Di mana negara-negara di dunia saling tersambung oleh koneksi internet.

Kabel fiber optik menjadi pilihan utama untuk koneksi internet berkecepatan tinggi dan andal. Namun, dengan berbagai jenis dan spesifikasi yang tersedia, memilih kabel yang tepat bisa membingungkan. Panduan lengkap artikel ini dapat membantu kamu dalam memahami berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan untuk memilih kabel fiber optik yang tepat untuk kebutuhan.

Tips Memilih Kabel Fiber Optik Berdasarkan :

1. Berdasarkan Jenis Serat Kabel

Pertama, kita harus memilih apakah harus menggunakan serat optik mode tunggal atau multi-mode sesuai dengan aplikasi dan spesifikasi jaringan.

  • Serat mode tunggalĀ : Kabel memiliki ukuran inti kecil kurang dari 10 mikrometer. Hal ini memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk melewatinya. Inti memungkinkan cahaya dengan panjang gelombang 1310 nm hingga 1550 nm melewatinya. Karena kabel hanya memungkinkan satu mode untuk melewatinya, maka pantulan sangat sedikit. Hal ini semakin menurunkan tingkat atenuasi dan memungkinkan sinyal menempuh jarak jauh. Inilah salah satu alasan mengapa kabel ini digunakan untuk aplikasi yang menuntut transmisi jarak jauh dan bandwidth yang ekstrim.

  • Serat Multimode:Ā Kabel jenis ini memiliki inti besar 50 mikrometer – 62,5 mikrometer. Inti berdiameter besar ini memungkinkan banyak mode melewatinya. Dengan demikian, kabel dapat memungkinkan lebih banyak data melewatinya dibandingkan serat mode tunggal. Berbagai mode dapat menciptakan tingkat redaman dan dispersi yang tinggi, yang mengurangi kualitas sinyal dalam jarak jauh. Kabel serat optik multimode dapat mentransmisikan cahaya inframerah yang dihasilkan oleh LED. Kabel ini biasanya lebih disukai untuk aplikasi jarak menengah hingga pendek di gedung atau kampus.

    Berikut ini adalah beberapa serat multimode yang populer digunakan saat ini.
    • Kabel Multimode 50/125 um: Kabel ini adalah pilihan utama pada peralatan canggih. Dalam 50 mikron ini merupakan kapasitas bandwidth yang besar.
    • Kabel Multimode 62,5/125 um: Ini adalah kabel standar industri yang digunakan oleh sebagian besar aplikasi di pasar.Ā  Ā 
    • Kabel Multimode Laser Enhanced 50/125 um: Sesuai namanya, kabel ini dirancang untuk aplikasi laser. Kabel ini terutama digunakan untuk aplikasi Ethernet 10 Gigabit hingga jangkauan 300 meter.

2. Berdasarkan Jaket Kabel Fiber Optik

Jaket kabel serat optik menambah kekuatan pada anggota serat yang tertutup di dalamnya. Ada berbagai jenis jaket kabel serat optik berdasarkan bahan konstruksinya. Berikut ini adalah beberapa yang populer.

  • PVCĀ : Jaket yang terbuat dari bahan poli vinil klorida atau PVC digunakan dalam berbagai aplikasi seperti perangkat bertegangan rendah, komputer, perangkat komunikasi, dan lain sebagainya. Mereka tidak cocok untuk aplikasi suhu tinggi, asap tebal, atau gas hidrogen klorida. Jaket PVC biasa digunakan untuk kabel indoor dan outdoor.
  • PEĀ : Kabel dengan jaket polietilen tahan terhadap cuaca dan kelembapan yang menantang. Mereka memiliki sifat listrik yang baik dan sebagian besar tahan terhadap abrasi. PE telah muncul sebagai bahan jaket yang terjangkau dan populer untuk kabel serat optik luar ruangan.
  • LSZHĀ : Ini adalah singkatan dari Low Smoke Zero Halogen, yang berarti kabel LSZH tidak terbuat dari bahan terhalogenasi. Hal ini mengurangi kemungkinan toksisitas jika terjadi pembakaran.
  • PVDFĀ : Jaket ini terbuat dari polivinil difluorida dan terutama digunakan untuk kabel pleno. Kabel ini mungkin menghasilkan sedikit asap saat terkena api dan memiliki sifat tahan api yang lebih baik.

Jaket serat optik tersedia dalam berbagai warna, dan ini membantu Anda memahami jenis kabel yang mungkin Anda gunakan. Anda juga dapat memeriksa nomenklatur yang dicetak untuk lebih jelasnya. Misalnya kabel mode tunggal untuk aplikasi non-militer dan militer berwarna kuning dan memiliki nomenklatur OS1, OS1a, OS2, SM/NZDS, dan SM. Kabel multimode 100/140 untuk aplikasi non-militer berwarna oranye dan hijau untuk aplikasi militer dan mungkin memiliki nomenklatur OS1, OS1a, OS2, SM, dan SM/NZDS.

3. Berdasarkan Aplikasi Kebutuhan

Setelah kita menentukan jenis serat optik, kita perlu mengetahui berapa banyak serat yang dibutuhkan untuk pembangunan jaringan. Hal ini sangat bergantung pada skala FTTX dan ODN (jaringan distribusi optik) dan bagian mana dari kabel serat optik yang digunakan.

Aplikasi Jaringan LAN:

  • Untuk jaringan LAN kecil di rumah atau kantor, kabel fiber optik dengan 2 hingga 4 core biasanya cukup.
  • Untuk jaringan LAN yang lebih besar atau dengan lalu lintas data yang tinggi, kabel dengan 8 hingga 12 core mungkin diperlukan.

Jaringan Data Center:

  • Data center membutuhkan kabel fiber optik dengan jumlah core yang lebih tinggi untuk mengakomodasi bandwidth yang besar dan skalabilitas di masa depan.
  • Kabel dengan 24 hingga 48 core umum digunakan di data center.
  • Kabel dengan 96 hingga 144 core tersedia untuk aplikasi data center yang sangat demanding.

