Topologi Local Area Network (LAN)

Published by admin Wednesday, 12 February 2025

LAN merupakan singkatan dari Local Area Network, merupakan sebuah jaringan internet atau komputer dengan skala kecil seperti di gedung perkantoran, sekolah, atau rumah. Media transmisi yang digunakan untuk LAN berupa kabel twisted pair, kabel koaksial, kabel serat optik, atau bahkan nirkabel.

Dalam membangun LAN, terdapat beberapa topologi, diantaranya: topologi bus, topologi cincin (ring), topologi pohon (tree), atau topologi bintang (star). Transmisi data LAN memiliki kecepatan 1 hingga 20 Mbps. Namun, seiring perkembangan teknologi, kecepatan transmisi LAN dapat mencapai 100 Mbps bahkan 1 Gbps.

Penggunaan LAN sangat beragam, seperti untuk jaringan komputer pribadi, jaringan besar penyimpanan data, jaringan kantor berkecepatan tinggi, maupun sebagai jaringan backbone. LAN yang digunakan di rumah-rumah umumnya menggunakan sebuah router untuk membuat sebuah jaringan sekaligus mengelola perangkat yang terhubung dengannya. Router tersebut (yang sudah terhubung dengan sebuah kabel atau modem yang menyediakan akses internet) berperan sebagai pusat koneksi dan memungkinkan perangkat seperti komputer, laptop, ponsel, tablet, dll. untuk dapat saling terhubung.

• LAN sebagai jaringan komputer pribadi
Konfigurasi LAN paling umum adalah yang digunakan sebagai jaringan komputer pribadi. LAN akan memungkinkan pertukaran data dengan menerapkan aplikasi client/server maupun sharing printer.

• LAN sebagai jaringan penyimpanan data
LAN ini digunakan sebagai interkoneksi sistem-sistem besar seperti super-computer, dan perangkat penyimpanan data (fileserver). Permintaan data-rate yang tinggi dengan jarak dan jumlah perangkat yang terbatas mengharuskan jalur fisiknya memiliki interface, kecepatan, serta keandalan yang tinggi pula. Biasanya, LAN ini ada di beberapa perusahaan besar atau instansi pemerintahan yang bertugas mengolah data yang cukup besar.

• LAN sebagai jaringan kantor berkecepatan tinggi
Biasanya, lingkungan kantor mencakup berbagai jenis perangkat (mulai yang berkecepatan lambat hingga yang berkecepatan sedang) semuanya membutuhkan koneksi internet maupun untuk transfer data. Hingga saat ini kecepatan transmisi LAN dapat mencapai Gbps sehingga kapasitas penyimpanan desktop yang lebih dari 1 Gbyte pun sudah biasa.

• LAN sebagai backbone
Meningkatnya penggunaan aplikasi pemrosesan dan distribusi data serta komputer pribadi, menjadikan perlunya strategi yang fleksibel untuk LAN. Komunikasi data dengan area yang luas memerlukan layanan jaringan yang mampu menjangkau jarak serta menginterkoneksikan setiap perangkat dalam sebuah bangunan atau sekelompok bangunan. Dengan adanya interkoneksi jaringan-jaringan tersebut, maka konfigurasi LAN ini adalah sebagai backbone.

Dalam membangun LAN, terdapat beberapa topologi, diantaranya: topologi bus, topologi cincin (ring), topologi bintang (star), dan topologi pohon (tree).

TOPOLOGI BUS
Karakteristik dari topologi bus adalah sederhana dalam instalasi. Topologi bus merupakan topologi yang semua terminal terhubung ke satu jalur komunikasi. Semua informasi yang dikirim akan melewati semua terminal pada jalur tersebut. Jika alamat yang tercantum dalam data sesuai dengan alamat pada terminal itu, maka data akan diterima lalu diproses. Akan tetapi jika alamat dan data tidak sesuai, maka data akan diabaikan.

(+) pros:

+ Kecepatan transfer data relatif cepat untuk jaringan berskala kecil.
+ Penambahan atau ekspansi jaringan mudah dilakukan.
+ Lebih hemat kabel.

(-) cons:

– Cukup sulit mendeteksi apabila terjadi kerusakan.
– Jika salah satu segmen putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
– Semakin banyak terminal pada jaringan, maka akan semakin sering terjadi collision yang mengakibatkan kecepatan transfer data menjadi menurun/lambat.

TOPOLOGI CINCIN
Karakteristik topologi cincin (ring) ini hampir sama dengan topologi bus. Apabila di topologi bus kedua ujungnya terpisah dan ditutup dengan terminator, di topologi cincin kedua ujungnya dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran. Di topologi ini, setiap informasi akan diperiksa alamatnya oleh setiap terminal yang dilewati sampai pada terminal yang dituju. Jika belum sampai pada terminal yang dituju, maka informasi akan dilewatkan sampai menemukan alamat yang benar.

(+) pros:

+ Mampu melayani lalu lintas data yang padat.
+ Tidak membutuhkan hub/switch.
+ Penataan kabel yang sederhana.
+ Lebih hemat kabel.

(-) cons:

– Apabila terjadi kerusakan pada salah satu terminal maka seluruh jaringan akan terganggu.
– Pengiriman data cenderung lambat.

TOPOLOGI BINTANG
Topologi bintang (star) mempunyai ciri yaitu terdapat concentrator berupa hub/switch yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali untuk semua komunikasi data yang terjadi. Di topologi bintang semua terminal langsung dihubungkan ke concentrator. Jadi, banyaknya terminal yang terhubung pada jaringan sesuai dengan jumlah porta hub/switch yang digunakan.

(+) pros:

+ Lebih mudah dalam pengelolaan dan pengembangan jaringan.
+ Lebih mudah dalam deteksi suatu kesalahan/kerusakan.
+ Transfer data lebih efisien.
+ Bisa menggunakan kabel lower grade karena hanya memiliki satu lalu lintas data.

(-) cons:

– Membutuhkan lebih banyak kabel.
– Rentan terhadap gangguan elektromagnetik.
– Memerlukan perawatan secara berkala.
– Apabila consentrator hub/switch mati maka seluruh jaringan akan terputus.

TOPOLOGI POHON
Topologi pohon (tree) merupakan gabungan dari beberapa topologi bintang (star) yang dihubungan dengan topologi bus. Jadi, setiap topologi bintang akan terhubung ke topologi bintang lainnya menggunakan topologi bus. Dalam topologi ini terdapat beberapa tingkatan jaringan. Jaringan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada tingkat yang lebih rendah.

(+) pros:

 + Lebih mudah dalam deteksi suatu kesalahan/kerusakan.
 + Lebih mudah dalam melakukan perubahan/penambahan jaringan.

(-) cons:

– Membutuhkan lebih banyak kabel.
– Sering terjadi tabrakan (collision) dan lambat.
– Apabila terjadi kesalahan pada jaringan di tingkat tinggi, maka jaringan di tingkat rendah akan terganggu juga.

Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk memilih topologi kabel LAN yang akan dibangun sebaiknya memperhatikan beberapa hal, diantaranya:

• Biaya
Berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membangun jaringan yang tentunya harus disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki.
• Kecepatan
Dukungan kecepatan yang dibutuhkan tergantung pada sistem yang digunakan.
• Lingkungan
Pengaruh faktor lingkungan terhadap jaringan (listrik, cuaca, dll.)
• Ukuran
Berapa besar ukuran jaringan dan luas area yang akan dibangun.
• Konektivitas
Kemampuan untuk berkomunikasi antar sistem dalam jaringan area lokal.

 

Share: