Pengertian
Sistem distribusi jaringan Fiber To The Home (FTTH) adalah suatu jaringan akses atau jaringan yang menghubungkan antara pusat layanan (Central Processing / HUB) dengan peralatan pelanggan atau Customer Premises Equipment (CPE) dengan menggunakan kabel fiber optik.
Diawal perkembangan teknologi jaringan FTTH banyak diadopsi oleh perusahaan telekomunikasi (telecom) karena adanya keterbatasan kabel tembaga twisted pair (kabel telpon) pada teknologi DSLyang sudah terpasang dalam menghantar layanan data-internet, video dan suara dibandingkan dengan teknologi docsis atau fiber broadband pada perusahaan tv kabel (CATV).
Seiring perkembangan teknologi jaringan FTTH dengan system dan standarisasi perangkat yang lebih mature/ matang dan implementasi yang semakin meluas di sektor telekomunikasi (telecom) membuat rasio biaya perangkat dari waktu ke waktu lebih rendah dari sebelumnya. Perkembangan ini membuat teknologi jaringan FTTH mulai diadopsi pada perusahaan ISP dan beberapa perusahaan tv kabel (CATV) utamanya untuk konstruksi jaringan pada area ekspansi baru grade A, B (new greenfield area).
Topologi
Secara umum topologi jaringan Fiber To The Home (FTTH) sepenuhnya menggunakan kabel fiber optik dari provider ke pemakai. Multiplex dari sinyal optik dibawa ke splitter dalam sebuah group yang hampir mendekati pemakai. Terdapat splitter optik dengan ratio yang berbeda-beda, tetapi typical-nya menggunakan ratio 1:64 dan 1:128. Artinya sinyal multiplex dibagi ke 64 atau 128 rumah yang berbeda-beda.
Umumnya standar topologi untuk jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat berkisar maksimum 20 km. Dimana pusat penghantaran penyelenggara layanan (service provider) yang berada di kantor utama disebut juga dengan central office (CO) Sinyal RF (digital) pada sentral headend dikonversi dahulu ke format optik oleh perangkat transmitter pada gelombang 1550 nm, lalu di campurkan dengan sinyal data/ internet dari OLT yang mempunyai panjang gelombang 1490 nm menggunakan EDFA sehingga sinyal dapat didistribusikan melalui media kabel fiber optik dan pada jarak tertentu.
Perangkat
Perangkat ODC / Optical distribution Cabinet dan ODP/Optical Distribution Point ditambahkan pada jaringan distribusi kabel optik untuk membagi sinyal optik sesuai pembagian 1:64 untuk EPON atau 1:128 untuk GPON, agar kualitas sinyal tetap optimal hingga titik penerimaan pelanggan.
Pros ( + ) :
1. Kapasitas penghantaran bandwidth internet lebih optimal.
2. Minim perawatan jaringan pada system PON (Passive Optical Network), perangkat aktif terpasang di pusat proses data layanan (sentral atau hub).
3. Dengan perkembangan teknologi PON Network seperti penggunaan GPON jumlah splitting ratio semakin besar.
Cons ( – ) :
1. Investasi lebih besar untuk area HFC existing (perawatan dua sistem jaringan, jika jaringan HFC tidak dilepas ), perlu penarikan kabel fiber backbone baru dengan core lebih banyak untuk terhubung ke OLT (Optical Line Terminal).
2. Hasil kualitas gambar untuk sinyal tv (headend) analogue tidak optimal pada jaringan FTTH, (disarankan) menggunakan sinyal format digital DVB-C atau IPTV.