Untuk Jaringan FTTx:

  • Jaringan Fiber to the Premises (FTTx) membawa layanan internet berkecepatan tinggi ke rumah dan bisnis.
  • Jumlah core yang dibutuhkan tergantung pada topologi jaringan dan jumlah pelanggan yang dilayani.
  • Kabel dengan 4 hingga 8 core umum digunakan untuk jaringan FTTx.
  • Kabel dengan 16 hingga 32 core dapat digunakan untuk jaringan FTTx yang lebih besar.

Jaringan CATV:

  • Jaringan Cable Television (CATV) menggunakan kabel fiber optik untuk mentransmisikan sinyal video dan data.
  • Jumlah core yang dibutuhkan tergantung pada jumlah saluran TV yang ditawarkan dan bandwidth yang diperlukan.
  • Kabel dengan 18 hingga 36 core umum digunakan untuk jaringan CATV.
  • Kabel dengan 72 core atau lebih dapat digunakan untuk jaringan CATV yang sangat besar.

Jaringan Transportasi:

  • Jaringan transportasi jarak jauh menggunakan kabel fiber optik dengan jumlah core yang tinggi untuk mengangkut data dalam jumlah besar.
  • Kabel dengan 96 hingga 288 core umum digunakan untuk jaringan transportasi.
  • Kabel dengan 1.728 core atau lebih tersedia untuk aplikasi jaringan transportasi yang sangat demanding.

4. Berdasarkan Konektor Kabel Fiber

Konektor kabel fiber optik merupakan komponen penting yang menghubungkan kabel fiber optik dan memungkinkan transmisi data. Memilih konektor yang tepat sangat penting untuk memastikan koneksi yang andal dan bebas gangguan. Berikut beberapa tips untuk membantu untuk dapat memilih konektor kabel fiber optik :

  • ST (Straight Tip) :Ā Konektor ini biasanya dipelintir pada tempatnya menggunakan kopling kunci bengkok berbentuk silinder. Konektor ini menonjol karena bentuknya yang bulat dan telah populer sejak lama karena merupakan konektor pertama yang dikembangkan untuk aplikasi perkabelan komersial. Konektor ST juga dikenal sebagai konektor model bayonet karena biasanya dipelintir untuk mengunci.
  • SC (Subscriber Connector) :Ā Juga dikenal sebagai konektor standar atau konektor persegi. Konektor SC semakin populer karena daya tahannya, biaya rendah, dan pemasangan yang sederhana. Mereka digunakan dalam aplikasi jaringan optik pasif dan point-to-point. Konektor disimpan di tempatnya menggunakan mekanisme perkawinan dorong/tarik.
  • LC (Lucent Connector) :Ā Konektor ini sangat mirip dengan konektor SC tetapi lebih kecil jika dibandingkan. Mereka juga mengikuti mekanisme kawin dorong/tarik. Ā 
  • FC (Ferrule Connector) :Ā Konektor jenis ini memiliki badan berulir dan banyak digunakan di lingkungan dengan getaran tinggi. Konektor ini terutama digunakan pada serat optik terpolarisasi dan serat optik mode tunggal.
  • MTP/MPO (Multi-fiber Push-On/Multi-fiber Push-Off): Konektor multi-core yang memungkinkan koneksi beberapa serat optik sekaligus, ideal untuk aplikasi bandwidth tinggi seperti data center dan jaringan transportasi.

5. Berdasarkan Merek Kabel Fiber Optik

PT Mitra Kabel Indonesia (MKI Group) didirikan pada tahun 2002 dan berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan layanan telekomunikasi, khususnya dalam hal:

  • Perangkat CATV/MATV: MKI Group menyediakan berbagai perangkat CATV/MATV, termasuk kabel fiber optik, kabel LAN, kabel koaksial, dan aksesoris lainnya.
  • Solusi FTTH: MKI Group merupakan pemegang lisensi dan distributor perangkat FTTH (Fiber to the Home) merk FALCOM, Fastlink, Cablelink, FX-Link, dan beberapa merk lainnya.
  • Layanan televisi kabel: Pada awal berdirinya, MKI Group menyediakan layanan televisi kabel di beberapa daerah.

Produk dan Layanan

Saat ini, PT. Mitra Kabel Indonesia melalui Falcom Technology memasarkan berbagai perlengkapan jaringan telekomunikasi, antara lain:

  • Kabel Fiber Optik:
    • Digunakan untuk mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi dalam jarak yang jauh.
    • Tersedia dalam berbagai jenis, seperti singlemode dan multimode.
  • Kabel LAN:
    • Digunakan untuk menghubungkan perangkat komputer dalam jaringan lokal.
    • Tersedia dalam berbagai jenis, seperti UTP dan STP.
  • Kabel Coaxial:
    • Digunakan untuk mentransmisikan sinyal televisi dan data.
    • Tersedia dalam berbagai jenis, seperti RG-59 dan RG-6.
  • Aksesoris Jaringan:
    • Konektor
    • Patch cord
    • Splice closure
    • Dan lain sebagainya

Kelebihan PT. Mitra Kabel Indonesia

  • Pengalaman: Memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menyediakan perlengkapan jaringan telekomunikasi.
  • Produk Berkualitas: Menawarkan produk dengan kualitas tinggi dari merek-merek ternama.
  • Harga Kompetitif: Menawarkan harga yang kompetitif dengan layanan yang baik.
  • Jaringan Luas: Memiliki jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia.

Baca Juga Artikel Lainnya Serat Optik : Panduan Singkat

Apa itu Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling

Apa itu Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling

Definisi, Struktur, dan Kegunaannya

Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling adalah jenis kabel optik yang memiliki dua inti (core) untuk mentransmisikan data dan tiga lapis pelindung (seling) untuk memperkuat kabel. Kabel ini umum digunakan untuk instalasi jaringan di dalam dan luar ruangan.

Fiber optik merupakan jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik sehingga sangat halus dan dapat mentransmisikan data secara maksimal dan optimal. Penggunaan fiber optik dalam sebuah jaringan kini semakin diminati oleh masyarakat sehingga banyak perusahaan yang bergerak di bidang ISP dan MSP mulai memberikan pelayanan pemasangan dan instalasi internet dengan menggunakan kabel fiber optik.

