Bagaimana Sistem Kerja Internet Satelit ?

Sistem Kerja Internet Satelit
Bagaimana sistem kerja internet satelit bekerja ? Internet satelit adalah layanan internet yang menggunakan satelit komunikasi untuk mengirimkan dan menerima data dan memanfaatkan satelit sebagai media transmisi (last mile).
Berbeda dengan internet kabel atau fiber yang menggunakan kabel optik atau kabel tembaga untuk mentransmisikan data, internet satelit memanfaatkan gelombang radio untuk mengirim dan menerima data ke dan dari satelit yang mengorbit Bumi.
Internet satelit umumnya menggunakan koneksi VSAT berupa C-band, Ku-band, hingga Ka-Band. Di mana, koneksi Ka-band ini menghasilkan bandwidth paling besar antara ketiganya. Internet satelit menggunakan gelombang radio untuk beroperasi. Selain itu, dibutuhkan juga tiga parabola di penyedia layanan internet, luar angkasa, dan rumah pengguna.

Jenis Jenis Satelit
Ada dua jenis utama satelit internet yang digunakan:
- Satelit Orbit Geostasioner (GEO): Satelit ini mengorbit Bumi pada ketinggian 35.786 km di atas garis khatulistiwa. Mereka menyediakan jangkauan area yang luas, tetapi latensi (waktu yang dibutuhkan sinyal untuk bolak-balik) lebih tinggi.
- Satelit Orbit Rendah Bumi (LEO): Satelit ini mengorbit Bumi pada ketinggian yang lebih rendah, antara 160 hingga 2.000 km. Mereka menyediakan latensi yang lebih rendah, tetapi jangkauan areanya lebih kecil dan membutuhkan lebih banyak satelit untuk memberikan cakupan global.
Kemudian beberapa Satelit jenis VSAT yang saat ini banyak digunakan, yaitu :
1. KU-Band
KU-Band adalah jaringan elektromagnetik dengan rentang frekuensi 12 sampai 18 GHz. Dibandingkan dengan yang lainnya, ukuran VSAT jenis ini relatif lebih kecil, sehingga cocok untuk dipasang di tanah maupun di atap. Hanya saja kekurangannya adalah jaringan mudah terganggu jika hujan. Namun, Anda tidak perlu khawatir sebab, ahli telekomunikasi di Indonesia sudah menemukan solusi teknologi untuk mengatasi hal ini. Maka dari itu, tidak heran jika VSAT jenis KU-Band banyak digunakan untuk mengakses komunikasi satelit dan televisi satelit.
2. C-Band
C-Band adalah jaringan elektromagnetik dengan rentang frekuensi 4-8 GHz. VSAT jenis ini umumnya digunakan sebagai alat radar cuaca, untuk mengakses TV kabel dan mengakses internet untuk WiFi jenis tertentu. Kelebihan dari C-Band adalah sinyal tetap lancar meskipun di tengah cuaca buruk. Kekurangannya adalah parabola VSAT jenis ini cukup besar, yaitu sekitar 1,8-3,5 meter.
3. KA-Band KA-Band adalah jaringan elektromagnetik dengan rentang frekuensi 26,5–40 GHz. Jaringan ini umumnya digunakan untuk menyediakan broadband internet pada VSAT dan di beberapa negara juga digunakan untuk mendeteksi kecepatan kendaraan. Namun apabila dibandingkan dengan dua jenis VSAT sebelumnya, KA-Band cenderung lebih rentan terhadap cuaca buruk.
Cara Kerja Internet Satelit
1. Pengiriman Permintaan:
- Pengguna mengirimkan permintaan internet atau membuka halaman web melalui perangkat mereka.
- Permintaan ini dikirim ke antena parabola yang terpasang di lokasi pengguna.
2. Koneksi ke Satelit:
- Antena parabola mengarahkan sinyal ke satelit yang mengorbit Bumi di angkasa luar.
- Satelit ini memiliki jangkauan area yang luas dan dapat menerima sinyal dari banyak pengguna di area tersebut.
3. Rute Data:
- Satelit menerima sinyal dari antena parabola dan meneruskannya ke stasiun bumi terdekat.
- Stasiun bumi terhubung ke jaringan internet global dan meneruskan permintaan pengguna ke internet.
- Internet kemudian mengirimkan informasi yang diminta kembali ke stasiun bumi.
4. Penerimaan Data:
- Stasiun bumi mengirimkan data yang diterima dari internet kembali ke satelit.
- Satelit kemudian menyiarkan data tersebut kembali ke antena parabola pengguna.
5. Koneksi ke Perangkat:
- Antena parabola menerima sinyal data dari satelit dan meneruskannya ke modem satelit.
- Modem satelit menerjemahkan sinyal dan mengirimkannya ke perangkat pengguna melalui kabel ethernet atau Wi-Fi.
- Pengguna dapat mengakses internet dan menggunakannya seperti biasa.
Kelebihan dan Kekurangan Internet Satelit:
Kelebihan:
- Jangkauan luas: Internet satelit dapat menjangkau daerah terpencil yang tidak dapat dijangkau oleh internet kabel atau DSL.
- Kecepatan yang cepat: Internet satelit dapat menawarkan kecepatan yang sebanding dengan internet kabel dan DSL di beberapa daerah.
- Tidak ada batasan data: Banyak paket internet satelit tidak memiliki batasan data, yang berarti Anda dapat menggunakan internet sebanyak yang Anda suka.
Kekurangan:
- Biaya: Internet satelit bisa lebih mahal daripada internet kabel atau DSL.
- Latensi: Internet satelit dapat memiliki latensi yang lebih tinggi daripada internet kabel atau DSL, yang dapat membuatnya tidak ideal untuk game online atau aplikasi lain yang membutuhkan waktu respons yang cepat.
- Cuaca: Cuaca dapat memengaruhi kualitas sinyal internet satelit.
Berikut beberapa penyedia layanan internet satelit di Indonesia:
- PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)
- PT Pasifik Satelit Nusantara (Pasifik Satelit)
- PT Media Nusantara Citra (MNC Play)
- PT DSI Net
Lebih Bagus Internet Kabel atau Internet Satelit?
Alih-alih saling bersaing, internet kabel dan internet satelit adalah dua hal yang saling melengkapi. Sebab meskipun memiliki jangkauan yang luas, internet kabel seringkali tidak menjangkau daerah pedalaman atau area yang memiliki kondisi geografis khusus. Hal ini karena pemasangan kabel itu sendiri cukup memakan biaya, Sistem Kerja Internet Satelit dinilai lebih memperpendek banyak topologi.
Internet satelit adalah pilihan yang baik untuk pengguna di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke internet kabel atau DSL. Namun, penting untuk mempertimbangkan biaya, latensi, dan potensi gangguan cuaca sebelum memilih internet satelit.
Pilih internet satelit jika: Anda tinggal di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh internet kabel atau DSL, membutuhkan kecepatan internet yang tinggi, dan tidak keberatan dengan latensi yang lebih tinggi dan potensi gangguan cuaca. Sistem Kerja Internet Satelit adalah sangat ideal
Pilih internet kabel fiber jika: Anda tinggal di area yang terlayani oleh infrastruktur kabel fiber, membutuhkan kecepatan internet yang sangat tinggi dan latensi rendah, menginginkan koneksi internet yang andal, dan bersedia membayar biaya pemasangan awal yang lebih tinggi.
