Studio TV Kabel

Studio TV Kabel
Studio atau headend adalah titik awal penggabungan beberapa siaran televisi dari satelit yang telah diolah dan diatur secara teknis supaya dapat didistribusikan bersama melalui satu saluran kabel ke pelanggan, baik melalui kabel koaksial, kabel fiber optik (FTTx/Fiber To The Home), maupun penggabungan dari keduanya (HFC/Hybrid Fiber Coaxial).
Studio TV kabel juga bisa mempunyai tambahan program siaran sendiri, seperti siaran langsung (live report) hingga optimasi jalur TV kabel dengan penambahan internet (FBN/Fiber Broadband Network), namun akan dibutuhkan beberapa peralatan dan perlengkapan tambahan untuk menghasilkan hal tersebut. Beberapa peralatan yang terdapat pada studioTV kabel, diantaranya:
- Antena Parabola + LNB (Low Noise Block)
Antena parabola dan LNB merupakan peralatan satu paket. Antena parabola berfungsi untuk menerima sinyal C-band (3.7~4.2 GHz) atau sinyal Ku-band (10.7~11.7 GHz) yang dipancarkan dari satelit televisi nasional maupun internasional untuk kemudian dipantulkan ke LNB. LNB ini berfungsi untuk mengubah frekuensi tinggi dari satelit menjadi frekuensi yang lebih rendah, antara 950~2150 MHz sehingga dapat diteruskan dan diproses pada perangkat penerima atau receiver untuk mendapatkan tampilan gambar dan suara.
- Pembagi Daya atau Power Devider
Pembagi daya merupakan perangkat pasif yang berfungsi sebagai titik percabangan dari satu polaritas LNB (vertikal atau horizontal) sehingga dapat digunakan untuk beberapa perangkat penerima.
- Perangkat Penerima Satelit atau Satellite Receiver
Perangkat penerima satelit berfungsi untuk menerima signal dari LNB pada parabola, untuk kemudian diproses dan mengonversinya menjadi sinyal gambar dan suara untuk dapat dilihat pada layar televisi. Sebuah penerima satelit harus melalui proses pengaturan dan pemindaian frekuensi untuk mencari dan memilih siaran televisi yang akan ditayangkan.
- Alat Modulasi atau Modulator
Modulator adalah alat yang berfungsi untuk menumpangkan informasi gambar dan suara dari penerima satelit (atau perangkat dengan keluaran gambar dan suara lainnya) pada suatu sinyal pembawa atau carrier, untuk kemudian ditransmisikan melalui kabel koaksial dalam bentuk gelombang RF (Radio Frequency) pada frekuensi 47~860 MHz. Setiap satu modulator analog memodulasikan gambar dan suara pada satu saluran kanal frekuensi dengan lebar pita 7~8 MHz. Sedangkan satu modulator digital (QAM/Quadrature Amplitude Modulation) dapat membawa 3-5 siaran gambar dan suara. Dalam TV kabel, ada dua jenis modulator yang digunakan, yaitu:
- Fix Channel Modulator
Merupakan sebuah perangkat modulator yang hanya dapat memodulasikan informasi gambar dan suara pada satu saluran kanal frekuensi yang tetap.
- Agile modulator
Merupakan sebuah perangkat modulator yang dapat memodulasikan informasi hanya pada satu saluran kanal frekuensi, namun saluran kanal frekuensinya dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.
- Pengombinasi RF atau RF Combiner
Pengombinasi RF merupakan alat yang berfungsi sebagai pencampur sinyal RF dari beberapa keluaran modulator yang mempunyai frekuensi pembawa yang berbeda. Semua sinyal RF tersebut digabungkan hingga diperoleh satu keluaran RF yang kemudian diteruskan pada sistem penguat (untuk distribusi langsung ke pelanggan) atau pada sistem pengubah/pengonversi (untuk distribusi fiber optik dan menjangkau pelanggan pada area yang lebih jauh). Dalam TV kabel, ada dua jenis RF combiner yang digunakan, yaitu:
- Active Combiner
Merupakan alat pengombinasi RF yang di dalamnya juga terdapat penguat RF atau RF amplifier yang berfungsi menguatkan kombinasi dari seluruh sinyal RF sebelum didistribusikan pada pelanggan.
- Passive Combiner
Merupakan suatu alat pengombinasi RF yang tidak memiliki RF amplifier, serta tidak memerlukan tegangan listrik untuk mengaktifkannya. Penggunaan passive combiner ini akan memerlukan tambahan RF amplifier sebelum keluaran sinyal tersebut didistribusikan pada pelanggan.