Struktur Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling :

  1. Core (Inti): Terbuat dari kaca atau plastik murni dengan diameter sekitar 2-50 mikrometer. Inti ini menjadi jalur utama transmisi sinyal cahaya.
  2. Cladding (Selubung): Lapisan yang menyelubungi core untuk memantulkan cahaya kembali ke dalam inti.
  3. Coating / Buffer: Melindungi cladding dari kerusakan fisik dan lingkungan.
  4. Strength Member: Memberikan kekuatan tarik pada kabel.
  5. Outer Jacket: Lapisan terluar yang melindungi kabel secara menyeluruh dari kerusakan mekanis dan lingkungan.

Contoh Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling

DROPCORE GJYXCH FALCOM TECHNOLOGY

GJYXCH atau FLAT OFC merupakan kabel dropcore merek Falcom Technology, kabel ini digunakan untuk instalasi jaringan di dalam maupun di luar ruangan. GJYXCH disebut juga dropcore karena kabel ini digunakan juga sebagai penghubung antara ODP dan ONU pada jaringan FTTH.

Menggunakan jenis serat optik (core) G.657A yang terletak di bagian tengah antara dua kawat paralel yang melindunginya (steel wire strength member) membuat kabel ini memiliki fleksibilitas dan performa tekukan (bending) yang baik. Standar self-supporting messenger wire juga membuat kabel ini tahan dari tarikan dan tegangan berlebihan saat proses instalasi.

Kelebihan Kabel Fiber Optik GJYXCH

  • Kecepatan tinggi: Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan hingga gigabit per detik (Gbps).
  • Jarak jauh: Dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dibandingkan kabel tembaga.
  • Gangguan rendah: Tahan terhadap gangguan elektromagnetik (EMI) dan interferensi radio (RFI).
  • Keandalan tinggi: Memiliki tingkat kegagalan yang rendah dan masa pakai yang lama.
  • Keamanan: Sulit disadap dibandingkan kabel tembaga.

Kegunaan Kabel Fiber Optik 2 Core 3 Seling :

  • Jaringan FTTH (Fiber to the Home): Mengirimkan layanan internet berkecepatan tinggi ke rumah-rumah.
  • Jaringan data: Menghubungkan kantor, gedung, dan pusat data.
  • Jaringan komunikasi: Digunakan oleh operator telekomunikasi untuk menyediakan layanan telepon, internet, dan TV kabel.
  • Jaringan industri: Digunakan dalam aplikasi kontrol industri dan otomasi.

BELI KABEL FIBER OPTIK DROPCORE GJYXCH

Pengertian Seling Pada Kabel Drop Core Fiber Optik

Pengertian Seling Pada Kabel Drop Core Fiber Optik

Pengertian Seling pada kabel drop core fiber optik, juga dikenal sebagai “strength member” atau “aramid fiber”, merupakan komponen penting lapisan kawat baja yang mengelilingi core (inti) serat optik. Kawat baja ini memiliki fungsi penting untuk memberikan kekuatan dan ketahanan pada kabel

Seling Drop Core mengacu pada elemen penguat yang ditambahkan di dalam kabel dropcore untuk memberikan kekuatan mekanik dan ketahanan terhadap berbagai kondisi lingkungan. Seling ini biasanya terbuat dari kawat baja atau fiberglass reinforced plastic (FRP).

Fungsi Utama:

  • Meningkatkan Kekuatan Tarik: Memberikan kabel kekuatan tarik yang substansial, membuatnya tahan terhadap tarikan, tegangan, dan beban eksternal lainnya. Hal ini sangat penting, terutama untuk kabel dropcore yang dipasang di luar ruangan, di area yang rentan terhadap getaran, guncangan, atau kondisi cuaca ekstrem.
  • Melindungi Inti Serat Optik: Bertindak sebagai pelindung fisik bagi inti serat optik yang rapuh, meminimalisir risiko kerusakan akibat benturan, tekanan, atau tikungan kabel yang berlebihan. Hal ini sangat penting untuk memastikan kualitas transmisi data yang optimal dan mencegah terjadinya gangguan.
  • Menjaga Stabilitas Kabel: Membantu menjaga kestabilan kabel dropcore, mencegahnya dari kendur atau melorot, terutama pada instalasi kabel yang panjang atau melintasi area yang tidak rata. Hal ini penting untuk memastikan estetika dan keamanan instalasi kabel.

Manfaat Penggunaan Seling:

  • Meningkatkan Ketahanan Kabel: Membuat kabel dropcore lebih tahan lama dan tahan terhadap kerusakan, sehingga meminimalisir risiko downtime dan biaya perawatan.
  • Memperpanjang Masa Pakai Kabel: Dengan ketahanan yang lebih tinggi, kabel dropcore dengan seling dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama, sehingga menghemat biaya investasi dalam jangka panjang.
  • Memperluas Cakupan Instalasi: Memungkinkan kabel dropcore untuk dipasang di berbagai kondisi lingkungan, termasuk area yang rentan terhadap getaran, guncangan, atau kondisi cuaca ekstrem.
  • Meningkatkan Kinerja Transmisi Data: Inti serat optik yang terlindungi dengan baik oleh seling akan menghasilkan transmisi data yang lebih stabil dan bebas gangguan, sehingga menunjang kualitas layanan internet yang lebih baik.

Jenis Karakter Seling Drop Core

1. Aramid Fiber (Kevlar/Nomex):

  • Jenis seling yang paling umum digunakan karena menawarkan kombinasi kekuatan, ketahanan panas, dan fleksibilitas yang tinggi.
  • Memiliki bobot yang ringan dan tahan terhadap korosi.
  • Cocok untuk berbagai aplikasi, termasuk instalasi di dalam dan luar ruangan.

2. Kawat Baja:

  • Memberikan kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan aramid fiber.
  • Memiliki bobot yang lebih berat dan kurang fleksibel dibandingkan aramid fiber.
  • Rentan terhadap korosi, sehingga tidak direkomendasikan untuk instalasi di area dengan kelembaban tinggi.
  • Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kekuatan tarik yang sangat tinggi.

3. Kaca Serat:

  • Memiliki bobot yang paling ringan dibandingkan opsi lain.
  • Murah dan mudah didapatkan.
  • Kekuatan tariknya lebih rendah dibandingkan aramid fiber dan kawat baja.
  • Rentan terhadap kerusakan akibat benturan.
  • Cocok untuk aplikasi di mana bobot kabel menjadi pertimbangan utama, seperti instalasi di tiang atau kabel udara.

Pemilihan Jenis Seling:

Jenis seling yang tepat untuk kabel dropcore tergantung pada beberapa faktor, seperti:

  • Kondisi Instalasi: Apakah kabel akan dipasang di dalam ruangan atau di luar ruangan?
  • Tuntutan Mekanik: Berapa besar beban dan tarikan yang akan ditanggung kabel?
  • Jarak Instalasi: Seberapa panjang kabel yang akan dipasang?
  • Anggaran: Berapa biaya yang ingin dialokasikan untuk seling?

Jumlah Optimal Seling Drop Core

Jumlah seling optimal pada kabel dropcore fiber optik tergantung pada beberapa faktor, antara lain:

1. Kondisi instalasi:

  • Jika kabel akan dipasang di luar ruangan, direkomendasikan untuk menggunakan 3 seling untuk memastikan kekuatan dan ketahanan kabel terhadap kondisi cuaca ekstrem.
  • Pada instalasi di dalam ruangan, 2 seling umumnya cukup, namun 3 seling tetap direkomendasikan jika kabel akan dilewati area yang ramai atau rawan benturan.

2. Kebutuhan kekuatan tarik:

  • Jika kabel harus menahan beban tarik yang tinggi, seperti pada instalasi di tiang tinggi atau kabel udara, direkomendasikan untuk menggunakan 3 seling atau 4 seling.
  • Untuk instalasi standar, 2 seling umumnya cukup.

3. Fleksibilitas:

  • Jika kabel perlu dirutekan melalui tikungan dan sudut yang rumit, 2 seling atau 3 seling dengan diameter yang lebih kecil mungkin lebih cocok untuk meningkatkan fleksibilitas kabel.

4. Biaya:

  • Kabel dropcore dengan jumlah seling yang lebih banyak umumnya lebih mahal. Pertimbangkan anggaran dan sesuaikan dengan kebutuhan.

Sebagai panduan umum:

  • Kabel dropcore 1 core: Gunakan 2 seling untuk instalasi standar di dalam ruangan dan 3 seling untuk instalasi di luar ruangan.
  • Kabel dropcore 2 core: Gunakan 3 seling untuk instalasi standar di dalam ruangan dan 4 seling untuk instalasi di luar ruangan.
  • Kabel dropcore 4 core atau lebih: Gunakan 4 seling atau 6 seling untuk instalasi di dalam ruangan dan 6 seling atau 8 seling untuk instalasi di luar ruangan.

Baca : 7 PERBEDAAN KABEL COAXIAL DAN KABEL FIBER OPTIK

Jenis Kabel FO

Jenis Jenis Kabel FO

Pernahkah kamu berpikir mengapa internet bisa super cepat dan pengiriman data seolah tanpa batas? Di balik kemajuan teknologi ini, ada satu inovasi yang bidang kabel jaringan, yaitu fiber optik. Teknologi fiber atau serat optik merupakan sistem komunikasi berbasis kabel yang efektif. Ini dapat diandalkan, serbaguna, dan banyak digunakan di banyak aplikasi dan industri. Mari kita bahas jenis jenis kabel fo

Jenis Kabel FO ( Fiber Optik ) terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu kabel single mode dan kabel multimode. Masing-masing dari jenis kabel ini memiliki karakteristik yang berbeda. Keduanya dibedakan dari beragam aspek seperti kecepatan bandwidth, diameter core, serta jarak jangkau.

 

Jenis Kabel Fiber Optik : Single Mode

Kabel fiber optik single mode merupakan salah satu jenis kabel fiber optik yang banyak digunakan untuk jaringan komunikasi data jarak jauh. Dengan kemampuannya dalam mentransmisikan data kecepatan tinggi dan minim gangguan.. Kabel jenis ini bahkan dapat mentransmisi cahaya hingga jarak mencapai 100 km. Transmisi cahaya yang dilakukan pada kabl ini dapat melesat hingga 100 Mb/detik hingga 1 Gb/detik.

 

Struktur dan Karakteristik Kabel Single Mode

Kabel single mode memiliki struktur inti (core) yang lebih kecil dibandingkan kabel multimode, yaitu sekitar 9 mikron. Ukuran inti yang kecil ini memungkinkan hanya satu jalur cahaya (mode) yang dapat merambat di dalamnya. Hal ini menghasilkan beberapa karakteristik khas, seperti:

  • Jarak transmisi jauh: Kabel single mode mampu mentransmisikan data hingga jarak 100 km bahkan lebih, tanpa mengalami distorsi sinyal yang signifikan.
  • Kecepatan tinggi: Kabel single mode dapat mendukung kecepatan data hingga 40 Gbps dan lebih tinggi, ideal untuk aplikasi seperti internet berkecepatan tinggi, jaringan backbone, dan pusat data.
  • Gangguan rendah: Kabel single mode lebih tahan terhadap gangguan elektromagnetik (EMI) dan interferensi frekuensi radio (RFI) dibandingkan kabel tembaga dan jenis kabel fiber optik lainnya.
  • Ketahanan: Kabel single mode umumnya lebih tahan lama dan kokoh dibandingkan kabel jenis lain, dengan masa pakai yang panjang.

 

Cara Kerja Kabel FO Single Mode

Jenis Kabel FO ( Fiber Optik ) Single Mode, dengan diameter inti yang sangat kecil (sekitar 9 mikrometer), dirancang untuk mengirimkan satu jalur cahaya untuk mentransmisikan data. Cara kerjanya didasarkan pada prinsip refleksi total internal sebagai berikut :

1. Konversi Data menjadi Sinyal Cahaya:

  • Data elektronik, seperti suara atau teks, diubah menjadi sinyal cahaya menggunakan perangkat yang disebut transmitter.
  • Transmitter ini biasanya menggunakan laser untuk menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang yang spesifik.

 

2. Transmisi Sinyal Cahaya melalui Inti Kabel:

  • Sinyal cahaya kemudian dimasukkan ke dalam inti (core) kabel fiber optik single mode.
  • Inti kabel ini terbuat dari kaca atau plastik dengan diameter yang sangat kecil, sekitar 9 mikrometer.
  • Ukuran inti yang kecil ini hanya memungkinkan satu jalur cahaya (mode) yang dapat merambat di dalamnya.

 

3. Refleksi Internal Total:

  • Sinyal cahaya merambat melalui inti kabel dengan cara memantul dari dinding cladding, yaitu lapisan kaca yang lebih tebal di sekeliling inti.
  • Sudut pantulan cahaya harus lebih besar dari sudut kritis agar terjadi refleksi internal total.
  • Refleksi internal total ini memungkinkan cahaya untuk merambat dalam jarak yang sangat jauh dengan sedikit kehilangan sinyal.

 

4. Penerimaan Sinyal Cahaya:

  • Di ujung kabel, sinyal cahaya diterima oleh perangkat yang disebut receiver.
  • Receiver ini mengubah sinyal cahaya kembali menjadi sinyal elektronik yang dapat diproses oleh perangkat lain.

 

5. Amplifikasi Sinyal (Opsional):

  • Pada jarak yang sangat jauh, sinyal cahaya mungkin perlu di amplifikasi untuk memperkuat sinyal dan mencegahnya dari padam.
  • Amplifikasi dilakukan menggunakan perangkat yang disebut optical amplifier.

 

Baca Juga : MENGENAL SPLICER KABEL FIBER OPTIK

 

Aplikasi Kabel Fiber Optik Single Mode

Serat mode tunggal ideal untuk sambungan jaringan jarak jauh dan bandwidth tinggi yang tersebar di area luas, termasuk CATV, tulang punggung kampus, telekomunikasi, dan aplikasi perusahaan besar. Hal ini disebabkan oleh tingkat bandwidth yang tinggi dan jarak maksimum 40 km atau lebih, Berikut beberapa contoh aplikasinya :

1. Jaringan Komunikasi Data:

  • Jaringan backbone: Kabel single mode menjadi pilihan utama untuk membangun jaringan backbone yang menghubungkan berbagai lokasi, seperti kantor pusat, kantor cabang, dan data center.
  • Internet berkecepatan tinggi: Kabel single mode ideal untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi, seperti FTTx (Fiber to the Home/Premises/Building) yang memungkinkan streaming video, game online, dan aktivitas bandwidth tinggi lainnya.
  • Jaringan metropolitan: Kabel single mode digunakan untuk membangun jaringan metropolitan yang menghubungkan berbagai area dalam satu kota, seperti jaringan pemerintah, jaringan perusahaan, dan jaringan pendidikan.

 

2. Jaringan Televisi Kabel:

  • Penyediaan layanan TV kabel: Kabel single mode digunakan untuk mendistribusikan sinyal TV kabel ke pelanggan, memungkinkan mereka untuk menonton berbagai program televisi dan video on demand.

 

3. Jaringan Komunikasi Militer dan Pemerintah:

  • Komunikasi aman: Kabel single mode digunakan untuk membangun jaringan komunikasi yang aman dan andal untuk keperluan militer dan pemerintah, karena sifatnya yang tahan terhadap penyadapan data.

 

4. Jaringan Medis:

  • Peralatan medis: Kabel single mode digunakan dalam peralatan medis seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan laser untuk menghasilkan gambar dan data yang presisi.

 

5. Aplikasi Lainnya:

  • Sensor optik: Kabel single mode digunakan dalam sensor optik untuk mendeteksi berbagai parameter fisik dan kimia, seperti suhu, tekanan, dan tingkat gas.
  • Penerangan: Kabel single mode digunakan dalam sistem pencahayaan fiber optik untuk menghasilkan pencahayaan yang hemat energi dan tahan lama.

 

Jenis Diameter Kabel Single Mode

Secara umum, kabel fiber optik single mode diklasifikasikan berdasarkan dua jenis faktor utama, yaitu metode dispersi dan ukuran inti.

Berdasarkan Metode Dispersi:

  1. Kabel Single Mode Standar (Standard Single Mode Fiber – SMF): Jenis kabel ini memiliki dispersi yang lebih tinggi dibandingkan jenis lain, namun cukup untuk aplikasi umum seperti jaringan data jarak menengah (hingga 50 km).
  2. Kabel Single Mode Dispersi Terkontrol (Controlled Dispersion Single Mode Fiber – CDSMF): Kabel ini dioptimalkan untuk mengurangi dispersi, sehingga ideal untuk aplikasi dengan panjang gelombang yang lebih panjang (seperti 1550 nm) dan jarak transmisi yang lebih jauh (hingga 100 km).
  3. Kabel Single Mode Dispersi Terkontrol yang Diperkuat (Dispersion Compensating Single Mode Fiber – DC-SMF): Jenis kabel ini memiliki dispersi yang sangat rendah, ideal untuk aplikasi dengan panjang gelombang yang panjang dan jarak transmisi yang sangat jauh (lebih dari 100 km).

 

Berdasarkan Ukuran Inti:

  1. 9/125 mikron: Ini adalah diameter standar untuk kabel single mode, menawarkan keseimbangan antara kinerja dan kemudahan penggunaan.
  2. 8.3/125 mikron: Diameter ini lebih kecil dan lebih fleksibel dibandingkan 9/125 mikron, cocok untuk aplikasi di mana ruang terbatas atau diperlukan fleksibilitas kabel yang lebih tinggi.
  3. 7/125 mikron: Diameter ini paling kecil dan paling fleksibel, tetapi dengan sedikit pengurangan kinerja dibandingkan 9/125 mikron.

 

Jenis kabel FO single mode lainnya:

Selain dua klasifikasi utama di atas, terdapat beberapa jenis kabel single mode lainnya dengan karakteristik khusus, seperti:

  • Kabel Single Mode Bend-Insensitive (Bend-Insensitive Single Mode Fiber – BI-SMF): Kabel ini lebih tahan terhadap tikungan, cocok untuk aplikasi di mana kabel sering ditekuk atau dilipat.
  • Kabel Single Mode Zero Dispersion (Zero Dispersion Single Mode Fiber – ZDSMF): Kabel ini memiliki dispersi nol, ideal untuk aplikasi yang membutuhkan transmisi data dengan kecepatan sangat tinggi dan jarak yang sangat jauh.

 

Bersambung Bagian Selanjutnya

fiber optik dan koaksial

7 Perbedaan Kabel Coaxial dan Kabel Fiber Optik

Bagaimana sih layanan internet bisa sampai ke rumahmu ? Secara umum, koneksi internet bisa menjangkau berbagai kawasan lewat kabel coaxial atau kabel serat optik (fiber optik), kecuali kamu menggunakan layanan internet dari penyedia satelit yang lagi rame seperti Starlink. Mari kita bahas tuntas dalam artikel 7 Perbedaan Kabel Coaxial dan Kabel Fiber Optik dengan bahasan sebagai berikut.

Baik kabel koaksial dan fiber optik merupakan media transmisi data yang umum digunakan, namun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut perbandingan mendalamnya:

1. Perbedaan Bahan :

  • Kabel Coaxial: Terbuat dari konduktor tembaga atau aluminium yang dilapisi isolator, dikelilingi oleh jaring logam, dan dilapisi lagi dengan pelindung luar.
  • Kabel Fiber Optik: Terbuat dari serat kaca atau plastik yang sangat tipis, yang mentransmisikan data dalam bentuk pulsa cahaya.

Kabel Koaksial:

  • Konduktor inti: Terbuat dari tembaga atau aluminium.
  • Lapisan isolator: Terbuat dari plastik, biasanya polietilen (PE).
  • Konduktor pelindung: Terbuat dari jalinan logam atau foil, biasanya tembaga atau aluminium.
  • Selubung luar: Terbuat dari plastik, biasanya PVC (Polyvinyl Chloride).

Kabel Fiber Optik:

  • Konduktor inti: Terbuat dari serat optik, yaitu kaca atau plastik yang sangat tipis dan fleksibel.
  • Cladding: Lapisan tipis yang mengelilingi konduktor inti, terbuat dari plastik dengan indeks bias yang berbeda.
  • Coating: Lapisan terluar yang melindungi serat optik dari kerusakan fisik, terbuat dari plastik.

Perbedaan bahan ini memiliki beberapa dampak pada karakteristik kabel:

  • Kabel koaksial lebih kaku dan berat daripada kabel fiber optik.
  • Kabel koaksial lebih rentan terhadap gangguan elektromagnetik (EMI) dan interferensi radio frekuensi (RFI) daripada kabel fiber optik.
  • Kabel fiber optik lebih tahan lama dan memiliki masa pakai yang lebih panjang daripada kabel koaksial.
  • Kabel fiber optik dapat mentransmisikan data pada kecepatan yang lebih tinggi dan jarak yang lebih jauh daripada kabel koaksial.

2. Perbedaan Kecepatan :

Perbedaan kecepatan antara kabel coaxial dan fiber optic sangatlah signifikan. Kabel fiber optic jauh lebih unggul dalam hal kecepatan dibandingkan dengan kabel coaxial. Perbedaan utama antara kecepatan kabel koaksial dan fiber optik terletak pada kapasitas bandwidth yang mereka tawarkan.

Kapasitas Bandwidth:

  • Kabel Koaksial: Kecepatan maksimumnya sekitar 10 Mbps, cukup untuk aplikasi seperti TV kabel dan internet broadband standar. Kapasitas bandwidthnya terbatas, sehingga tidak ideal untuk streaming video HD, game online, atau aplikasi lain yang membutuhkan bandwidth tinggi.
  • Kabel Fiber Optik: Kecepatannya jauh lebih tinggi, mencapai 10 Gbps atau bahkan lebih, memungkinkan streaming video 4K, game online tanpa lag, dan transfer data besar dengan cepat. Kapasitas bandwidthnya yang besar membuatnya ideal untuk aplikasi yang menuntut bandwidth tinggi.

Kecepatan Maksimum:

  • Kabel Coaxial: Kecepatan maksimum kabel coaxial bervariasi tergantung pada jenisnya. Kabel coaxial standar (RG-6) umumnya memiliki kecepatan maksimum hingga 1 Gbps, sedangkan kabel coaxial DOCSIS 3.1 dapat mencapai kecepatan hingga 10 Gbps.
  • Kabel Fiber Optic: Kabel fiber optic memiliki kecepatan maksimum yang jauh lebih tinggi, bisa mencapai 100 Gbps bahkan 1 Terabyte per detik (Tbps). Hal ini memungkinkan transmisi data yang jauh lebih cepat dan lancar untuk berbagai aplikasi, seperti streaming video 4K/8K, game online, dan komputasi awan.

3. Perbedaan Jangkauan :

Perbedaan signifikan dalam hal jangkauan, yang merupakan faktor penting dalam memilih jenis kabel yang tepat untuk kebutuhan anda. berikut perbedaan jangkauan kedua hal tersebut :

Jangkauan Maksimum:

  • Kabel Coaxial: Jangkauan maksimum kabel coaxial untuk sinyal analog adalah 100 meter, sedangkan untuk sinyal digital mencapai 500 meter.
  • Kabel Fiber Optik: Kabel fiber optik menawarkan jangkauan yang jauh lebih unggul, mencapai ribuan kilometer tanpa memerlukan penguat sinyal.

Faktor yang Mempengaruhi Jangkauan:

  • Jenis Sinyal: Sinyal digital memiliki jangkauan lebih jauh daripada sinyal analog pada kabel coaxial.
  • Kualitas Kabel: Kabel berkualitas tinggi dengan konduktor yang lebih tebal dan insulasi yang lebih baik akan memiliki jangkauan yang lebih jauh.
  • Gangguan: Interferensi elektromagnetik (EMI) dan gangguan frekuensi radio (RFI) dapat secara signifikan memengaruhi jangkauan kabel coaxial. Kabel fiber optik, di sisi lain, tahan terhadap gangguan ini.

Bersambung pada 7 Perbedaan Coaxial dan Fiber Optik Bagian II

splicer fiber optik

Mengenal Splicer Kabel Fiber Optik

Mari kita mengenal dengan Splicer Kabel Fiber Optik, adalah alat yang digunakan untuk menyambungkan dua atau lebih kabel optik. Kabel optik sendiri merupakan kabel yang menggunakan cahaya untuk mentransmisikan data. Kabel Fiber Optik sebenarnya dapat disambungkan menggunakan 2 metode yaitu dengan menyambungkan konektor kabel satu dengan kabel lainnya, dan dengan metode menghubungkan kabel tersebut secara langsung dengan cara splicing.

 

Pengertian Splicing

Pengertian Splicing sendiri adalah metode yang digunakan untuk menghubungkan kabel fiber satu sama lain dengan memanfaatkan alat yang menggunakan panas, alat itu disebut denganĀ Fusion Splicer. Tujuannya untuk menghubungkan kedua ujung kabel yang berbeda dan memadukan dua serat bersamaan dengan sedemikian rupa agar sinar yang melewati dua kabel yang digabungkan tidak tersebar atau dipantulkan kemana-mana.

Hal tersebut dapat mempengaruh kecepatan koneksi, sehingga melakukan splicing harus dengan sempurna dan redaman fiber yang baik.

 

Mengapa harus menggunakan splicing ?

Melakukan splicing pada kabel fiber diperlukan ketika terjadi beberapa faktor sebagai berikut ini :

1. Menghubungkan Kabel yang Putus:

Kabel fiber optik dapat putus karena berbagai hal, seperti kecelakaan, pekerjaan penggalian, atau digigit hewan pengerat. Splicing adalah cara paling efektif untuk memperbaiki kabel yang putus dan mengembalikan koneksi data.

2. Memperpanjang Kabel:

Terkadang, Anda perlu memperpanjang kabel fiber optik yang sudah ada. Hal ini bisa terjadi jika Anda ingin memperluas jaringan ke lokasi baru atau mengganti bagian kabel yang rusak. Splicing adalah solusi yang tepat untuk hal ini.

3. Mengubah Arah Kabel:

Splicing juga dapat digunakan untuk mengubah arah kabel fiber optik. Hal ini mungkin diperlukan jika Anda ingin merutekan kabel di sekitar rintangan atau menghubungkannya ke perangkat yang terletak di sudut yang berbeda.

4. Menggabungkan Kabel Fiber Optik yang Berbeda:

Splicing dapat digunakan untuk menggabungkan dua kabel fiber optik yang berbeda. Hal ini mungkin diperlukan jika Anda ingin menghubungkan dua jaringan yang berbeda atau menggunakan jenis kabel fiber optik yang berbeda untuk bagian jaringan yang berbeda.

 

Jenis Splicer Kabel Fiber Optik

Ada dua jenis utama splicer kabel optik :

  • Fusion Splicer
  • Mechanical Splicer

 

 

Fusion Splicer, juga dikenal sebagai Optical Fiber Fusion Splicer, adalah alat canggih yang digunakan untuk menyambungkan dua ujung kabel serat optik dengan cara melelehkannya secara presisi. Proses ini menghasilkan sambungan permanen yang kuat dan tahan lama, sehingga meminimalkan kehilangan sinyal dan memastikan transmisi data yang optimal.

Keuntungan Menggunakan Fusion Splicer:

  • Sambungan Kuat dan Tahan Lama: Fusion splicer menghasilkan sambungan yang sangat kuat dan tahan lama yang dapat bertahan selama bertahun-tahun, bahkan dalam kondisi lingkungan yang keras.
  • Redaman Sinyal Rendah: Proses splicing yang presisi meminimalkan kehilangan sinyal, sehingga memastikan transmisi data yang optimal dengan kualitas tinggi.
  • Keandalan Tinggi: Fusion splicer menghasilkan sambungan yang andal dengan tingkat kegagalan yang rendah.
  • Aplikasi Luas: Fusion splicer dapat digunakan untuk berbagai jenis kabel serat optik, termasuk kabel single-mode dan multi-mode.

Kekurangan Menggunakan Fusion Splicer:

  • Biaya Tinggi: Fusion splicer umumnya lebih mahal daripada metode penyambungan kabel serat optik lainnya, seperti mechanical splicer.
  • Membutuhkan Keahlian: Operasi fusion splicer membutuhkan pelatihan dan keahlian khusus untuk memastikan hasil yang optimal.
  • Proses Lebih Lama: Proses splicing dengan fusion splicer memakan waktu lebih lama dibandingkan metode lain.

 

Lihat Produk Fusion Splicer Kabel Fiber Optik : 500E COMPACT FTTX FIBER FUSION SPLICER

 

 

Mechanical Splicer, juga dikenal sebagai Optical Fiber Mechanical Splicer, adalah alat yang digunakan untuk menyambungkan dua ujung kabel serat optik dengan cara mekanis. Metode ini tidak memerlukan pelelehan kabel, sehingga lebih cepat dan mudah digunakan dibandingkan dengan fusion splicer.

Metode: Menggunakan klem atau konektor mekanis untuk menyatukan dua kabel optik. Keuntungan:

  • Lebih cepat dan mudah digunakan daripada fusion splicer.
  • Lebih murah daripada fusion splicer.
  • Tidak memerlukan pelatihan khusus untuk digunakan.

Kekurangan:

  • Sambungan tidak sekuat dan tahan lama seperti fusion splicer.
  • Redaman sinyal lebih tinggi.
  • Cocok untuk aplikasi temporer atau di luar ruangan.

 

Aplikasi Splicer Fiber Optik:

Splicer fiber optik digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:

  • Jaringan telekomunikasi: Splicing digunakan untuk menghubungkan kabel optik di jaringan telepon, internet, dan televisi kabel.
  • Jaringan data: Splicing digunakan untuk menghubungkan kabel optik di jaringan komputer dan pusat data.
  • Jaringan sensor: Splicing digunakan untuk menghubungkan kabel optik di jaringan sensor yang digunakan untuk memantau berbagai kondisi, seperti suhu, tekanan, dan regangan.
  • Aplikasi militer: Splicing digunakan untuk menghubungkan kabel optik dalam sistem komunikasi militer.

 

Manfaat Splicer Fiber Optik:

Splicer fiber optik menawarkan beberapa manfaat, termasuk:

  • Kehilangan Sinyal Rendah: Splicing menghasilkan sambungan yang kuat dan tahan lama dengan kehilangan sinyal minimal, memastikan transmisi data yang andal.
  • Ketahanan: Sambungan yang dihasilkan oleh splicing tahan terhadap getaran, suhu ekstrem, dan kondisi lingkungan yang keras.
  • Fleksibilitas: Splicing dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai jenis kabel optik, termasuk kabel singlemode dan multimode.
  • Skalabilitas: Splicing dapat digunakan untuk menghubungkan kabel optik dalam berbagai panjang dan konfigurasi, memungkinkan jaringan fiber optik untuk diukur sesuai kebutuhan.

 

Kesimpulan :

Splicer Kabel fiber optik adalah alat penting yang digunakan dalam infrastruktur jaringan serat optik. Splicer dapat digunakan untuk menyambungkan kabel fiber optik yang putus atau terputus, memperpanjang kabel serat optik, dan mengubah jenis kabel serat optik. Splicing dapat membantu memperbaiki jaringan dengan cepat dan mudah, mengurangi biaya, meningkatkan keandalan jaringan, dan memperluas jangkauan jaringan.

Solusi Fiber Optik

Solusi Fiber Optik : Jaringan Masa Depan

Solusi Masa Depan

Solusi fiber optik menawarkan jaringan masa depan dengan transmisi data yang cepat, andal, dan jarak jauh melalui kabel serat kaca tipis untuk mentransmisikan data dalam bentuk pulsa cahaya, menawarkan kecepatan yang jauh lebih tinggi, jangkauan yang lebih luas, dan keandalan yang lebih baik dibandingkan kabel tembaga tradisional.

Di era digital ini, kebutuhan akan koneksi internet yang cepat dan stabil semakin mendesak. Di sinilah solusi fiber optik hadir sebagai jawaban. Teknologi canggih ini menawarkan transmisi data dengan kecepatan luar biasa, melampaui jauh kemampuan kabel tembaga tradisional.

1. Bagaimana Cara Kerja Fiber Optik?

Cahaya merambat melalui kabel fiber optik dengan prinsip pembiasan dan refleksi internal total. Cahaya yang dipancarkan oleh laser atau LED diubah menjadi pulsa cahaya yang kemudian dimasukkan ke dalam inti kabel. Karena perbedaan indeks bias antara inti dan cladding, cahaya mengalami pembiasan dan memantul secara berulang pada dinding cladding.

Proses pemantulan ini disebut refleksi internal total, yang memungkinkan cahaya merambat dalam jarak yang sangat jauh dengan minimal kehilangan sinyal. berikut cara memahami cara kerja Fiber Optik :

A. Sinyal Listrik Menjadi Cahaya:

  • Data yang ingin ditransmisikan, seperti email, video, atau gambar, diubah terlebih dahulu menjadi sinyal listrik.
  • Sinyal listrik ini kemudian diumpankan ke laser diode atau light emitting diode (LED) yang menghasilkan pulsa cahaya.

B. Perjalanan Cahaya Melalui Inti dan Selubung:

  • Kabel fiber optik terdiri dari dua bagian utama: inti dan selubung.
  • Inti terbuat dari kaca atau plastik yang sangat tipis, sekitar 2-50 mikrometer diameternya, dan berfungsi sebagai jalur cahaya.
  • Selubung mengelilingi inti dan terbuat dari bahan dengan indeks bias yang lebih rendah.
  • Cahaya yang dihasilkan oleh laser diode atau LED diarahkan ke inti kabel dengan sudut tertentu.
  • Cahaya ini kemudian memantul berulang kali di antara inti dan selubung, mengikuti prinsip total internal reflection (TIR).
  • TIR memungkinkan cahaya untuk merambat dalam jarak yang sangat jauh dengan sedikit sekali redaman, sehingga meminimalisir distorsi dan kehilangan sinyal.

C. Mengubah Cahaya Kembali Menjadi Sinyal Listrik:

  • Ketika cahaya mencapai tujuannya, ia diubah kembali menjadi sinyal listrik oleh fotodetektor.
  • Sinyal listrik ini kemudian diinterpretasikan dan diubah kembali menjadi data yang dapat dimengerti oleh perangkat penerima.

2. Jenis Kabel Fiber Optik :

Di Indonesia, beberapa jenis kabel fiber optik yang terkenal dan banyak digunakan antara lain:

1. Single-Mode Fiber (SMF):

  • Merupakan jenis kabel fiber optik yang paling umum digunakan untuk jaringan jarak jauh, seperti jaringan backbone, jaringan metropolitan, dan koneksi internet jarak jauh.
  • Memiliki kemampuan transmisi data yang lebih tinggi dan redaman yang lebih rendah dibandingkan kabel Multi-Mode Fiber (MMF).
  • Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan stabilitas tinggi, seperti streaming video, game online, dan transfer data besar.

2. Multi-Mode Fiber (MMF):

  • Sering digunakan untuk jaringan lokal dan koneksi internet di dalam gedung, seperti jaringan LAN, CCTV, dan akses point.
  • Memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan SMF dan mudah dipasang.
  • Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dalam jarak yang relatif pendek, seperti jaringan kantor, rumah, dan sekolah.

3. Tight-Buffered Fiber:

  • Memiliki selubung pelindung yang rapat dan tahan terhadap benturan, abrasi, dan kondisi cuaca ekstrim.
  • Cocok untuk aplikasi luar ruangan dan bawah tanah.
  • Sering digunakan untuk jaringan backbone dan koneksi internet jarak jauh.

4. Loose-Tube Fiber:

  • Memiliki selubung pelindung yang longgar, sehingga lebih mudah untuk dipasang dan dirawat.
  • Cocok untuk aplikasi di dalam ruangan, seperti jaringan LAN dan CCTV.
  • Lebih murah dibandingkan Tight-Buffered Fiber.